Tugas Kampus Ku
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Tugas Kampus untuk DosenKu Mr. Muhamad Danuri, M.Kom


You are not connected. Please login or register

Tugas Ansis I -

+15
wnurzanatun@yahoo.com
atik purwoningsih
ratna sari
Ika Permatasari
Rahayu Candrawati
nur khasanah
Nur Hayati
eka purnama sari
Arum s wati
Ani Lestiana
Rina P Lestari
Anita Widiastuti
ruhui
Pamila DC
admin
19 posters

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Tugas Ansis I -  Empty Tugas Ansis I - Sun Oct 28, 2012 12:21 pm

admin

admin
Admin

dikumpul disini - laporannya...

Judul :

Kelompok :

1. hasil pengamatan
2. Identifikasi masalah [masalah dalam sistem ]
3. pemecahan masalah
4. kebutuhan sistem

KEsimpulan

https://tugasku.forumid.net

Pamila DC

Pamila DC

ANALISA SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN & RECORD
di PT. SEMARANG AUTOCOMP MANUFACTURING INDONESIA
oleh
Pamila Dyah Cahyanti/DKA 3.2/11020890


I.PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Pendokumentasian sangat penting untuk merekam aktivitas nyata yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Pendokumentasian ini bisa dilakukan dengan media yang beranekaragam. Jika kita pribadi biasanya mendokumentasikan suatu moment penting dengan sebuah foto atau video. Bagaimana jika pendokumentasian suatu proses kerja di dalam suatu perusahaan? Kita akan mengenal istilah “Record” disini, Record adalah Suatu bukti objektif yang menunjukkan telah dilaksanakannya suatu proses atau aktivitas dan/atau telah dipenuhinya suatu persyaratan sesuai prosedur yang berlaku dan tidak dapat diperbaharui (update), misalnya hasil inspeksi, dan laporan audit.
Dalam satu hari di perusahaan ini dihasilkan banyak record dari proses produksi maupun non-produksi, dimana record-record ini harus disimpan dalam kurun waktu tertentu sesuai persyaratan customer,pemerintah,atau kebijakan dari perusahaan sendiri. Lamanya masa penyimpanan record mulai dari 3 bulan sampai 15 tahun,malahan ada yang harus disimpan sampai habis masa service perusahaan dengan customer produk tertentu.

B.SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN
PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) adalah bagian dari group Yazaki Indonesia Operation, yang dikelola oleh PT. Autocomp Systems Indonesia (PASI), dan PASI merupakan bagian dari Yazaki Corporation, Jepang, yang bergerak di bidang industri komponen otomotif dan merupakan manufaktur sistem distribusi elektrik atau wiring harness.
PT.SAMI memiliki 8 Departement, dan masing-masing departement memiliki section, yang melaksanakan tugas & fungsinya masing-masing.
Secara singkat yang bertanggung jawab atas kontrol terhadap pengelolaan record di PT.SAMI adalah seksi Quality System (QS). Tugas seksi QS berkaitan dengan kontrol record sebagai berikut :
1.Seksi Quality System bertanggung jawab untuk menentukan jenis quality record yang harus disimpan dan didokumentasikan pada prosedur control of records termasuk metode penyimpanan dan disposisinya.
2.Quality record dapat disimpan dalam media hardcopy ataupun softcopy serta disimpan sedemikian hingga dapat mencegah kerusakan, perubahan, atau hilang, dan mudah diambil apabila diperlukan.
3.Masa penyimpanan quality record mengikuti ketentuan dari customer dan atau pemerintah. Bila tidak ada ketentuan, dapat ditentukan sendiri sesuai kebutuhannya.

C.IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan sekilas, masalah yang dapat kami identifikasi dari Sistem Penyimpanan Dokumen & Record di PT. SAMI adalah sebagai berikut :
•Semua record yang masuk masih dicatat secara manual, sehingga akan kesulitan mengidentifikasi data record tersebut.
•Belum ada kejelasan tentang kapasitas simpan ruang dokumen, termasuk jumlah rak yang terisi dan yang kosong.
•Setiap akhir bulan staff QS harus melihat catatan di buku induk untuk mencari mana-mana saja record yang telah habis masa simpannya, untuk selanjutnya dimusnahkan.
•Staff QS harus mencari record yang akan dimusnahkan tersebut di ruang dokumen tanpa panduan lokasi yang jelas, mengingat ada sekitar 20 rak disana dan banyak macam record yang disimpan, terbayang pencarian ini akan sangat sulit dan memakan waktu.

D.RUMUSAN MASALAH
•Bagaimana membuat system yang bisa mengatur system penyimpanan record termasuk di dalamnya nama record, lokasi record, masa simpan record, tanggal pemusnahan record, dan pengelolaan rak simpan pada ruang dokumen dan record?

II.PEMBAHASAN MASALAH

A.ANALISA SISTEM BERJALAN
ANALISA dengan menggunakan metode PIECES
•Performance
User masih kesulitan saat akan mencari record kembali saat dibutuhkan.
•Information
Belum ada mapping yang menginformasikan pada user tentang lokasi recordnya.
•Economy
Penggunaan waktu yang tidak efisien untuk mencari record.
•Control
Kurang efektif.
•Eficiensy
Tidak efisien waktu dan ruang.
•Service
Kurang memuaskan & masih menyulitkan user.

1.Analisa Prosedur
Record diserahkan oleh masing-masing departement kepada QS. QS menyimpan record selama ketentuan masa simpan yang ada di Daftar Induk Quality Record, dan setelah masa simpan habis QS diperbolehkan untuk memusnahkan record.
Karena tidak ada database atau indeks lengkap yang menyediakan informasi tentang ruang dokumen, setiap akhir bulan admin harus mencari dan melihat satu-satu di tiap rak di ruang dokumen untuk mencari record yang habis masa simpannya atau telah jatuh tempo untuk di ambil dan dimusnahkan, sehingga tempatnya bisa digunakan untuk record yang baru. Padahal ada 20 rak ukuran 2 x 3 meter dan masing-masing rak mempunyai 5 susun sub rak,bisa dibayangkan betapa sulitnya mencari record yang dimaksud.
Apabila ada user yang akan mencari record di dokumen room, user akan mencari sendiri record tanpa panduan indeks yang jelas di rak sebelah mana posisi record mereka di simpan.

2.Analisa Personal
Staff QS yang bertanggung jawab atas filling record ini hanya satu orang saja, Job desknya antara lain :
•Mencatat data record yang masuk di dalam buku induk.
•Mencari tempat yang kosong pada rak dokumen di dalam ruang dokumen.
•Menata record di rak yang kosong, kemudian menulis lokasi record ke buku induk.
•Mencari record yang habis masa simpan dengan melihatnya di buku induk.
•Mencari record yang jatuh tempo tersebut untuk kemudian dimusnahkan.

B.PERMASALAHAN POKOK
•Tidak ada system pengelolaan penyimpanan dokumen & record yang terkomputerisasi, yang bisa menerangkan data mengenai identitas record & ownernya, posisi record disimpan, kapan record akan dimusnahkan, data peminjaman record dan dimana rak yang kosong. Ini juga dibutuhkan untuk mengetahui kapasitas maksimal ruang dokumen, serta untuk mengupdate mapping ruang dokumen setiap bulan.
•Ruang dokumen tidak terkontrol dengan baik, karena tidak ada data mengenai kapasitas untuk menyimpan record yang jelas.
•Identitas di rak-rak pada ruang dokumen, banyak yang rusak sehingga akan sulit mencari alamat penyimpanan record saat dibutuhkan.
•Kesulitan pada admin dan owner untuk mengidentifikasi, menata, dan mencari kembali record bila suatu saat dibuthkan.

C.ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
•Setiap kolom rak di ruang dokumen harus di identitasi misalnya dengan pola berikut :
A.B.C.D
A : Nomor rak
B : Tingkatan (baris) rak ( dari A-E)
C : Kolom pada rak
D : Nomor kardus (dari 1-3)
Misal :
Record dengan lokasi A.A.1.1 berarti record tersebut berada pada Rak A, Baris (tingkat) A, Kolom 1, Kardus nomor 1. Selama penyimpanan di document room, record dapat diambil atau dipinjam dengan membuat “Form Peminjaman Record”.
•Buat system pengelolaan penyimpanan dokumen & record yang terkomputerisasi, yang bisa menerangkan data mengenai identitas record & ownernya, posisi record disimpan, kapan record akan dimusnahkan, data peminjaman record dan dimana rak yang kosong. Ini juga dibutuhkan untuk mengetahui kapasitas maksimal ruang dokumen, serta untuk mengupdate mapping ruang dokumen setiap bulan.

D.KEBUTUHAN SITEM
•Brainware : Seorang admin untuk mengoprasikan sistem dan mengkoordinasikan penyimpanan record pada ruang dokumen.
•Hardware : Seperangkat komputer minimal dual core.
•Software : Sistem Informasi Pengelolaan Penyimpanan Dokumen & Record.

III.PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari hasil analisa mengenai sistem penyimpanan record di PT. SAMI penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Untuk memberikan service yang baik pada customer, salah satunya dengan memenuhi syarat customer yaitu menyimpan semua bukti kerja (record). Jika hal yang terkesan sepele ini tidak diperhatikan, ditakutkan pada saat terjadi customer claim tentang produk perusahaan dan perusahaan diminta memberikan bukti kerja, perusahaan akan kesulitan mencari atau malah kehilangan record yang dimaksud karena penyimpanannya yang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini akan menimbulkan image yang tidak baik di mata customer. Oleh karenanya perusahaan harus secepatnya mengambil langkah untuk memperbaiki sistem supaya tidak menimbulkan masalah yang rumit dikemudian hari.

B.SARAN
Setelah selesai penulisan makalah ini, adapun beberapa saran yang akan disampaikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan sistem baru perlu dilakukan secepat mungkin jika keberadaan akan sistem tersebut memang sudah diperlukan.
2. Perancangan sebuah sistem informasi yang menggunakan komputer perlu diadakan pelatihan personil yang ada dan tertib di dalam sistem tersebut.
3. Pengetahuan komputer pada sebuah sistem informasi diadakan pengamanan yang meliputi back up data dan penggunaan password.
4. Penggunaan teknik komputer terbaru dapat menjadi alternatif pilihan untuk diterapan pada sebuah sistem informasi yang baru.
5. Pemeliharan secara berkala terhadap hardware dan software perlu dilakukan apabila telah menggunakan sistem komputerisasi.

Wink Razz bounce flower study



Terakhir diubah oleh Pamila DC tanggal Sun Mar 03, 2013 4:01 pm, total 4 kali diubah (Reason for editing : Pengembangan sistem)

ruhui



ANALISIS SISTEM
PENDAFTARAN MAHASISWA BARU
Di AMIK JTC SEMARANG











OLEH :
TRI SETYANINGSIH /11020875
RUHUIRAHAYU P A /11020864
DKA 3.1







BAB I
PENDAHULUAN

Pada era modern seperti sekarang ini kita senantiasa ingin menjalankan suatu hal dengan serba praktis, cepat, aman dan akurat. Didukung dengan teknologi yang kian berkembang semakin memudahkan cara kerja manusia sebagai user dan dapat memuaskan konsumen. Untuk itu perlu diadakan analisis dan kemudian merancang sistem baru yang lebih baik.
Dalam makalah ini kami akan menganalisa suatu sistem pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru di AMIK JTC Semarang, dari analisa tersebut kami dapat mengidentifikasi masalah dan kelemahan sistem lama, sehingga kami dapat membuat pemecahan masalah atau solusi untuk mengubah sistem sesuai kebutuhan agar lebih efektif dan efisien, lalu merancang kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.















BAB II
PEMBAHASAN
1. Hasil pengamatan
Pada pengamatan yang kami lakukan dapat dihasilkan deskripsi mengenai sistem pendaftaran mahasiswa baru di AMIK JTC SEMARANG yaitu :
• Calon mahasiswa mendapat informasi tentang kampus melalui brosur atau dari teman.
• Calon mahasiswa datang ke kampus untuk observasi sebagai pertimbangan mengenai deskripsi kampus.
• Calon mahasiswa datang ke kampus untuk mendaftar, dengan mengambil kertas formulir di FO, mengisi formulir pendaftaran yang berisi biodata dan jurusan yang dipilih lalu menyerahkan kembali formulir tersebut kepada staf FO beserta membayar biaya pendaftaran.
• Staf FO mengumpulkan formulir yang telah diisi lalu mendata secara manual, demikian pula pada pencatatan biaya pendaftaran.
• Nama-nama mahasiswa yang diterima ditempel pada papan pengumuman di kampus, sehingga mereka bisa melihatnya dengan datang langsung.
• Staf FO memberikan kalender perkuliahan
Calon mahasiswa datang ke kampus sesuai kalender untuk mendapatkan pengarahan dari Direktur dan jajaran lainnya, melakukan heregistrasi secara manual, menerima wearpack dan kain jas almamater
Foto untuk KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), kartu anggota perpustakaan dan berkas lainya.

2. Identifikasi masalah
Setelah melakukan analisis pada sistem pendaftaran mahasiswa baru di AMIK JTC dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan pada sistem tersebut. Adapun kelemahan-kelemahan pada sistem tersebut adalah sebagai berikut :
• Kurang efisien dalam pelayanan, karena keterbatasan tenaga staf FO sehingga terjadi antrian yang cukup lama.
• Besar resiko kesalahan atau kerancuan data, karena penginputan data dilakukan secara manual dengan mencatat di buku administrasi.
• Adanya resiko kehilangan bila menyimpan uang terlalu banyak oleh staf FO.
• Kurangnya pelayanan informasi untuk calon mahasiswa, sehingga calon mahasiswa harus berkali-kali datang ke kampus.
• Butuh banyak waktu dan biaya untuk calon mahasiswa bila harus berkali-kali datang ke kampus, sesampai di kampus mereka juga masih harus lama mengantri untuk mendapatkan pelayanan, berdesak-desakan di depan papan pengumuman dan lain-lain.
3. Pemecahan Masalah
Melihat kasus yang terjadi diatas kami coba memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan pada sistem tersebut, antara lain :
• Membuat sebuah sistem informasi pendaftaran mahasiswa baru secara online. Meliputi deskripsi kampus, informasi syarat dan biaya pendaftaran, pengisian formulir pendaftaran, informasi pelaksanaan ujian masuk, informasi hasil mahasiswa yang diterima, informasi mengenai heregistrasi, dan informasi kalender perkuliahan.
• Dengan adanya sistem tersebut akan tercapai pelayanan yang lebih efisien, mengatasi antrian di FO saat pendaftaran dan meringankan tugas staf FO.
• Meminimalkan kesalahan pendataan.
• Calon mahasiswa hanya datang ke kampus saat mengikuti ujian masuk dan heregistrasi.
• Pembayaran biaya pendaftaran, heregistrasi, biaya pengembangan dan lain-lain bisa dilakukan dengan transfer via bank.
4. Kebutuhan Sistem
• Perancangan teknologi sebuah sistem secara umum
1. Hardware (perangkat keras)
terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat output dan simpanan luar.
misalnya
2. Software (perangkat lunak)
program/sistem yg akan kita buat.
3. Brainware
Dibutuhkan seorang programer untuk membuat program atau sistem tersebut dan sebagai user yaitu siapapun yang membuka atau menggunakan program tersebut.
• Pihak kampus membuka rekening atas nama AMIK JTC Semarang di Bank untuk mempermudah proses administrasi.



BAB III
PENUTUP


Analisis sistem penerimaan mahasiswa baru di AMIK JTC Semarang sangat dibutuhkan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan penyelesaian atas masalah tersebut, sehingga bisa dirancang kebutuhan sistemnya. Hal ini dilakukan untuk merubah sistem yang ada menjadi lebih efektif dan efisien.
Demikian makalah yang kami buat untuk memenuhi tugas analisis sistem, apabila ada kekurangan kami mohon dimaafkan. Kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati untuk lebih baik kedepannya. Terima kasih.

4Tugas Ansis I -  Empty Menganalisis Sistem suatu Perusahaan Sat Nov 10, 2012 11:53 am

Anita Widiastuti

Anita Widiastuti

Judul : Sistem Pengolahan Keuangan FSP Farkes Reformasi PT. Sido Muncul Dengan menggunakan Visual Basic 6.0

Nama Kelompok :
  1. Anita Widiastuti – 10020811
    Erna Erfiana – 10020817




1. Latar Belakang

Menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan definisi : Pekerja atau Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain,. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan-badan lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan definisi Serikat Pekerja/ Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk Pekerja / Buruh baik di perusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan Pekerja / Buruh serta meningkatkan kesejahteraan Pekerja / Buruh dan keluarganya.

FSP Farkes Reformasi pada tingkat International berafiliasi dengan Public services International ( PSI ) yang berkantor di Ferney Voltaire Prancis, juga berafilasi dengan American Council International Labour ( ACIL ) yang berpusat di Amerika Serikat. FSP Farkes Reformasi pada tingkat Nasional berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ). FSP Farkes Reformasi adalah gabungan beberapa Serikat Pekerja-Serikat Pekerja / Serikat Buruh yang berdiri dari 5 sektor, yaitu, Farmasi, Rumah Sakit, Jamu, Kosmetik, Pelayanan Umum, yang berdiri sejak 20 Februari 1973 di Jakarta.

PT. Sido Muncul adalah perusahaan yang bergerak pada sektor farmasi dan jamu yang merrupakan salah satu anggota Federasi Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan Reformasi atau yang lebih dikenal dengan FSP Farkes Reformasi.


1.1 Hasil Pengamatan

Setelah melakukan wawancara kepada Bendahara FSP Farkes Reformasi PT. Sido Muncul, di peroleh hasil sebagai berikut :

Sampai saat ini pencatatan keuangan dalam FSP Farkes Reformasi PT. Sido Muncul secara manual. Laporan yang disajikan sudah menggunakan komputer dengan menggunakan software Ms.Excel 2007, jadi komputer hanya digunakan sebagai alat bantu menyalin data dari buku ekspedisi/ Tanda Terima Dana Bantuan dan pengeluaran FSP Farkes Reformasi.

Pemasukkan Dana FSP Farkes Reformasi berasal dari : iuran yang sudah ditetapkan sama jumlahnya untuk tiap anggota/karyawan PT. Sido Muncul, dan hasil deposito koperasi. Sedangkan pengeluaran dana dibagi menjadi 2 yaitu pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap. Pengeluaran tetap terdiri dari Bantuan melahirkan, Opname, dan Kematian untuk keluarga inti dari anggota/ karyawan PT. Sido Muncul. Pengeluaran tidak tetap terdiri dari Uang dinas, Uang Rapat/ pertemuan pengurus FSP Farkes Reformasi , Uang komunikasi pengurus, Uang COS (iuran ke DPC Dewan Pimpinan cabang).

Pengurus dan khususnya anggota FSP Farkes Reformasi PT. Sido Muncul menginginkan laporan keuangan yang disajikan akurat, jelas, terperinci dan mudah dipahami, agar semua angota mengetahui aliran dana iuran anggota digunakan untuk apa ?

1.2 Identifikasi Masalah

• Sistem lama tidak memiliki bukti transaksi yang jelas dan dapat dipercaya.
• Laporan yang disajikan kurang akurat,
• Kesulitan dalam mendapatkan Informasi jumlah anggota yang pasti, jumlah anggota hanya dicatat berdasarkan jumlah dana yang disetorkan kepada bendahara, dibagi besarnya iuran perkaryawan.
• Kesulitan dalam mendapatkan Informasi karyawan mana yang sering mengajukan bantuan, berapa kali karyawan itu mengajukan bantuan.
• Kurang jelasnya informasi Data karyawan yang mengajukan bantuan.
• Beberapa karyawan kesulitan dalm mengajukan dana bantuan dikarenakan kurang jelasnya prosedur.
• Penggunaan Dana masih simpang siur, kurang jelas.

1.3 Pemecahan masalah

Melihat kasus yang terjadi diatas untuk itu penulis mencoba memberikan
solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain :

1. Mengontrol penggunaan dana iuran anggota/ karyawan.
2. Membuat sebuah sistem informasi prosedur pengajuan dana bantuan
3. Membuat sebuah sistem informasi Data Karyawan yang masuk dan keluar dari anggota FSP Farkes Reformasi ataupun PT. Sido Muncul.
4. Sistem yang dapat membuat laporan secara cepat, akurat dan efisien (Information)


1.4 Kebutuhan sistem
 Brainware
1 (satu) Administrasi (Bendahara FSP Farkes Reformasi )
1 (satu) Teknisi Informatika

 Software
Database : Ms. Accses 2007
Aplikasi : Pemrograman Berbasis Terstukture menggunakan Visual Basic 6.0
Back up Data :

 Hardware
1 set Komputer
Printer.

Rina P Lestari



Oleh: Rina Puji Lestari (11020885) DKA.3.2
Dwi Yuliyanti (11020895)DKA 3.2

ANALISA SISTEM PADA TOKO “RUMAH HERBAL SOLO”
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Rumah Herbal Solo merupakan tempat penjualan Obat Herbal dan Konsultasi Kesehatan.Produk utama obat herbal Solo adalah Sozo Formula Manggata 1 yang merupakan jamu tetes pertama di Indonesia hasil inovasi anak bangsa terbuat dari bahan-bahan alamiah yang di proses melalui fermentasi dingin dengan teknologi bio-tech menjadikan obat ini ampuh untuk memulihkan kencing manis,luka kronis dan penyakit-penyakit degeneratif yang sulit di sembuhkan seperti Hipertensi,Kolesterol,Jantung,Stroke,Ginjal bahkan Impotensi.

Usaha milik Bapak Heri Prasetyo ini sudah Berjalan ± 2 Tahun(Januari 2010-Sekarang) dan sudah memberikan omzet Rata-rata Rp.1000.000,00 Per hari atau Rp.30.000.000,00 Per bulan.

Pengolahan data pada “Rumah Herbal Solo” masih menggunakan sistem manual baik itu dalam pengolahan data penjualan,pencatatan stok barang,pencatatan data suplier,pencatatan data konsumen dan pencatatan lainnya.memang “Rumah Herbal Solo” baru berjalan 2 tahun,tetapi mengingat banyaknya pengunjung yang datang,banyaknya data yang disimpan,maka perancangan sistem yang baru perlu di rancang untuk mencapai tujuan yang maksimal.

Keamanan dan integritas data pada “Rumah Herbal Solo” merupakan hal pokok yang paling penting,mengingat data berisi identitas lengkap konsumen/pelanggan,data hasil perkembangan setelah menggunakan produk Herbal,sistem pelayanan konsultasi dan dispensasi harga yang merupakan data privasi pemilik yang tidak diperkenankan orang lain tahu,karena data ini menjelaskan suatu sistem penjualan yang membedakan “Rumah Herbal Solo” milik Bpk.Heri Prasetyo dengan lainnya.

Dengan adanya penjelasan diatas,dirasa cukup menjadi alasan bagi pemilik usaha untuk memperbaiki sistemnya,selain itu dengan peningkatan omzet toko tiap bulannya,serta meningkatnya perkembangan teknologi juga menjadikan alasan pengubahan sistem ini.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang timbul dalam perancangan sistem pada “Rumah Herbal Solo” Adalah :
1. Bagaimana merancang Sistem Penjualan Yang baru ?
2. Bagaimana Membuat Suatu Aplikasi agar bisa berjalan efektif dan efisien ?
3. Bagaimana merancang dan membuat database yang tepat untuk toko “Rumah Herbal Solo” ?
4. Bagaimana Merancang Proses dan antar muka untuk aplikasi Penjualan Toko?
5. Bagaimana Membuat Sistem Keamanan Data sehingga data tersebut terjamin aman dari pihak lain ?

C. Ruang Lingkup Masalah

1. Menyediakan informasi barang yang terdiri dari Jenis Obat,Tipe Obat dan Penggunaan Obat untuk tingkat Golongan Konsumen
2. Menyimpan data penjualan mengenai barang yang telah di beli konsumen
3. Membuat nota penjualan yang berisi detail mengenai barang yang telah di beli konsumen
4. Memantau jumlah barang yang masih tersedia di Gudang (persediaan barang)
5. Menyimpan data pembelian barang yang di beli dari supplier
6. Analisis regresi barang yang dijual per satuan waktu
7. Membuat suatu admin yang berhak memasukkan data barang, data supplier dan melakukan pengeditan
8. Membentuk aplikasi penjualan menggunakan client server
9. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft visual foxpro dan databasenya menggunakan Novicat.

D. Deskripsi Sistem Saat Ini

Sistem “Rumah Herbal Solo” saat ini masih menggunakan sistem manual, . Untuk membeli barang dimulai dengan order barang kepada supplier, kemudian supplier akan memberitahukan ketersediaan atau tidaknya barang, kalau barang ada maka barang akan segera dikirimkan dan setelah diterima pihak toko akan memberikan tanda terima. Barang tersebut akan dimasukkan ke catatan penjualan. Pada transaksi ini toko akan mendapatkan copy faktur dari supplier dan pembelian ini akan dicatatnya sebagai hutang. Setelah hutang di bayar, maka toko akan mendapatkan faktur asli dari supplier.
Sistem penjualan barang juga masih manual,hal yang terjadi setiap harinya adalah konsumen datang ke toko,bertanya Mengenai jenis dan tipe obat,keluhan rasa sakit yang di derita,kemudian karyawan mencarikan jenis dan tipe obat yang dimaksud,,mencarikan data mengenai dosis pemakaian sesuai dengan keluhan yang di derita,kemudian mencari data kedatangan konsumen yang ke berapa kalinya untuk menetapkan diskon harga.hal tersebut membutuhkan waktu yang lama dalam pelayanan konsumen dan mengakibatkan konsumen mengantre banyak.

E. User Requirement

Metode yang dilakukan untuk mencari user requirement adalah dengan melakukan wawancara kepada pemilik toko, karyawan toko, serta beberapa customer yang sedang melakukan transaksi pembelian.
Pihak toko menilai bahwa sistem pencatatan yang dilakukan sampai dengan saat ini sangat tidak efektif karena membutuhkan waktu lama, banyak tenaga dan sering terjadi kesalahan pencatatan. Ditambah lagi dengan pengecekan ketersediaan barang yang harus dilakukan secara manual sangat merepotkan dan memakan banyak waktu.hal tersebut membuat konsumen merasa kurang nyaman ketika harus mengantre untuk membeli obat di “Rumah Herbal Solo”.
Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, maka dapat disimpulkan bahwa didalam sistem penjualan barang di “Rumah Herbal Solo” dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Kurang maksimalnya pelayanan karyawan kepada Konsumen
2. Transaksi penjualan yang terlalu banyak pencatatannya di jurnal (manual) memakan banyak waktu dan memakan banyaknya kertas kerja sehingga tidak efisien dalam hal penggunaan waktu, biaya dan tenaga.
3. Pembuatan laporan penjualan dan pembelian barang yang cukup memakai banyak waktu dan data yang dihasilkan belum akurat karena dikerjakan secara manual.
4. Tidak adanya layanan pencarian informasi barang yang secara langsung bisa dilakukan oleh customer sendiri.
5. Sistem stok barang yang dilakukan secara manual dan harus melalui pengecekan secara fisik memakai banyak waktu dan tenaga serta sulit dipantau seberapa barang yang tersedia baik di toko maupun di gudang.
Berdasarkan beberapa masalah yang didiskripsikan diatas maka diperoleh user requirement sbb:
• user requirement dari sisi Toko:
1. Pemilik Toko mengharapkan suatu sistem yang mampu membantu dalam proses pencatatan penjualan, pembelian,dan hutang piutang dimana jika ada transaksi maka sistem akan mengerjakan semua proses pencatatan. Sistem seperti ini dirasa akan mampu membantu operasional perusahaan dan meminimalkan terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh manusia karena sistem sudah melakukan proses pencatatan dan pelaporan.
2. Pemilik Toko menginginkan sistem yang bisa menghasilkan berbagai laporan yang diperlukan seperti laporan pembelian, laporan penjualan, laporan hutang piutang dan laporan retur.
• user requirement dari sisi customer:
1. customer menginginkan sistem yang efektif dalam proses penjualan sehingga mereka tidak perlu mengantre lama jika keadaan toko sedang ramai.
2. Customer menginginkan sistem dimana mereka bisa mendapatkan informasi tentang ketersediaan barang,tipe dan harga barang. Selain itu juga bisa melakukan pemesanan.

F. Analisa Kebutuhan

Berdasarkan keadaan sistem yang ada saat ini dan user requirement pihak Toko dan customer, maka sistem baru yang dibutuhkan oleh Toko adalah sebagai berikut :
1. Pencatatan pembelian barang yang terkomputerisasi dan terhubung dengan pencatatan stok barang dan pencatatan hutang, sehingga bila terjadi pembelian maka akan menambah stok barang dan bila belum dibayar maka akan masuk ke daftar hutang.
2. Pencatatan stok barang yang terkomputerisasi sehingga setiap kali ada penerimaan barang maka stok barang akan bertambah dan setiap ada transaksi penjualan maka stok barang akan berkurang secara otomatis.
3. Suatu catalog barang yang berisis informasi mengenai barang yang dijual, meliputi harga, jumlah tersedia dan Tipe Barang. Pada katalog ini customer juga bisa melakukan pemesanan barang.
4. Suatu Sistem Penjualan Yang terhubung dengan jumlah pembelian oleh customer untuk menetapkan potongan harga/diskon.
5. Suatu sistem penjualan yang terhubung dengan stok dan piutang. Jika terjadi transaksi penjualan, maka jumlah stok akan berkurang dan jika barang yang dijual tersebut belum dibayar maka akan masuk ke daftar piutang.
6. Suatu sistem pembelian yang terhubung dengan stok dan hutang. Jika melakukan pembelian barang, maka akan secara otomatis menambah jumlah stok dan jika pembelian tersebut belum dibayar maka akan masuk ke daftar hutang.
7. Suatu sistem yang menangani hutang piutang dimana sistem ini akan langsung menyusun hutang piutang sesuai dengan tanggal jatuh temponya, sehingga apabila hari itu ada suatu hutang atau piutang yang jatiuh tempo maka aka nada peringatan yang keluar.
8. Laporan penjualan yang dapat menampilkan data penjualan baik tunai atau kredit, yang sudah terbayar atau belum terbayar dan juga customer yang melakukan transaksi penjualan.
9. Laporan pembelian yang menampilkan data penjualan tunai atau kredit yang sudah terbayar atau belum dan juga dengan supplier yang mana transaksi pembelian dilakukan.
10. Laporan hutang piutang yang menunjukkan tanggal jatuh tempo serta tanggal pembelian atau penjualan, apabila sudah terbayar maka akan tersimpan juga tanggal terbayarnya hutang dan piutang.
11. Laporan retur jual yang menampilkan data retur penjualan meliputi dari transaksi penjualan yang mana retur terjadi dan barang apa saja yang diretur.
12. Laporan retur beli yang menampilkan data retur pembelian meliputi retur ke supplier yang mana, barang apa saja yang diretur, dari transaksi pembelian yang mana retur terjadi dan juga mana retur yang belum diganti oleh supplier.

G. Analisa Kelemahan Sistem

Analisis terhadap kelemahan sistem dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan apa saja yang tidak maksimal dan tidak optimal dalam sistem tersebut sehingga perlu diidentifikasi dan dievaluasi melalui beberapa faktor yaitu pengukuran pekerjaan, distribusi pekerjaan, keandalan, teknologi, laporan,dokumen dan keamanan data.
1. Pengukuran pekerjaan merupakan analisis terhadap standar kinerja dan produktivitas personil dalam melaksanakan pekerjaannya. Berarti beban kerja personil berat dan banyak namun hanya dikerjakan oleh beberapa orang personil sedangkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut menghabiskan banyak waktu, biaya dan tenaga.
2. Distribusi pekerjaan Merupakan analisis dari proses-proses serta prosedur kerja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan, Analisis ini memperlihatkan struktur organisasi yang cukup baik. Masing-masing karyawan bekerja sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggung jawab dalam pembagian pekerjaan. Namun secara keseluruhan jika dilihat dari struktur yang ada masih terdapat double job untuk satu personil karena ada beberapa karyawan yang merangkap lebih dari satu fungsi (merangkap dua tugas sekaligus).
3. Keandalan, Dari hasil analisis kehandalan pada sistem lama dapat diketahui bahwa setiap proses dan prosedur pekerjaan yang terlibat dalam sistem penjualan barang dilakukan dengan kurang handal, hal ini dibuktikan dengan masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan meskipun akhirnya juga dapat dibetulkan.
4. Teknologi, Merupakan analisis atas teknologi yang sudah digunakan dalam sistem lama. Selama ini teknologi yang digunakan hanya berupa pencatatan pada jurnal-jurnal, buku besar dan menggunakan banyak arsip sebagai dokumen. Sehingga penggunaan teknologi belum maksimal dalam kegiatan pelayanan kepada customer.
5. Laporan, Merupakan analisis atas laporan hasil pengolahan data sistem informasi penjualan sebagai hasil dari proses sebelumnya. Namun data dan informasi yang dihasilkan sebagian bukan informasi yang sesungguhnya karena hanya berupa data perkiraan saja.
6. Dokumen, Analisis dokumen berkaitan dengan kualitas informasi (akurat, tepat waktu dan relevan) dan nilai informasi (biaya informasi dan manfaat informasi) yang dihasilkan. Adapun dokumen yang diperlukan dalam sistem ini adalah data penjualan barang, data pembelian barang dan data supplier.
7. Keamanan Data,Analisis Keamanan Data berkaitan dengan Privasi pemilik toko.Sistem yang lama tidak dapat menjamin adanya keamanan data karena data yang ada dapat di buka dan di manipulasi oleh pihak lain.dengan adanya sistem yang baru diharapkan keamanan data dapat terjamin melalui Administrator Pengelola Data.

H. Analisa Kelayakan

Analisis kelayakan adalah sebuah studi yang mempertimbangkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam pembangunan sebuah sistem sehingga dapat ditentukan layak atau tidaknya sistem tersebut. Aspek-aspek kelayakan yang akan dianalisis dalam perancangan sistem antara lain: kelayakan operasional, teknologi dan kelayakan ekonomi. Analisa kelayakan untuk “Rumah Herbal Solo” adalah:

1. Kelayakan Operasional

Saat ini operasional toko masih dilakukan secara manual baik dalam penstokkan barang, pembuatan laporan penjualan, pembuatan nota dan pembuatan retur sehingga mengalami banyak masalah dan kendala seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya. Untuk itu, sistem ini dianggap layak dibangun karena dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh Pemilik Toko.

2. Kelayakan Teknologi

“Rumah Herbal Solo” Milik Bp.Heri Prasetyo Merupakan Toko Yang berkembang dengan baik dalam kurun waktu 2 tahun,dan mengalami kenaikan perkembangan tiap bulannya dan teknologi yang mereka miliki sekarang sudah cukup untuk digunakan dalam pengembangan sistem. Perangkat yang mereka miliki adalah satu unit computer dengan prosesor dual core, RAM 1 GHz, Harddisk 40 GB dan sistem operasi windows XP. Perangkat yang dimiliki ini sudah cukup layak untuk pengembangan sistem. Sedangkan untuk customer diperlukan satu unit komputer untuk melakukan pencarian barang dan katalog.

3. Kelayakan Ekonomi

Saat ini Omset “Rumah Herbal Solo” mencapai Rp.30 juta per bulan tiap tokonya yang setiap bulannya memiliki tingkat perkembangan yang baik dan ini dicapai dengan sistem operasional yang masih manual dan dengan adanya sistem baru yang terkomputerisasi akan berdampak pada efektifitas dan efisiensi perusahaan. Para karyawan tidak perlu melayani semua pertanyaan customer karena customer sudah bisa mendapatkan informasi tersebut lewat katalog. Karyawan juga tidak perlu lagi direpotkan dengan penstokkan barang,pencarian data barang, pembuatan laporan penjualan, pembuatan nota,dsb,sehingga waktu yang terbuang lebih sedikit. Customer juga tidak lagi harus mengantre dalam membeli barang. Dengan segala perubahan ini, maka sistem ini cukup layak diterapkan karena dapat membenatu meningkatkan omset toko.


[b]

Ani Lestiana



MAKALAH
ANALISA SISTEM PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN PT SAMI


Created by :
Ani Lestiana
11020871

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JAKARTA TEKNOLOGI CIPTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Analisa dan Sistem Informasi yang berjudul “Analisa Sistem Pembayaran Gaji Karyawan PT SAMI”.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya, sehingga makalah ini selesai tepet pada waktunya.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan analisa system ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi , cara penulisannya dan lebih koreksi akan tahap-tahap dalam menganalisa system ini. Namun demikian, tujuan khusuus dari penulisan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Analisa Sistem dan Informasi dan juga memberi manfaat bagi pembaca tentang “Pembayaran Gaji Karyawan”. Oleh se3bab itu saya dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima masukan, saran, dan kritikan, guna penyempurnaan makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


Semarang, November 2012





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Pembatasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5

II. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisa Masalah 6
2.2 Pemecahan Masalah 6
2.3 Pengujian Sistem 7

III. BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8







BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembayaran gaji karyawan secara tepat waktu sesuai tanggal pembayaran yang sudah disepakati oleh pihak perusahaan kepada karyawannya, merupakan salah satu kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawabnya. Karena karyawan mempunyai hak penuh untuk itu, sebagai hasil dari jerih payahnya yang sudah bekerja di perusahaan tersebut.

Selain pembayaran yang tepat pada waktunya, pembayaran gaji juga harus sesuai dengan upah minimum kerja (UMR) di wilayah tersebut, jam kerja , tambahan waktu kerja (lembur), jabatan, tunjangan, dan lain-lain yang nantinya terdapat pada rincian gaji atau yang biasa disebut selip gaji.

Untuk menangani hal tersebut tidaklah mudah, karena penghitungan gaji masing-masing karyawan tidak sama sesuai dengan jabatan, masa kerja dan lain sebagainya. Apalagi karyawan di PT SAMI yang memiliki karyawan lebih dari 3000 orang. Pastilah pihak accounting yang menangani gaji karyawan memiliki beban yang berat dalam mengerjakannya. Dan harus teliti, jangan sampai kurang atau lebih dalam perhitungannya, Karena itu akan berakibat fatal bagi perusahaan, karyawan, dan accounting sendiri.

Namun itu semua sudah bisa diatasi, dengan perkembangan teknologi perhitungan gaji dapat diselesaikan dengan cepat, mudah dan efisien dengan menggunakan teknologi komputerisasi yang dilengkapi dengan program-program seperti MySQL, windows, dan sebagainya.

Akan tetapi yang jadi persoalannya adalah pembayaran gajinya. Setelah selesai perhitungan pastilah menyerahkan gaji karyawan satu per satu, dan itu memakan waktu yang cukup lama dan tenaga kerja yang lebih hanya untuk memasukkan gaji dan rinciannya kedalam amplop.
Maka dari itu, solusi dari masalah ini adalah dengan cara membayar gaji karyawan melalui transfer atau bisa disebut lewat ATM.

1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini, “Analisa Sistem Pembayaran Gaji Karyawan PT SAMI”, terkait dengan kebutuhan karyawan dan teknologi yang semakin berkembang dan semakin canggih, maka PT SAMI mengalihkan pembayaran gaji karyawan yang dulunya tunai/cash menjadi transfer atau lewat ATM.
Berkaitan dengan masalah tersebut, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :
1. Kebutuhan teknologi layanan penggunaan ATM bagi perusahaan.
2. Manfaat penggunaan ATM bagi karyawan dan perusahaan.
3. Ketersediaan layanan ATM yang mudah di jumpai di setiap tempat.

1.3 Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka makalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
1. Peran ATM dalam memajukan layanan bagi masyarakat khususnya karyawan PT SAMI.
2. Ketersediaan layanan ATM yang mudah di jumpai di setiap tempat.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dapat dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengapa PT SAMI memilih ATM sebagai perantaara dalam pembayaran gaji karyawan.
2. Layanan ATM apa saja yang dapat didapat oleh karyawan PT SAMI.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisa Masalah
Setelah melekukan analisa terhadap system pembayaran gaji karyawan secara tunai/cash di PT SAMI, saya bisa menyimpulkan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang ada pada system tersebut.
Adapun permasalahan dari system pembayaran gaji karyawan secara tunai/cash :
Dalam pembayaran secara tunai membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang lebih karena harus menghitung jumlah uang sesuai gaji tiap karyawan, dan tiap kayawan tidak selalu sama sesuai rincian pada selip gaji.
Membutuhkan bantuan pengawalan polisi dalam pengambilan uang dari bank ke perusahaan untuk keamanan.
Membutuhkan biaya tambahan seperti amplop untuk tempat gaji dan selip gaji.
Membutuhkan kejelian dalam menghitung uang dalam jumlah banyak secara berkali-kali sesuai jumlah karyawan PT SAMI.
Harus menyediakan uang recehan yang banyak, karena pembayaran secara tunai harus dibayar keseluruhan sampai nilai rupiah yang terkecil.
Membutuhkan waktu khusus dalam penyerahan gaji, karena pengambilan gaji tidak bisa diwakilkan kecuali alasan tertentu dan harus menggunakan surat kuasa dari karyawan yang bersangkutan.
Sering terjadi antrian yang cukup panjang di kantor HRD pada proses pengambilan gaji.
2.2 Pemecahan Masalah
Melihat kasus yang terjadi diatas untuk itu saya mencoba memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain :
Dengan mempermudah pembayaran gaji karyawan tanpa harus membutuhkan waktu, tenaga,dan biaya yang lebih dapat dilakukan dengan cara transfer/ via ATM.
Membuatkan ATM untuk karyawan di perusahaan, karyawan hanya mengisi formulir dan melengkapi syarat-syarat yang diperlukan tanpa harus datang langsung ke bank.
Karyawan dapat langsung menggambil gaji di layanan ATM pada saat tanggal penggajian tanpa harus menunggu selip gaji dibagikan dan datang ke pabrik.
2.3 Pengujian Sistem
Pengujian hasil yang bisa dilakukan karyawan dengan menggunakan system pembayaran via ATM, diantaranya :
Karyawan dapat melakukan transaksi lain selain pengambilan uang di ATM yang bisa dipilih pada layar monitor ATM.
Karyawan dapat menyimpan uang dengan aman, dan jika membutuhkan dapat diambil sewaktu-waktu karena layanan ATM 24 jam dan banyak ditemui di tempat-tempat umum seperti di pom bensin, kampus, swalayan, dan sebagainya.
Keuntungan layanan ATM bagi bank selaku penyedia layanan, yaitu :
Nasabah bertambah, dan layanan ATM dapat berfungsi dengan baik.
Pendapatan modal bertambah banyak, dan pemutaran uang lancer.
Bank dapat meningkatkan pelayanan untuk memuaskan nasabah agar tidak kecewa, dalam hal ini berarti bank berusaha memajukan teknologi pelayanan.
Disamping keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaan ATM, pastilah memiliki nilai balik yang harus dibayar. Hal tersebut untuk berkesinambungan pelayanan yang diberikan, diantaranya seperti :
Potongan bulanan pada ATM sebagai biaya administrasi penggunaan ATM.
Saldo minimum yang harus ditinggalkan pada ATM, ATM tidak bisa dalam keadaan kosong. Setiap bank memiliki saldo minimum yang berbeda.
Dikenakan biaya potongan setiap pengambilan uang di ATM yang tidak sejenis dengan ATM yang digunakan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dan penyelesaian masalah, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
 Dari hasil pengujian bahwa system telah berhasil dengan baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan beberapa kondisi, yaitu :
 Berhasilnya system pembayaran gaji via ATM yang lebih praktis dan mudah.
 Karyawan dapat dengan mudah melakukan transaksi via ATM.
 Bank dapat memberikan layanan secara tidak langsung terhadap karyawan.
 Kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh semua orang khususnya karyawan.
 Dari pihak perusahaan, ATM dapat membantu menyelesaikan masalah pembayaran dengan mempersingkat waktu, tenaga dan biaya.
 Memperkecil kesalahan dalam perhitungan gaji.
 Keluhan / complain dapat dibantu dari pihak bank selaku yang mentransfer.

3.2 Saran
Meskipun ATM banyak membantu peranan perusahaan, sebaiknya perusahaan bisa memilih bank yang bisa menyesuaikan kebutuhan karyawan kecil. Misalnya, memilih bank yang layanan ATM-nya mudah dijumpai dan potongan biaya layanan yang ringan dengan saldo minimum yang rendah. Sehingga pemenuhan kebutuhan karyawan dapat terpenuhi.

Arum s wati



Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisa & Perancangan Sistem Informasi.













Disusun Oleh: Arum Susilowati (11020880) DKA-3.2
Dewi Susanti (11020887)

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JAKARTA TEKNOLOGI CIPTA
SEMARANG





KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikanya Makalah dengan judul :”Analisa Sistem Penjualan Kacamata Pada Mailan Optik di Solo”,yang merupakan salah satu syarat mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi.Selama menyelesaikan makalah ini,penulis telah banyak menerima bimbingan,pengarahan,petunjuk,dan saran,serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan makalah ini.Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Danuri selaku dosen mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem.
2. Bapak Sharoni selaku Kepala Toko Mailan Optik.
3. Orang Tua, keluarga dan juga rekan-rekan yang telah membantu secara tidak langsung.
4. Semua pihak yang terlibat dan membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua.Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan semua pihak yang membutuhkan.




Semarang,10 November 2012

















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Umum
Mata adalah salah satu dari lima indera yang diberikan sejak lahir. Pekerjaan yang paling sederhana dilakukan oleh mata adalah mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya apakah terang atau gelap.
Penglihatan yang baik adalah penglihatan yang dihasilkan dari suatu bayangan, dari suatu objek yang diterima oleh retina yang ada di mata bagian belakang melalui suatu sistem optik.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina. Tetapi sering pada umumnya mata tidak dipelihara dengan baik. Dalam hal ini kami ingin mencoba menganalisa sistem yang sedang berjalan di Mailan optik.
Mailan optik merupakan Optik yang menjual berbagai jenis kacamata. Mailan optik juga melayani konsultasi dan pemeriksaan kelainan mata. Dalam pengolahan data pada sistem pemeriksaan, konsultasi dan penjualannya masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu upaya untuk peningkatan sistem ke arah yang lebih baik. Untuk itu penulis mencoba mengambil judul : " Analisa Penjualan Kacamata Pada Mailan optik".

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah sebagai berikut :
a. Sebagai wujud nyata riset yang dilakukan oleh penulis.
b. Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa tentang sistem penjualan pada
sebuah perusahaan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang
proses pemeriksaan mata.
d. Mahasiswa dapat mengetahui proses dan bebaga jenis kelainan mata.

1.3 Metode Penelitian
Metode atau teknik yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode :
a. Observasi (pengamatan langsung)
”Observasi adalah penagamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan”.
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh pegawai.


b. Interview (Wawancara)
Interview adalah melakukan proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber ditempat atau lokasi objek penelitian dilakukan sesuai dengan kebutuhan penulis.
c. Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis mengambil semua bentuk karangan buku – buku yang ditunjuk sebagai referensi yang berhubungan dalam penyusunan makalah ini untuk mempelajari data yang telah dirangkum.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem
Definisi secara luas dari sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.

A. Karakteristik Sistem
Model umum sebuah system adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu pula sebuah system memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Komponen ( Components )
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.


2. Batasan ( Boundary )
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau system dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar ( Environments )
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut, disebut dengan lingkungan luar sistem.
4. Penghubung ( Interface )
Sebagai media yang menghubungkan system dengan subsistem yang lainnya disebut dengan penghubung system dan interface. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan ( Input )
Energi yang dimasukan kedalam system disebut masukan system, yang dapat berupa pemeliharaan dan sinyal.
6. Keluaran ( Output )
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
7. Pengolah ( Procces )
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan meribah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran ( Objective )
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
B. Klasifikasi Sistem
Sistem memiliki yang berbeda untuk semua kasus yang terjadi yang ada di setiap system tersebut. Oleh karena itu system dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Pada sistem terdapat siklus hidup sistem yang terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah – langkah pendekatan sistem. Daur ulang sistem terdiri dari beberapa tahapan antara lain :
1. Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau masalah yang dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi karena adanya perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat dari kapasitas system yang ada.
2. Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan.
3. Pemasangan Sistem
Pemasangan Sistem merupakan tahap yang paling penting dalam daur hidup sistem, dimana peraliahan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
4. Pengoperasian Sistem
Program – program komputer dan prosedur – prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis., karena itu semua harus dipengaruhi atau diperbaiki.
5. Sistem Menjadi Usang
Terjadinya sistem menjadi usang apabila sistem tersebut sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun.

C. Komponen Sistem Informasi
Dalam sistem terdapat enam komponen sistem yaitu :
1. Blok Masukan
Ialah input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem, masukan (input) disini berupa penangkapan data dan metode-metode yang dimasukkan kedalam sistem informasi dsn menghasilkan suatu keadaan.
2. Blok Model
Ialah kombinasi dari prosedur, logika dan matematika uantuk memanipulasi data masukan ( input ) dan menghasilkan data keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Ialah keluaran yang menghasilkan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang digunakan untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu brainware, software dan hardware yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu mengendalikan sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Organisasi basis data yang baik akan menghasilkan informasi yang berkualitas dan berkapasitas menyimpan yang efisien. Basis Data diakses dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat cepat diatasi.
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

D. Pengertian Informasi
Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan lain sebagainya. Informasi diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapat informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem mengolah data menjadi informasi atau lebih tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi bentuk yang berguna bagi penerinmanya.

1. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :
a. Akurat ( Accurate )
Akurat bagi informasi berarti harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan.
b. Tepat Waktu ( Timelines )
Yang dimaksud dengan tepat pada waktunya adalah informasi yang akan datang pada penerimanya tidak boleh terlambat.
b. Relevan ( Relevance )
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

2. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi yang bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan informasi dapat diperoleh dari data sistem informasi ( information system ).

2.2.1. Peralatan Pendukung (Tools System)
Untuk merancang suatu sistem informasi yang baik itu, selain berskala besar maupun sistem berskala kecil memerlukan peralatan pendukung yang akan digunakan untuk pembuatan sistemnya.



BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN


3.1 Umum

Orang kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi memiliki cacat mata dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang di kota menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di tempat yang jarak pandang yang tidak jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti bekerja di depan komputer, membaca buku, bekerja di dalam ruangan tertutup yang sempit. Untuk itu seseorang harus memperhatikan kesehatan matanya dengan menjaga keseimbangan jarak pandang kita antara yang jauh dan yang dekat.
Ada beberapa cacat mata yang umum ditemui yaitu:
a. Rabun jauh
Satu jenis cacat mata yang penglihatannya tampak buram jika melihat benda-benda jauh.
Saat melihat benda jauh, bayangan jatuh di depan retina. Oleh suatu mekanisme yang otonom dan terintegrasi yang melibatkan sistem saraf sensoris, motoris, dan otot serta struktur mata lainnya, keadaan ini dikompensasi dengan mengurangi kecembungan lensa.
b. Rabun dekat
Kurang jelas penglihatan jika melihat dari jarak dekat; hipermetropia. Dengan berkurangnya kemampuan mata untuk fokus pada jarak dekat seperti membaca karena usia yang mulai menua.
c. Silinder
Mata menjadi silinder disebabkan kelengkungan kornea yang tidak rata penyakit ini tidak dapat disembuhkan kecuali dengan operasi dan dapat diringankan dengan kacamata.
Telah dijelaskan fungsi mata sangat penting bagi kehidupan. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini. Cara yang paling umum digunakan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan kacamata. Setidaknya itu penjelasan dari optikan ketika berencana membeli kacamata

3.2 Tinjauan Perusahaan

Mailan Optik yang terletak solo panjang. ini merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang penjualan frame dan kacamata beresep.
3.2.1 Sejarah Perusahaan

Mailan Optik berdiri pada tahun 14 Juni 2001 yang diprakarsai oleh Sahroni. Dari awal berdiri sampai sekarang Mailan optik mengalami renovasi interior sebanyak satu kali untuk meningkatkan penjualan.Semakin meningkatnya kemajuan teknologi alat-alat pendukung Mailan optik juga mulai dilengkapi mulai dari komputer untuk pemeriksaan,lensmeter, dan alat untuk mencuci kacamata.Barang yang diperjual belikan di Mailan Optik tidak hanya sebatas kaca mata saja tetapi juga menyediakan asesoris-asesoris yang secara tidak langsung berhubungan dengan kacamata.

3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organsisi adalah pengembangan secara grafik struktur kerja dari suatu organisasi,selain itu juga dengan adanya sturuktur organisasi ini dapat memberikan ketegasan dalam hal batas wewenang serta tanggung jawab kepada masing-masing anggota yang ditugaskan ini maka mereka akan dapat menunaikan tugasnya dengan baik.
Secara garis besar struktur organisasi Mailan optik dapat digambarkan sebagai berikut :























Gambar III.1

Struktur Organisasi Mailan Optik


Sedangkan tugas dan fungsi dari masing-masing bagan struktur organisasi dari Mailan Optik tersebut yaitu :
1. Pemilik atau Kepala Toko
Pemilik merupakan top manajemen yang membuat keputusan akhir dari kebijaksanaan serta tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang ada padaMailan optik. Tugas pemilik Mailan Optikadalah sebagai penanggung jawab terhadap perkembangan perusahaan serta sebagai pengambil keputusan dan kebijaksanaan perusahaan.
2. Kasir
Kasir adalah orang menjalankan sistem ini. Mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi seperti pembelian dan penjualan.Juga melakukan pencatatan laporan setiap bulannya.
3. Bagian Pemeriksaan
Bagian ini memiliki tanggung jawab terhadap pemeriksaan mata costumer.Pemeriksaan dilakukan dengan komputer dan manual agar mendapatkan data yang akurat tentang mata costumer.
4. Bagian Order Barang
Bagian order barang menerima perintah dari kasir untuk melakukan pengorderan lensa yang akan dipasangkan ke bingkai kacamata.

3.3 Prosedur Sistem Berjalan

Suatu prosedur memberikan instruksi terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur, instruksi itu mengarah pada karyawan dalam organisasi untuk pelaksanaan tugas dan membantu untuk menjamin pendekatan yang konsisten pada situasi tertentu.
Ada lima proses didalam sistem penjualan kacamata beresep di Mailan Optik.Kelima prosedur itu adalah :

1. Proses pemesanan
Customers datang ke bagian kasir untuk konsultasi masalah mata yang dialami oleh Customer.Setelah itu kasir memberikan formulir pemesanan kepada costumer untuk diisi.setelah data diisi semua costumer menyerahkan kembali kebagian kasir untuk dicek data yang diisikan.Setelah itu melakukan pemeriksaan mata di ruang periksa.

2. Proses pemeriksaan
Bagian pemeriksa menerima Formulir Pemesanan yang diserahkan oleh bagian kasir.Setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan komputer dan manual agar data yang didapat akurat.Setelah diperiksa, bagian pemeriksaan ( Refractionist Optisien ) mengeluarkan form hasil pemeriksaan mata Customer.Hasil pemeriksaanya diserahkan kebagian untuk melakukan pembayaran pemesanan lensa.Setelah itu kedua data ini diarsipkan oleh bagian.

3. Proses pembayaran
Customer memilih frame yang tersedia di Mailan optik untuk dipasangi lensa sesuai dengan hasil pemeriksaan.Costumer melakukan pembayaran sesuai dengan biaya yang telah disepakat. Kemudian kasir membuatkan nota kontan dua rangkap berdasarkan hasil pemeriksaan dan form pemesanan tadi..,rangkap pertama berwarna putih diserahkan kepada costumer sebagai bukti pengambilan kacamata pada tanggal yang ditentukan.Rangkap kedua berwarna kuning disimpan oleh bagian kasir.Kemudian kasir membuat Daftar Pemesanan Lensa untuk diserahkan kebagian order yang akan dibawa ke labotarium dengan frame kacamata yang telah dipilih oleh costumer.Berikutnya bagian order menyerahkan Daftar pemesanan Lensa yang telah ditandatangani oleh lab bersama kacamata yang telah terpasang lensa sesuai ukuran.kemudian kasir mengarsipkan Daftar Pemesanan Lensa yang telah ditandatangani oleh labotarium tersebut.

4. Proses pengambilan
Costumer datang sesuai tanggal yang dijanjikan.Kasir meminta nota kontan putih untuk dicocokkan dengan data dengan arsip yang ada..Kasir menyerahkan kacamata kepada costumer sekaligus membuatkan kartu Hasil Pemeriksaan yang bisa digunakan jika costumer melakukan servis dengan membawa kartu ini akan mendapatkan layanan gratis.

5. Proses pembuatan laporan
Kasir akan mengambil setiap bulan data dari Nota Kontan Putih yang merupakan data pembayaran costumer untuk dibuatkan laporan data penjualan perbulan yang akan diserahkan kepada kepala toko.

3.4 Permasalahan Pokok

Permasalahan yang penulis amati pada Mailan optik antara lain :
a. Semua proses yang ada pada Mailan optik tersebut masih mengugunakan sistem manual.Walaupun laporan sudah menggunakan komputer,tetapi hanya sebatas melibatkan program Microsoft Word dan Exel saja.
b. Sistem penyimpanan dokumen pada Optik Mutiara ini masih kurang baik.Sehingga menyebabkan ada beberapa dokumen yang hilang.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Penulis menyarankan beberapa alternatif pemecahan masalah untukMailan Optik:
a. Sebaiknya Mailan Optik menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga pancatatan dan pengolahan setiap transaksi Mailan Optik menjadi lebih mudah dan cepat.
b. Dokumen-dokumen sebaiknya disimpan secara rapi pada suatu tempat khusus untuk penyimpanan sehingga memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu dokumen tersebut diperlukan lagi.


BAB IV

PENUTUP


4.1 Kesimpulan

Dari hasil penjelasan mengenai sistem penjualan kacamata di Mailan Optik penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebaiknya toko Mailan Optik menggunakan sistem yang lebih spesifikasi agar dalam pencatatan dan pengolahan laporan keuangan lebih rapih dan teratur. Dengan sistem penggunaan database, diharapkan kinerja karyawan akan menjadi lebih baik.
2. Meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, agar pelanggan lebih puas dan akan datang kembali.
3. Penulis juga menyarankan agar pencatatan transaksi keuangan pada buku kas mengikuti aturan pencatatan akuntansi yang baik sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan setiap bulannya, atau setiap tahunnya.
4. Dokumen-dokumen sebaiknya disimpan secara rapi pada suatu tempat khusus sehingga memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu dokumen tersebut diperlukan lagi
5. Sebaiknya para karyawan diberi bimbingan dan pelatihan keterampilan setiap bulannya, hal ini sangat penting dalam melayani pelanggan

4.2 Saran

Setelah selesai penulisan makalah ini, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu yang penulis miliki. Adapun beberapa saran yang akan disampaikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan sistem baru perlu dilakukan secepat mungkin jika keberadaan akan sistem tersebut memang sudah diperlukan.
2. Perancangan sebuah sistem informasi yang menggunakan komputer perlu diadakan pelatihan personil yang ada dan tertib di dalam sistem tersebut.
3. Pengetahuan komputer pada sebuah sistem informasi diadakan pengamanan yang meliputi back up data dan penggunaan password.
4. Penggunaan teknik komputer terbaru dapat menjadi alternatif pilihan untuk diterapan pada sebuah sistem informasi yang baru.
5. Pemeliharan secara berkala terhadap hardware dan software perlu dilakukan apabila telah menggunakan sistem komputerisasi.










Terakhir diubah oleh Arum s wati tanggal Sun Nov 11, 2012 11:30 am, total 1 kali diubah

eka purnama sari



ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN PASIEN PADA KLINIK BAITUL SYIFA


NAMA KELOMPOK :
1. SITI ROKHANA (11020892)
2. EKA PURNAMA SARI (11020869)






AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JAKARTA TEKNOLOGI CIPTA
JL. KELUD RAYA NO.19 SEMARANG



2012/2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Pendaftaran Pasien pada Klinik Baitul Syifa” tepat pada waktunya.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas kelompok mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Dalam makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.


Semarang, 11 November 2012


Penulis




















BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini informasi merupakan suatu hal yang sangat vital dalam berjalannya suatu badan usaha, baik yang bersifat jasa maupun dagang. Informasi dapat digunakan dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan dalam suatu bidang usaha. Informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan dalam mengolah informasi dapat mengurangi kemampuan bersaing bidang usaha dengan pesaing bisnis yang lainnya.

Teknologi berbasis komputer sekarang ini menyediakan sarana informasi yang lebih baik, namun teknologi tersebut memerlukan dukungan informasi yang baik untuk dapat mengolah data menjadi suatu informasi yang tepat dan akurat. Dalam penerapan sistem ini, umumnya juga mengotomatisasi berbagai kegiatan yang tadinya dilakukan secara manual. Hal ini menjadi alasan mengapa banyak badan usaha terutama yang cukup besar mulai mengadopsi sisstem informasi untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dan banyak dari badan usaha menerapkan sistem informasi tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari segi penghematan waktu, peningkatan keamanan serta pengurangan biaya.

Klinik Baitul Syifa yang terletak di kecamatan Mijen, Semarang merupakan pusat pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan. Dimana kegiatannya melibaatkan dokter, staff maupun pasien, sedangkan sistem registrasi pasiennya masih menggunakan sistem manual yang dirasa kurang efektif dalam penghematan waktu, biaya dan ketepatan data. Dilihat dari kegiatan usahanya, penggunaan sistsem yang terkomputerisasi sangatlah dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan informasi yang cepat, tepat dan akurat bagi kelansungan usahanya. Hal inilah yang membuat topik ini menarik sebagai tugas makalah analisa sistem pendaftaran pasien pada Klinik Baitul Syifa.

1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Analisa Sistem Informasi Pendaftaran Pasien pada Klinik Baitul Syifa”, terkait dengan perkembangan sistem informasi yang semakin maju, maka perlu diadakan perubahan dari sistem pendaftaran pasien secara manual menjadi sistem yang terkomupterisasi.
Berkaitan dengan masalah tersebut, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :
1. Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat secara umum.
2. Ketersediaan sistem pelayanan yang memuaskan.

1.3 Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka makalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
a. Sistem pendaftaran pasien pada pasien Klinik Baitul Syifa.
b. Sistem penyimpanan data yang efektif dan efisien.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belaakng dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dapat dibahas dapat dirumusksan sebagai berikut :
1. Bagaimana Klinik Baitul Syifa dapat melayani pendaftaran pasien dengan cepat?
2. Sistem yang diperlukan sebagai media penyimpan data?

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Analisa Masalah
 Analisa dengan metode PIECIES :
- Performance : belum dapat melayani pasisen ssecara cepat.
- Informasi : laporan belum dapat diberikan secara detail, lengkap dan akurat baik pada pasien maupun pimpinan staff.
- Economy : memerlukan banyak ruang dan media penyimpanan data pasien.
- Control : kurang efektif dan memungkunkan salah data.
- Eficiensy : biaya tinggi.
- Service : kurang memuaskan.

 Evaluasi sistem yang sedang berjalan
Setelah melakukan analisis terhadap sistem pendaftaran di Klinik Baitul Syifa, penulis dapat menyimpulkan bahwa masih terdapat beberapa masalah didalam sistem yang sedang berjalan. Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut :
1. Untuk melakukan pendaftaran, seorang pasien yang datang akan diberi kartu pasien berisi nama, alamat, janis kelamin dan usia yang diisi secara manual.
2. Sering terjadi antrian cukup panjang terutama bagi pasien yang pernah datang ke klinik tersebut. Karena harus mencari kartu pasien tersebut satu per satu dalam almari berisi kartu pasien yang cukup banyak.
3. Memungkinkan hilangnya data pasien karena penyimpanan cukup lama sehingga data tidak dapat terbaca lagi.
4. Memungkinkan kesalahan staf dalam memasukkan kartu pasien ke dalam lemari yang seharusnya sesuai dengan alamat pasien.
5. Kurangnya peningkatan pelayanan terhadap pasien khussusnya dalam melakukan pendaftaran.

 Pemecahan masalah
Melihat kasus yang terjadi di atas, penulis mencoba memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebur antara lain :
1. Dengan menggunakan suatu aplikasi sebagai media pendaftaran dan penyimpanan data pasien baik yang lama maupun baru.
2. Dengan membuat sistem yang secara otomatis dapat mengubah usia pasisen apabila pasien berkunjung lagi dalam selang waktu yang cukup lama.
3. Memberikan sebuah nomor ID kepada masing-masing pasien sehingga mempermudah pencarian data apabila pasien yang bersangkutan berkunjung lagi.

- Kebutuhan sistem untuk implementasi program :
1. Seperangkat komputer minimal Pentium 3 dengan printer.
2. Sebuah aplikasi program untuk system pendaftaran di klinik ini.
3. Seorang user yang menjalankan program.

- Keunggulan sistem yang kami sarankan :
1. Dengan sistem ini pasien dapat melakukan pendaftaran secara jarak jauh (via telepon) hanya dengan menyebutkan ID yang telah diberikan. Apabila memiliki turinitas yang padat.
2. Meminimalkan kesalahan penginputan dan pencarian data jika ada nama pasien yang sama, karena pasien yang datang telah diberi ID yang berbeda.
3. Memudahkan pencarian data apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
4. Memudahkan pembuatan laporan yang lebih lengkap dan akurat.
5. Penghematan tempat dan waktu.
6. Keamanan data lebih terjamin.

BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pendafataran pasien secara manual perlu dirubah menjadi sistem yang terkomputerisasi sehingga memudahkan penyimpanan,penginputan, pelaporan serta pencarian data bagi pihak-pihak yang terkait.
Disamping itu, dengan ssitem terkomputerisasi akan mengurangi biaya pembayaran tenaga kerja dan media manual pendaftaran karena cukup dengan 1 orang admin saja.
3.2 Saran
Adapun saran-saran yang kami sampaikan, diharapkan dari program untuk
Sistem Pendaftaran Pasien pada Klinik Baitul Syifa yang kami rancang semoga dapat dikembangkan kembali agar program ini lebih bermanfaat terhadap penggunanya.



Terakhir diubah oleh eka purnama sari tanggal Sun Nov 11, 2012 11:00 am, total 1 kali diubah

Nur Hayati



MAKALAH SISTEM INFORMASI
PEMBUATAN KARTU RENCANA STUDI ONLINE
DI KAMPUS WIDYA BUANA





Di susun oleh :
KURNIASIH 11020896
NUR HAYATI 11020879

















Akademi manajemen informatika dan komputer teknologi cipta
Jl. Kelud raya no. 19 sampangan telp./fax 024-8310002, 70444592
2011
1.
KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ANALISA SISTEM INFORMASI HASIL BELAJAR MAHASISWA ONLINE”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki mutu penulisan makalah selanjutnya.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.






Semarang, November 2012

Penulis


















2.
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH 4
1.3 BATASAN MASALAH 4
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT 4
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN 5
2.1 MASALAH DALAM SISTEM 5
2.2 PEMECAHAN MASALAH 6
2.3 KEBUTUHAN SISTEM 6
BAB III PENUTUP 7
3.1 KESIMPULAN 7
3.2 SARAN 7



























3.
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Dari hasil analisis yang kami peroleh dalam pengamatan ini adalah bahwa pengisian KRS di kampus WIDYA BUANA selama ini masih menggunakan cara lama atau masih bersifat manual yaitu Mahasiswa datang ke kampus, mengisi formulir yang harus ditanda tangani Ketua Program Studi. Keadaan demikian mengakibatkan antrian.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas maka, perlu dibuat sistem komputerisasi yang lebih menunjang dan lebih praktis atau efisien sehingga mengurangi proses-proses yang masih dilakukan secara manual.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
permasalahannya, yaitu :
 Pengisian Kartu Rencana Studi masih manual
 Sistem yang sedang berjalan belum online atau hanya bisa diakses di dalam
lingkungan kampus saja.
 Dosen Pengampu Mata Kuliah sering terlambat menyerahkan hasil
 pengolahan nilai mahasiswa.
 Pencetakan Kartu Hasil Belajar sering terlambat.
 Sistem belum dapat mencetak Transkip Nilai secara otomatis

1.3 BATASAN MASALAH
Dalam Sistem Informasi KRS online hanya membahas pada pengolahan data dimulai dari proses pengolahan nilai yaitu nilai Absensi, Tugas, UTS dan UAS yang akan menghasilkan keluaran berupa Kartu Hasil Studi dan Daftar Nilai di kampus WIDYA BUANA.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi.
2. Sistem yang baru akan lebih baik dari sistem yang lama, sehingga
mampu menyediakan informasi yang akurat dan cepat kepada Mahasiswa.
3. Memanfaatkan koneksi internet untuk layanan kepada mahasiswa, khususnya sistem informasi KRS online.
4. Melalui system online, Dosen dapat menginputkan sendiri nilai mahasiswa dari setiap mata kuliah yang diampu.
5. Proses pengolahan data akademik menjadi lebih mudah dan fleksibel.



4.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 MASALAH DALAM SISTEM

Sistem Pembuatan Kartu Rencana Studi (KRS) yang Sedang Berjalan

Pada prosedur sistem pembuatan Kartu Rencana Studi yang sedang berjalan kegiatannya melibatkan bagian Biro Administrasi & Akademik Kemahasiswaan (BAAK).
Prosedur pengisian KRS diawali dengan mahasiswa menyerahkan fotokopi tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko) ke bagian Front Office (FO), yang melayani informasi dalam bidang Akademik dan Keuangan.
Kemudian FO memeriksa blanko dan memberikan form KRS kepada mahasiswa. Mahasiswa mengisi form KRS dan mengumpulkannya pada Ketua Jurusan (Kajur), yang kemudian diperiksa dan disetujuinya, lalu diserahkan ke BAAK. BAAK memeriksa dan menyetujuinya dan jika disetujui, KRS diserahkan ke FO kembali untuk diberikan kepada mahasiswa. Dan mahasiswa memperbanyak KRS dan memberikan fotocopy KRS kepada FO untuk diberikan kepada Kajur dan BAAK.

Dengan menganalisis aliran prosedurnya, maka dapat dilihat bahwa sistem pembuatan KRS yang dilakukan secara manual akan memakan waktu yang lama melihat dari peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahunnya. Dan juga dapat mengakibatkan kendala-kendala seperti:
Sistem yang sedang berjalan hanya bisa diakses di dalam
lingkungan kampus saja atau belum online.
Keterlambatan mahasiswa dalam mengisi form KRS.
Kekurangtelitian dalam pengisian form Kartu Rencana Studi oleh mahasiswa seperti penulisan kode mata kuliah.
Ketidaktelitian Penasehat Akademik dalam membimbing dan memeriksa isian form Kartu Rencana Studi.
Kontrol mata kuliah menjadi sangat sulit dan menghambat pemrosesan nilai Kartu Hasil Studi (KHS).












5.
2.2 PEMECAHAN MASALAH

pada kondisi sistem saat ini, proses pembuatan Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan secara manual maka pada sistem yang diusulkan aliran dokumen datanya langsung diinput ke dalam komputer sehingga KRS dapat langsung tercetak. Hal ini dapat mengefektifkan kerja dari bagian AKADEMIK.

Dimana kegiatannya dijelaskan sebagai berikut:
1. Mahasiswa memberikan tanda bukti pembayaran uang kuliah (blanko), tanda pengenal lain (Kartu Mahasiswa) dan Formulir Rencana Studi (FRS) yang telah diisi kepada Penasehat Akademik (PA).
2. PA memeriksa blanko dan FRS mahasiswa, kemudian diserahkan kembali ke mahasiswa.
3. Mahasiswa mengisi KRS pada Unit Pengolahan Teknis (UPT) Komputer dengan membawa FRS yang telah diperiksa oleh PA.
4. KRS dicetak di bagian UPT Komputer dan diberikan ke BAAK untuk disetujui.
5. BAAK menyimpan duplikat KRS dan menyerahkan duplikat KRS yang satu kepada PA dan KRS asli pada mahasiswa.

Untuk membentuk sistem KRS online maka diusulkan transformasi sistem yang berjalan ke sistem informasi berbasis komputer dan dibuat untuk dapat di akses kapanpun dan dimanapun oleh mahasiswa dengan memanfaatkan jasa internet.

2.3 KEBUTUHAN SISTEM.

Aliran informasi yang diusulkan digunakan sepenuhnya untuk menunjang peningkatan pemakaian fasilitas komputer yang terpusat yaitu dengan menggunakan fasilitas Lokal Area Network (LAN). Dengan menggunakan fasilitas ini, maka terlihat adanya perubahan prosedur pengisian KRS yang semula dilakukan secara manual maka kini datanya langsung diinput ke UPT Komputer sehingga proses pencetakkan KRS dapat dilakukan dengan cepat.

Dalam merancang aliran informasi seperti yang diutarakan di atas, diperlukan alat bantu guna menggambarkan proses-proses yang ada dan aliran data apa saja yang masuk dan keluar dari proses tersebut, untuk menuju terminator/sumber apa saja. Di samping itu diperlukan juga penggambaran data store yang menyimpan data atau memberikan data.









6.
BAB III
PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
Dari menganalisis aliran prosedurnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. sistem pengisian KRS yang dilakukan secara manual akan memakan waktu yang lama dan membutuhkan tempat yang luas untuk pengantrian meminta persetujuan dari Ketua Jurusan (KAJUR).
2. Sistem Informasi Hasil Belajar Mahasiswa belum bisa di akses secara online.


3.2 SARAN
1. Dengan adanya pengisian KRS secara Online diharapkan dapat mengalami perubahan yang positif.
2. Dapat dimplementasikan menggunakan jasa telekomunikasi seperti sms melalui handphone.



























7.



Terakhir diubah oleh Nur Hayati tanggal Sun Nov 11, 2012 11:18 am, total 1 kali diubah

nur khasanah



ANALISA SISTEM PERHITUNGAN NILAI AKHIR SEMESTER PADA MADRASAH IBTIDAIYAH SEMARANG














Di susun Oleh: 1. Nur khasanah 11020884
2. Sri Cahyatun 11020891


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAKARTA TEKNOLOGI CIPTA







BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan, tidak hanya untuk kita tapi juga berguna untuk orang lain, pendidikan saat ini sangat berkembang pesat baik dalam sistem terkomputerisasi ataupun sistem pengajarannya, beberapa sekolah di Semarang sudah menerapkan sistem seperti perguruan tinggi dalam segi pengajaranya. Dalam setiap sekolah tentunya banyak sekali kegiatan yang terjadi di dalamnya, baik kegiatan proses belajar-mengajar maupun kegiatan lainya.
Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Syibyan Semarang mempunyai prinsip dan komitmen dalam meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan dan pelayanan pada instansi Sekolah tersebut. Salah satunya kegiatan yang berhubunagn denagn proses nilai dari hasil belajar mengajar masing-masing siswa selama satu semester, yang mana masih menggunakan cara manual.
Madrasah Ibtidaiyah Mistahus syibyan Semarang dalam melaksankan kegiatan tersebut masih menemukan banyak sekali kendala-kendala dan kesalahan yang terjadi, karena semuanya dikerjakan secara manual tanpa adanya sistem yang mendukung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di perlukan sistem baru, agar kendala dan permasalahan tersebut tidak terulang.

1.2 Perumusan masalah
Masalah yang timbul dalam dalam sistem manual ini adalah:
1. Membutuhkan waktu yang lama untuk mengerkanya.
2. Sering terjadi kesalahan dalam peng-inputan nilai.
3. Karena di kerjakan secara manual banyak kemungkinan terjadi kesalahan penghitungan.


1.3 Tujuan

1. Mengetahui alir dokument penilain pada Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Shibyan semarang.
2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari sistem Manual.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak di capai doleh penulis dalammenganalisa sistem di Madrasah Ibtidaiyah mistahus Syibyan Semarang adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis
a. Untuk menambah wawawasan sehingga dapat menerapkan kombinasi yang tepat antara keadaan teoritis yang di terima di Akademi Manajemen Informatika jakarta Teknologi Cipta Semarang.
b. Mengembngkan ilmu yang sudah diterima di Akademi Manajemen Informatika Jakarta Teknologi Cipta.

2. Bagi Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Syibyan Semarang
a. Sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil kebijakan untuk menemukan sistem yang menarik, mudahdan cepat dalam memproses nilai.
b. Semua kegiatan dalam menghitung nilai akhrsemester setiap siswa menjadi lebih cepat dan akurat.

3. Bagi Akademik
a. Sebagai tambahan pengetahuan yang akan menganalisa suatu sistem dengan permasalahan yang sama.
b. Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan mahasiswa atau mahasiswi dalam menguasai materiyang telah diberikan oleh Dosen.

1.5 Metode Penelitian

Dalam Menganalisa sistem Penghitungan nialai akhir pada Madrasah Ibtidaiyah Mifthus Syibyan Semarang metode pengumpulan data yang kami lakukan adalah:

a. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu obyek yng diteliti, yang bertujuan untuk mendapatkan ganbaran yang tepat mengenai objek penellitian serta untuk mengecek sejauh mana keberadaan data yang di kumpulkan, penulis melakukan penbgumpulan data yang di peroleh dengan cara melaksakan pengamatan atu observasi secara langsung pada obyek yang akan di teliti yaitu madrasah Ibtidaiyah Miftahus Syibyan Semrang.

b. Wawancara
Wawancara adalah situasi peran antara prbadi yabg saling bertatap muka, ketika seorang yakni pewawancra mengajukan pertanyaan yang di rancang untuk memperpendek jawaban yang relevan atau responden. Wawancara adalah percakapan antara kedua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberi jawaban disini penulis mengadakn wawancara dengan pihak yangbersangkutan dan berkompeten Di Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Syabyan Semarang, seperti mewawacarai kepala kelas ataupuguru kelas.

c. Studi Pusaka
Studi pusaka digunakan untuk menggali teori-teori yang telah berkembang , mencari metode serta tehnik penelitian, baik dalam kumpilan data-data ataupun dalam menganalisa data yang telah digunakan oleh peneliti-peneliti yang terdahulu, memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih sera menghindari terjadinya aplikasi duplikasi yang tidak d i inginkan. Disini penulis melakukan penelitian dan mencari data serta informasi tambahan melalui buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai referensi dengan caramembaca, menyadur buku di perpustakaan dan sumber-sumber bacaan lainya.

1.7 Jenis Data

Jenis data yag digunakan oleh penulis dari tempat penelitian ada 2 data, yaitu:

a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari orang yang berkompeten di Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Sybyan Semarang, misal data kondisi Sekolah.
1.8 Teknik Analisa yang Akan digunakan
Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan Study kelayakn terhadap organisasi pemakai, sasaran dari tahap ini adalah memilih alternative pemecahan masalah yang paling baik dan tepat, dan dengan menggunakn kegiatan sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan melakukan survey dan wawancara kepada pihak-pihak terkait
b. Mempelajari kembali struktur Serta aliran informasi yang telah ada
c. Mengembangkan alternative pemecahan masalah yang telah ada

























BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Pengetian sistem
Menurut Raymond Mcleod, Jr. Dalam bukunya sistem Sistem informasi Manajemen menyatakan bahwa “sistem adalah sekelompok elemen yanh terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan” ( raymond Mcleod, Jr, 2001;11). Sedangkan Tata Sutabri dalam bukunya analisa sistem informasi menyatakan bahwa “Sistem adalah Sekelompok unsur yang erat hubungan satu sama lainya, yamg berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu” (Tata Sutabri,2004:9). Menurut Gordon B Davis (2002:68) “Sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroprasi bersama untuk mencapai beberapa Sasasran atau maksud.
Dari kesisimpulan tersebut dapat di simpulkan bahwa sisitem adalah unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu sistem yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2 Analis Sitem
Anlais sistem yang terbaik adalah yang mempunyai fungsi untuk mengdentifikasi masalah, menentukan sasaran maslalah yang dibutuhkan, memeilih alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat.
2.2.1 Langkah-langkah Analisa Sistem
Langkah-langkah dalam analis sistem adalah:
a. Indentify, adalah mengidentifikasi masalah.
b. Understand, adalah memehami kerja sistem yang ada.
c. Analisiys, adalah menganalisa sistem yangbaik.
d. Report, adalah membuat laporan yang telah diolah.
2.3 Pengertian Nilai Semester
Pengertian nilai Menurut Subari, S, Kom dalam blog pribadinya nilai adalah Suatu yang di berikan kepada seluruh siswa-siswi yang telah mengikuiti pendidikan selama satu semster atau 6 bulan sebagai tolak ukur dalam mengetehui kemamouan siswa tersebut,. Nilai semester terdiri dari 4 macam nilai yang di hubungkan dan diproses sehingga nilai tersebut dapat menentukansiswa tersebut naik kelas ataupun tinggal kelas.
a. Nilai harian atau Tugas
Nilai harian atau tugasadalah nilai setiap tugas-tugas yang diberikan guru atau murid setiap hari, dan nilai tersebut akan diproses selanjutnya.
b. Nilai MID Semester
Nilai MID Semester adalah nilai yang diperoleh setiap murid, setelah murid tersebut mengikutu ujian tengah semester atau MID Semester.
c. Nilai Akhir Semester
Nilai semester adalah nilai yang diperoleh setiap murid setelah murid tersebut mengikuti ujian akhir semester.
Dari ketiga nilai tersebut maka akn digabung dan dibagi untuk menentukan nilai rata-rata akhir semester genap dan dibagi untuk menentukan apakah murid tersebut naik kelas ataupun tinggal kelas.

2.4 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan adalah standar penilaian yang berkaiatan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar murid.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar murid.
2.4.1 Prinsip-prinsip penilaian
Penilain hasil belajar murid pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikiut:
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan padsa data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, Berarti penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilaian.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan pesrta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedan latar belakang agama, suku budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berwenang.
f. Menyeluruh dan Berkesinambunagn, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi denagn menggunalkan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan murid.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berancana dan bertahap denagn mengikuti langkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetepkan.
i. Akuntabel, Berarti penialain dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
2.4.2 Penilaian Oleh Status pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didikpada semua mata pelajaran.
Penilaian tersebut meliputi sebagai berikut:
a. Menentukan KKM setiapa mata pelajaran dengan memperhatiakan karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
b. Mengkoordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan harian.
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunaka sistem paket melalui rapat dewan penyidik.
d. Menentukan kriteria progam pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sisitem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
e. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
f. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah.
g. Menyelenggarakan ujian semester dan menentukan kenaikan kelas sesuai dengan standar nilai pada Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Syibyan semarang.
h. Melaporkan hasil penilaian setiap mata pelajaran pada akhir semester kepada orang tua/wali murid dalam bentuk buku laporan pendidikan.











































BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Singkat Pendirian Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Sybyan
Madrasah Ibtidaiyah mistahus Syibyan cerduri sejag tahun 1988, Sebelumnya sekolahan tersebut berlokasi di Masjid Nurul huda Ngaadirgo Mijen, namun tidak lama kemudian sekolah ini pindah tempat di dearah kampung Ngadirgo mijen Semarang. Sebelah barat SMA N 16 semarang.
Sekolah ini sudh berjalan normal, baik dari segi pembelajaranya ataupun pembayaranya, maka setiep warga dan masyarakat yang memounyai putra pitri dapat mengenyam pendidikan dengan baik, dan sampai saat ini sekolahan tersebut masih dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar sekalipun masih ada kendala-kendala lain. Dan Sekolah ini juga sudah menjuarai banyak perlombaab tinkat Kota Semarang.
3.2 Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah/ Madrasah
Terwujudnya generasi penerus yang berakhlaqul karimah dan berilmu pengetahuan tinggi.
b. Misi Sekolah/madrasah
• Unggul dalam prestasi
• Luhur dalam Budi pekerti
• Semangat dalam berkreasi
• Berani dalam berkompetisi
3.3 Struktur Organisasi



















T ugas-tugas dari masing-masing bagian pada struktur organisasi tersebut adakah sebagai berikit:

3.3.1 Kepala Sekolah
1. kepala Sekolah berfungsi sebagai pimpinan sekolah, pimpinan administrasi dan supervisor.
a. Menyusun Perencanaan
b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan.
c. Melaksakan pengawasan
d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
e. Menentukan kebijakan.
f. Mengadakan rapat
g. Mengambil Keputusan
h. Mengatur proses belajar mengajar
i. Mengatur administrasi:
1. Kantor
2. Siswa
3. Pegawai
4. Perlengkapan
5. Keuanagan/ RAPBS
j. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
k. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha.
2. Kepala Sekolah selaku pimpinan administrasi bertugas menyelenggarakan administrasi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengkoordinasikan
e. Pengawasan
f. Kurikulum
g. Kesiswaan
h. Kantor
i. Kepegawaian
j. Perlengkapan
k. Keuangan
l. Perpustakaan
m. Laboratorium
n. Ruang ketrampilan/Kesenian
3.3.2 Tugas Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah mempunyai tugas membantu membantu kepala sekolah dalam melaksakan kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksankan kegiatan Admnistrasi pengajaran
1. Menyusun progam tahunan dan progam semester sekolah
2. Mengatur pembagian jam kerja
3. Menyusun strukyur organisasi sekolah
4. Menyiapakn buku kurikulum
5. Merencanakan kegiatan ulangan umum
6. Menyusun bank sosial
7. Menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik kelas
8. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran
9. Menyediakan buku kemajuan kelas.
b. Mengupayakan Peningkatan mutu hasil belajar siswa
c. Mendorong aktivitas guru bidang Study
d. Mengatur dan menyelenggarakan hubunagna sekolah denagan orang tua atau wali siswa
e. Membina hubungan antara sekolah dengan BP3
f. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala
g. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana
h. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana prasarana secara berkala.

3.3.3 Uraian Tugas Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepal sekolah diatas mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dn efesien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi:
1. Membuat progam pengajaran/rencana bkegiatab belajar mengajar
2. Membuat satuan pelajaran (persiapan mengajar)
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
4. Melaksankan kegiatan penilaian belajar semester/tahunan
5. Mengisi daftar nilai
6. Melaksanakan analisis evaluasi belajar
7. Menyusun dan melaksakan progam perbaikan dan pengayaan
8. Melaksakan kegiatan membimbing guru
9. Membuat alat pelajaran atau alat peraga
10. Menciptakan karya seni
11. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
12. Melaksanakan tugas tertentu disekolah
13. Membuat lembar kerja siswa
14. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa
15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang pratikum
17. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

3.3.4 Tugas wali kelas
1. Mengelola Kelas
2. Menyelenggarakan administrasii kelas, yang meliputi:
a. Denah Tempat duduk
b. Papan absensisiswa
c. Daftar pelajaran kelas
d. Daftar piket Kelas
e. Buku absensi kelas
f. Buku kegiatan belajar mengajar
g. Tata tertib kelas
3. Penyusunan/Pembuatan statisti bulab siswa.
4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.
5. Pembuatan catatan khusus tenyang siswa.
6. Pencatatan Mutasi Siswa.
7. Pebgisian Buku laporan Pendidikan.
8. Pembagian laporan pendidikan.

3.3.5 Rincian Tugas Kepala Urusan tata usaha
1. Penyusunan progam Tata Usaha Sekolah
2. Pengelolaan Keuangan Sekolah
3. Mengurus administrasi pegawai,gur,siswa
4. Penyusunan administrasi sekolah
5. Penyusunan/penyajian data/statistik sekolah
6. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7k
7. Menyusun laporan kegiatanpengurus ketata ushaan secara berkala.

3.3.6 Tincian Tugas Pegawai admnistrasi
1. Admistrasi kepegawaian
a. Membuat strtur organisasi kepegawaian
b. Mempersiapkan dan membukukan daftar hadir guru dan pegawai
c. Melaksanakan buku pengisian buku induk pegawai
d. Menyusun DUK guru dan pegawai
e. Menyusun file biodata guru dan karyawan.
2. Administrasi Keuangan
a. Membuat buku kas umum
b. Membuat buku kas pembantu
c. Menyiapkan pemeriksaan atasan langsung
d. Menyiapkan uang
e. Membuat bukti pengeluaran yang sah
f. Pencatatan pembelian barang
g. Pencatatan sisa anggaran
h. Pencatatan setoran pajak
i. SPJ gaji dan SPJ keuangan lainya.
3. Administrasi Perlengkapan
a. Pembentukan Panitia
1. Pembelian barang
2. Penerimaan barang
3. Penghapusan barang
4. Penguasaan barang
b. Penyiapan barang dan pengaturan barang
c. Buku-buku
1. Pembelian barang
2. Penerimaan barang
3. Penghapusan barang
4. Penguasaan barang
5. Pengeluaran barang
6. Inventarisasi barang
7. Catatan barang bukan barang inventaris

d. Nomor Induk Inventaris barang
e. Inventaris barang tiap kelas/kelas
f. SuratPemilikan inventarisasi
g. Surat pemilikan barang bukan inventarisasi
h. Surat ijin mendirikan bangunan (IMB)

4. Administrasi Persuratan
a. Penyimpanan arsip surat masuk/surat keluar
b. Penyimpanan surat-surat keputusan dan pperaturan-peraturan
c. Membuat buku agenda surat masuk/surat keluar
d. Membuat buku ekspedisi
3.4 Kondisi Obyektif Sekolah
3.4.1 Guru, karyawan,siswa
1. Jumlah guru trdiri dari 13 orang, terdiri dari:
i. Guru tetep atau PNS : 3 orang
ii. Guru tidak tetap : 10 orang
2. Jumlah siswa keseluruhanya 155 siswa, dengan perincian sebagai berikut:
a. Kelas 1 : 30 siswa
b. Kelas II : 34 siswa
c. Kelas III : 18 siswa
d. Kelas IV : 16 siswa
e. Kelas V : 31 siswa
f. Kelas VI : 36 siswa
3.4.2 Sarana dan prasarana
Luas tanah 520 m2, luas Bangunan 520m2. Dan kondisi tersebut masih baik serta layak pakai dikarenakan telah diperbaiki.
3.4.3 Lingkungan
Kondisi lingkungan yang mendukung dikarenakan kondisi tanah yang baik, sumber air yang cukup, dan jauh dari keramaian sehingga sangat nyaman untuk belajar.
3.4.4 Data Statistik sekolah
Sekolah
1. Nama sekolah : MI Mistahus shibyan
2. NSS : 112036316076
3. NIS : 110740
4. Kota : Semarang
5. Status Sekolah : Terakreditasi B
6. Waktu belajar : pagi
7. Jumlah jam : 44 jam
8. Status tanah : HM
9. Luas tanah : 520m2
3.4.5 Data siswa perkelas

No. Kelas Wali Kelas Agama Siswa
Islam L P
1 I Supinah, S.pd 30 18 12
2 II Siti Solekah, S.pd.I 34 24 10
3 III Mugiyanto, A.Md 18 8 10
4 IV Melina Puji K, A.Ma 16 10 6
5 V Siti Ismaroh, S.pd.I 31 11 20
6 VI Komariyah, A.Ma 36 24 12





































BAB IV
ANALISA SISTEM

4.1 Analisa Sistem saat ini
Dalam analisa terhadap kelemahan sistem yng lama bertujuan untuk menunjukan apa saja yang tidak optimal dalam sistem tersebut yang dapat diddentifikasi dan dievaluasi melalui beberap afaktor, yaitu pekerjaan,keandalan,teknologi,laporan dn dokumen:
4.1.1 Gambaran kerja, sistem saat ini
1. Guru mata pelajaran menerima hasil belajar siswa yang akadi beri nilai
2. Guru pelajaran memberi nilai hasil belajar siswa yang di terima
3. Guru mata pelajaran membuat laporan nilai siswa rangkap2, lembar 1 diserahkan walikelas, dan lembar 2 sebagai arsip
4. Wali kelasmenerima nilai siswa dari semau guru Mata pelajaran untuk dibuat Laporan nilai kelas
5. Wali membuat laporan Hasil akhir belajar siswa rangkap 2, lembar 1 di serahkan kepada kepala sekolah untuk di beri pengesahan dan lembar ke 2 sebagai arsip.
6. Kepala sekolah menerima lembar 1 hasil belajar siswa dari wali kelas untuk ditandatangani.
7. Kepala sekolah mengesahkan dan menandatangani hasil belajar akhir belajar siswa
8. Kepala sekolah menyerahkan hasil belajar kepada wali kelas untuk diberikan kepada orang tua siswa.














4.1.2 Diagram alir dokumen saat ini
SISWA GURU MAPEL WALI KELAS KEPALA SEKOLAH ADMINISTRASI











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian dan analisa yang dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Shibyan Semarang di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem yang berjalan pada Madrasah Ibtidaoyah Mistahus Shibyan masih kurang efektif seperti proses penilaian yang masih bersifat manual
2. Di harapkan adanya sistem baru yang lebih efektif dan efesien.
5.2 Saran
Penulis mengharapkan adanya sistem baru yang memperlancar kegiatan Belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Mistahus Shibyan Semarang.
Adapun saran dari penuls
 Melengkapi sarana dan prasaran pendukung seperti perangkat keras (hardware) lengkap dengan aplikasi progam (software) yang memenuhi standar operasinal sistem


























Rahayu Candrawati



ANALISIS SISTEM PEMBUATAN KWITANSI
DI BENGKEL UTAMA SAKTI





















Disusun Oleh :
Rahayu Candrawati ( 11020893 )

Anil Maulida ( 11020894 )
DKA 3.2










KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas rahmat dan hidayatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Sistem Pembuatan Kwitansi Di Bengkel Utama Sakti” tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan tugas kelompok Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Dalam makalah ini kami merasa masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keterlambatan pembuatan kwitansi sering terjadi pada Bengkel Utama Sakti dikarenakan penumpukan permintaan pembuatan kwitansi dari pihak PT Asuransi dan pembuatan kwitansi bagi pemilik mobil dimana pembuatan kwitansi tersebut masih dilakukan secara tradisional/ manual yaitu dengan menggunakan mesin ketik.
Akibat dari banyaknya kompotitor di era globalisasi ini, mengharuskan perusahaan untuk mengatasi permasalahan dalam pembuatan kwitansi.
Bengkel Utama Sakti merupakan perusahaan milik perorangan yang bergerak dalam bidang body repair mobil. Yang beralamat di jalan Majapahit no. 254 Semarang. Dimana bengkel Utama Sakti juga bekerja sama dengan banyak Perusahaan Asuransi. Sedangkan sistem pembuatan kwitansi pada bengkel Utama Sakti masih menggunakan cara tradisional/ manual. Kwitansi tersebut berangkap 3lembar, untuk lembar pertama diberikan kepada pihak asuransi/ pemilik mobil, lembar kedua untuk dokumen staff administrasi tersebut, sedangkan lembar ketiga untuk Pimpinan. Untuk mempermudah dan mengakuratkan proses pembuatan dan penghitungan biaya material, biaya jasa dan biaya spare part baru. Disarankan agar bengkel menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi.
Oleh karena itu penulis menganalisis dan menyusun sistem ini dengan tujuan membantu Bengkel Utama Sakti dalam mengontrol dan mempermudah proses kwitansi dengan cepat, tepat, dan akurat.

1.1 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “ Analisa Sistem Pembuatan Kwitansi di Bengkel Utama Sakti “ dimana hal ini terkait dengan perkembangan sistem informasi yang semakin maju, maka perlu diadakan perubahan dari sistem pembuatan kwitansi secara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan ruang lingkup di atas, maka pembahasan masalah dalam makalah ini harus di batasi untuk menghindari penafsiran yang berbeda
terhadap masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut :
1. Nota/ Kwitansi
2. Perhitungan biaya – biaya ( spare part baru, material dan jasa ).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan dalam masalah, maka masalah yang dapat dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
• Bagaimana cara pembuatan kwitansi secara cepat dan akurat ?
• Sistem apa yang digunakan dalam penyimpanan data ?

2. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
a. Tujuan Penulisan ini adalah :
 Mengetahui dan menganalisa sistem pembuatan kwitansi yang digunakan Bengkel Utama Sakti.
 Merancang dan menerapkan sistem kwitansi yang terkomputerisasi sebagai solusi yang di hadapi oleh bengkel Utama Sakti.
b. Manfaat Penulisan ini adalah :
 Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Bengkel Utama Sakti agar dapat memproses kwitansi tepat pada waktunya.
 Menghasilkan suatu informasi yang cepat, tepat, dan akurat dalam membantu dan mempermudah user dalam memproses kwitansi.


II. PEMBAHASAN MASALAH

ANALISA MASALAH
Tahapan Analisa adalah tahapan dimana sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusukan. Dalam tahapan ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, masalah dan kesempatan.Tujuan utama analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari sistem baru.
Tahapan analisa dengan metode PIECES :
 Performance : pembuatan kwitansi belum dapat melayani secara cepat
 Information : pencarian data bila terjadi kesalahan lama karena harus mencari pada tumpukan kwitansi
 Economy : biaya operasional mahal karena membutuhkan beberapa tenaga kerja
 Control : tidak maksimal karena perhitungan dilakukan secara manual
 Efisiensi : boros waktu dan tenaga kerja
 Servis : pelayanan belum memuaskan baik untuk pemilik mobil maupun pihak Asuransi.
Setelah melakukan analisis terhadap sistem pembuatan kwitansi pada Bengkel Utama Sakti, penulis dapat menyimpulkan bahwa masih terdapat banyak masalah yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan, anatara lain:
• Untuk membuat kwitansi, bagian administrasi harus menghitung terlebih dahulu rincian biaya – biaya antara lain : biaya Sparepart baru, biaya material dan biaya jasa.
• Memungkinkan terjadinya kesalahan dalam perhitungan biaya.
• Penumpukan kwitansi yang belum dibuat, menjadikan proses pembayaran dari pihak Asuransi menjadi lama.
• Memungkinkan hilangnya document kwitansi.
• Bila terjadi kesalahan dalam jumlah perhitungan biaya, administrator harus mencari melalui lembar kwitansi manual.
Melihat kasus yang terjadi di atas, penulis mencoba memberikan solusi untuk permasalahan tersebut di atas antara lain :
 Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi dimana semua data dapat di masukkan ke dalam sistem.
 Dengan menggunakan suatu aplikasi dimana seluruh perhitungan dengan mudah dapat ditampilkan tanpa menggunakan perhitungan secara manual.
 Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi kwitansi dapat dicetak dengan cepat dan mudah diterbitkan.

Kebutuhan Sistem untuk implementasi program :
1. Seperangkat computer minimal Pentium 3 dan sebuah printer pencetak kwitansi
2. sebuah aplikasi sistem pembuatan kwitansi
3. sebuah user yang menjalankan program
Kelebihan sistem yang kami tawarkan adalah:
1. mempercepat pencetakan kwitansi
2. meminimalkan kesalahan dalam perhitungan
3. memudahkan pencarian data apabila dibutuhkan
4. memudahkan pencetakan kwitansi yang akurat.












III. PENUTUP

Kesimpulan
Sistem pembuatan kwitansi secara manual dengan menggunakan mesin ketik perlu diubah menjadi sistem yang terkomputerisasi sehingga memudahkan pembuatan, penginputan,pelaporan dan pencarian data untuk pihak – pihak yang terkait.

Saran
Adapun saran yang kami sampaikan pada sistem analisis pembuatan kwitansi di bengkel Utama Sakti yang kami rancang diharapkan dapat dikembangkan kembali agar dapat bermanfaat bagi penggunanya.







Ika Permatasari




ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
PADA TOKO BUKU SINGKONG
PURWOREJO







Disusun Oleh :
• Mega Wulan Sari (11020866)
• Ika Permata Sari(11020868)

1.PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, maka mendorong keinginan masyarakat untuk mendapatkan informasi dengan mudah, cepat, dan akurat cenderung meningkat, sehingga menuntut adanya kemampuan yang dapat memenuhi segala kebutuhan tersebut. Komputer sebagai salah satu tekhnologi yang di harapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan di lengkapi piranti piranti pendukung lainnya sehingga tidak hanya berfungsi sebagai mesin ketik, tetapi juga sebagai alat pengolah data yang mempunyai produktifitas yang tinggi. Jika ditinjau saat ini, perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan sangat membutuhkan komputer untuk mengolah data agar segala kebutuhan informasi dapat di sajikan dengan cepat, tepat, dan akurat.
Masalah sistem pengolahan data dalam dunia usaha saat ini merupakan salah satu permasalahan yang sangat dominan dalam bidang usaha yang bergerak dalam jasa pelayanan masyarakat. Keberadaan komputer sebagai sarana untuk membantu dalam beraktifitas saat ini bukanlah suatu hal yang baru, tetapi sudah lazim di gunakan. Dengan segala keunggulan yang di miliki komputer di rasa sangat berperan bagi suatu perusahaan dalam melakukan aktifitas pemrosesan data sehingga di perolah hasil yang maksimal. Dengan tersajinya informasi yang cepat maka akan mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan, sehingga dapat memanfaatkan biaya, tenaga, dan waktu yang lebih efektif dan efisien.
Toko Buku “SINGKONG” juga bergerak dalam bidang penjualan, dimana sistem pengolahan data yang berjalan masih bersifat sederhana, pembuatan laporan masih di lakukan secara manual dan proses pencarian data membutuhkan waktu yang cukup lama karena banyaknya arsip yang menumpuk, sehingga sering mengakibatkan kesalahan dan keterlambatan dalam proses pembuatan laporan penjualan buku.Penulis memilih bagian
penjualan pada Toko Buku “SINGKONG” sebagai objek dalam penelitian dengan asumsi bahwa sistem pengolahan data penjualan pada Toko Buku “SINGKONG” masih bersifat manual, sehingga perlu adanya sistem pengolahan data. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mengambil judul: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BUKU “SINGKONG” PURWOREJO.
2. LANDASAN TEORI
 Konsep Dasar Sistem
Berbicara mengenai masalah sistem sangatlah banyak pengertian yang dinyatakan oleh beberapa ahli. Apapun pengertian itu pada akhirnya sebuah sistem akan mengarah pada tujuan awal sebuah organisasi. Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem juga diartikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tertentu. Adapun prosedur itu adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Sebuah sistem dikatakan baik jika sistem itu mempunyai tujuan serta sasaran yang tepat sehingga sangat menentukan dalam sebuah masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

3. TUJUAN PERUSAHAAN
Toko Buku “SINGKONG” didirikan memiliki beberapa tujuan antara lain :
1. Pemilik berusaha mencari nafkah dari berdagang
2. Pemilik berusaha untuk membuka lapangan kerja sendiri
3. Pemilik berusaha mengembangkan potensi pasar
4. Pemilik berusaha membuat konsumen senyaman mungkin agar mendatangkan lebih banyak konsumen.
5. Pemilik ingin turut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan masyarakat yang gemar membaca buku.

4. DEFINISI ANALIS SISTEM
Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan informasi yang dihasilkan nantinya. Tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa
mengidentifikasi kebutuhan atau penutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail proses bisnisnya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah beberapa tahap perencanaan sistem (system planing ) dan sebelum tahap desain (system design).
Analisis sistem terdapat beberapa langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, sebagai berikut:
1. Identify, yaitu suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan, yang menyebabkan sasaran tidak tercapai. Untuk itu penyebab masalah, titik keputusan dan personil-personil harus diidentifikasi.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Mempelajari secara terinci begaimana sistem yang ada dapat beroprasi dengan cara melakukan penelitian untuk memperoleh data.
3. Analyze, yaitu menganalisa sistem. Berdasarkan data dari hasil penelitian maka sistem akan menganalisa masalah yang terjadi untuk menemukan jawaban penyebab sebenarnya masalah tersebut.
4. Report, yaitu membuat laporan analisis.

Laporan analisis ini ditujukan kepada pimpinan perusahaan dan dibuat kepada pihak manajemen dengan tujuan:
a. Pelaporan bahwa analisis sistem telah selesai dilakukan.
b. Mencari kesepakatan antara analis dengan pihak manajemen terhadap masalah yang ditemukan.
c. Meminta pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen.


d. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan seperti meneruskan pada tahap desain sistem atau menghentikan proyek jika dianggap tidak layak.

Hasil dari suatu analisis sistem meliputi:
a. Pengertian yang jelas dari kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi.
b. Jawaban pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan di atas.
c. Usul penyelesaian yang jelas.

 Analisis Kelemahan Sistem
Analisis pada sistem informasi manajemen mengunakan metode “PIECES” (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) perlu diadakan untuk mengidentifikasi penyebab munculnya suatu masalah yaitu sebagai berikut:
1. Kinerja (Peformance)

Kinerja adalah kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat tercapai. Kinerja diukur dengan throughput (jumlah dari pekerjaan yang dapat diselesaikan selama jangka waktu tertentu ) dan respone time (waktu tanggap) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut. Kelemahan sistem lama adalah:
a. Masalah yang timbul dari segi throughput sistem:

Kinerja memakan waktu lama dan lambatnya jumlah yang dilakukan, misalnya dalam sekali proses pencatatan data dan pembuatan laporan produk dan jasa membutuhkan waktu 5 menit, jumlah pekerjaan lebih dari satu orang.

b. Masalah yang timbul dari segi response time :

Memproses data memerlukan waktu yang relatife lama karena banyanknya kegiatan pencatatan yang dilakukan seperti menulis, menggandakan, menghitung, mencocokan data sehingga waktu tanggap (response time) semakin panjang.
2. Informasi (Information)

Informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen dapat melakukan langkah selanjutnya dalam membuat keputusan dan penerapan sistem informasi yang baik berpengaruh sekali pada perkembangan perusahaan. Informasi yang baik harus memenuhi syarat yang baik yaitu akurat, uptodate dan relevan. Kelemahan pada sistem lama adalah :
a. Penyajian informasi tidak akurat, misalnya kesalahan ketika melakukan perhitungan (menggunakan kalkulator konvensional) yang berasal dari arsip-arsip yang ada. Kesalahan dalam menginput data penjualan, misal salah menuliskan data barang dan jumlah barang yang terjual.
b. Dari segi up to date yaitu:
1) Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi sekarang, sistem lama tidak dapat menghasilkan informasi secara langsung karena laporan-laporan data penjualan dibuat setiap akhir tahun secara manual dengan mengolah arsip-arsip yang ada.
2) Data yang ada tidak bisa langsung diubah pada saat itu, karena data tersimpan dalam arsip


c. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang, misalnya ketika terjadi perubahan kepengurusan penjualan, jumlah pengurus maupun jumlah anggota yang ada. Ini disebabkan karena tidak bisa melakukan perubahan terhadap data yang telah tercatat pada arsip yang ada.
3. Ekonomi (Economy)

Ekonomis berkaitan dengan penghematan dan peningkatan keuntungan.
a. Sistem lama kurang ekonomis karena penggunaan kertas, tinta dan alat tulis yang berlipat ganda dalam pencatatan data dan pembuatan laporan produk jasa mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya.
b. Biaya tidak diketahui, disebabkan oleh terjadinya kesalahan penginputan dan perhitungan jumlah barang yang terjual.
4. Kontrol (Control)

Analisis kontrol yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan data dari kerusakan. Berikut analisis yang telah dilakukan :
a. Pencegahan / pendeteksian kesalahan sistem
1) Sistem lama masih terjadi redudansi data (kerangkapan data), yang disebabkan data-data yang ada belum dibentuk normalisasi data atau (UML) unified modeling language.
2) Terjadi keterlambatan dalam mengakses data, ini disebabkan oleh banyaknya arsip-arsip yang menumpuk sehingga mempersulit proses pencarian data.


b. Keamanan data tidak tejamin, dari akses yang diijinkan disebabkan karena beberapa data dicatat pada arsip atau dokumen, sehingga data tersebut dapat dilihat maupun diubah oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
c. Tekadang data tidak dapat diselamatkan dari kerusakan yang terjadi, misal beberapa data hilang karena arsip terganggu (terkena air, digigit kutu buku, kertasnya sobek atau terbakar api). Ini disebabkan data duplikat yang ada hanya berupa hardcopy (berupa lembaran kertas), belum ada data yang disimpan secara softcopy dalam bentuk cd atau flashdisk.

5. Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal, guna meminimalkan pemborosan atau dengan kata lain input yang kecil menghasilkan output yang maksimal. Sumber daya dapat berupa manusia, informasi, waktu, uang, peralatan dan ruang.
a. Sistem lama tidak efisien dilihat dari segi sumber daya yang diinputkan, karena penggunaan kertas yang banyak mengakibatkan pemborosan biaya dan waktu yang cukup lama untuk pencatatan data, selain itu harus mencatat laporan-laporan data produk yang sudah dipakai sebelumnya secara berulang.
b. Sistem lama tidak efisien dilihat dari segi output disebabkan penggunaan waktu yang cukup lama untuk membuat laporan data penjualan, maupun perhitungan jumlah barang yang terjual karena data-data tersebut harus dikumpulkan terlebih dahulu dari arsip-arsip yang ada.


6. Pelayanan (service)

Pelayanan terhadap konsumen kurang optimal karena transaksi penjualan masih sangat lambat, dimana terjadi antrian. Ini disebabkan pelayanan terhadap konsumen yang kurang cepat, karena kasir harus mencatat dulu barang yang terjual setelah itu melakukan perhitungan dengan kalkulator dan masih melakukan pencatatan lagi barang yang di beli konsumen. Dan kadang-kadang terjadi kesalahan karena begitu banyaknya buku yang tidak bisa dihafal oleh karyawan maupun pemiliknya sehingga apabila custemer mau membeli buku yang sebenarnya ada sering dikatakan bukunya tidak ada.

5. Implementasi Sistem Dan Pembahasan
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan agar nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.

6. Pemrograman
Pemrograman merupakan kegiatan menuliskan kode program yang akan di eksekusi oleh komputer. kode program yang akan di tulis oleh programmer harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh analisis sistemnya, hasil dari desain sistem secara rinci. dalam penulisan program aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman netbeans IDE 6.9.1 dan data basenya menggunakan XAMPP 1.7.3 .

7. PENUTUP
 KESIMPULAN
Dari uraian dan penjelasan serta pembahasan materi pada bab-bab sebelumnya dan dalam mengakhiri pembahasan “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BUKU “SINGKONG” Maka penyusun mengambil kesimpulan bahwa:
- Proses pengolahan data yang berjalan selama ini masih menggunakan cara manual, belum adanya program khusus untuk mengolah data mengakibatkan pelayanan informasi mengenai data toko masih kurang memuaskan. Misalnya saja kerumitan dalam pencarian data, kesalahan-kesalahan pencatatan data yang membutuhkan waktu perbaikan cukup lama, semua itu sangat perlu dibenahi. Oleh karena itu sistem manual saat ini perlu dikembangkan menjadi sistem yang terkomputerisasi.
- Adapun kelebihan sistem terkomputerisasi dibandingkan sistem yang ada saat ini (manual) adalah:
a. Dapat mempercepat proses pencatatan dan pengolahan data
b. Mampu menyajikan informasi yang lebih berkualitas sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan.
c. Efisiensi waktu, tenaga, pikiran dan biaya dalam proses pencatatan, pencarian dan pembuatan laporan, sehingga laporan yang dihasilkan lebih tepat waktu, akurat dan relevan bagi penerima informasi terakhir.

Dengan adanya sistem yang diusulkan ini, diharapkan kegiatan pencatatan, pencarian data serta pembuatan laporan penjualan toko buku “SINGKONG” akan lebih efektif dan efisien, sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat ditingkatkan.

 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, juga sebagai pertimbangan bagi pihak toko buku “SINGKONG” di dalam usaha meningkatkan pelayanan dan kinerja karyawan penyusun mempunyai beberapa saran yang dapat dipertimbangkan.
Adapun saran yang penyusun usulkan sebagai bahan pertimbangan untuk pihak toko buku SINGKONG guna meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yaitu:
1. Mengganti sistem yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerisasi, di mana sistem terkomputerisasi depat mengolah dan menyajikan data lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem yang manual.
2. Melakukan pertimbangan terhadap sistem yang penyusun usulkan dalam sistem tersebut dapat digunakan untuk proses pengolahan data.
3. Jika sistem yang penyusun usulkan ini digunakan oleh pihak toko buku “INDAH, maka perlu diadakan pelatihan personil dalam menangani pengolahan data secara terkomputerisasi yang akan berindak sebagai operator program, proses penginputan data dapat berjalan
4. Dalam pembuatan aplikasi ini penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan, desain maupun dalam pembuatan aplikasi dikarenakan keterbatasan penyusun, untuk itu saran dan kritik sangat penyusun harapkan. Serta harapan penyusun semoga sistem ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

ratna sari



ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
BENGKEL “UTAMA SAKTI MOTOR”
DI PURWODADI























DI SUSUN OLEH :
1.CATUR ATIKA SARI (11020876)
2.RATNA SARI (11020870)




BAB 1 PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bengkel Utama Sakti adalah sebuah bengkel yang terletak dijalan Majapahit 154 Purwodadi, dimana bengkel ‘Utama Sakti’, ini menjalin kerja sama dengan pihak asuransi. Mengingat kegiatan usaha bengkel ‘utama Sakti” yang semakin meningkat, terlebih dengan adanya kerja sama tersebut, serta prosedur-prosedur administrasi yang lebih rumit dan sulit, maka system pengolahan data sebaiknya menggunakan sisitem yang lebih sistematis dan terkomputerisasi. Namun pada kenyataan nya, pengolahan data yang digunakan pada bengkel “Utama “Sakti’ ini, masih menggunakan cara manual, dimana hampir semua data yang ada dicatat karyawan secara manual.
Maka, dirasa diperlukan suatu perbaikan system pengolahan data yang lebih akurat dan terkendali agar tidak terjadi permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut yang akan muncul di kemudian hari. Serta untuk mengatasi jumlah pelanggan yang semakin hari semakin meningkat, apalagi dengan bertambahnya lembaga asuransi yang ikut bekerja sama dengan bengkel “Utama Sakti”.

























I.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang timbul untuk membuat system pada bengkel ‘utama Sakti’, ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana merancang proses pelayanan pelanggan dengan system baru?
b. Bagaimana membuat suatu aplikasi system pelayanan pelanggan yang lebih efektif dan efisien?
c. Bagaimana cara merancang system pengolahan data Stok Barang dan Data Penggunaan Barang secara sistematis dan lebih otomatis?
d. Bagaimana cara membuat rancangan pengolahan data piutang yang lebih update dan akurat?
e. Bagaimana membuat dan merancang data base yang tepat untuk bengkel?
f. Bagaimana proses antar muka untuk aplikasi pelayanan dan manajemen data pada bengkel
I.3 Ruang Lingkup Masalah

Adapun ruang lingkup masalah dari aplikasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan Informasi mengenai kerusakan yang mungkin dialami mobil, jenis dan cara perbaikannya, waktu yang dibutuhkan untuk proses perbaikan serata estimasi total biaya perbaikan, semuanya itu masuk kedalam proses registrasi pelanggan
b. Menyimpan data Servis mobil yang telah diberikan kepada costumer
c. Membuat faktur tagihan yang berisi total biaya perbaikan mobil
d. Memantau stok barang yang di butuhkan untuk proses perbaikan
e. Menyimpan data pembelian mengenai barag yang di beli dari supplier
f. Menyimpan data mengenai pihak ketiga ,(pada bengkel ini yang dimaksud pihak ketiga adalah pihak asuransi yang bekerja sama dengan bengkel)yang berisi identitas pihak Asuransi beserta kesepakatan dengan pihak asuransi mengeai jatuh tempo pembayaran
g. Memonitori pembayaran, baik pembayaran tunai maupun pitang dengan pihak ketiga.
h. Membuat suatu admin pengelola yang dapat masuk kedalam data pelanggan, data barang, data supplier serta data pihak asuransi serta melakukan proses editing
i. Membentuk suatu aplikasi pelayanan dengan menggunakan client server.

I.4 Tujuan

Membuat suatu system pelayanan dan pengolahan serta control data yang tepat untuk erbengkel “Utama Sakti”, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan, mempermudah proses pencatatan , administrasi dan pembuatan laporan serta memantau dan mengontrol pembayaran baik tunai maupun pembayaran piutang yang terjadi setelah servis selesai dilakukan.

I.5 Metodologi penelitian

Dalam melakukan pembuatan system pelayanan dan managemen data untuk bengkel “Utama Sakti”, metode penelitian yang kami lakukan meliputi ;
a. Studi Literatur
Mengetahui teori teori dasar mengenai system informasi, aplikasi system pelayanan dan managemen data
b. Wawancara Langsung
Untuk mengetahui sistem kerja serta permasalahan yang terjadi dalam bengkel terkait dengan system yang digunakan, maka dilakukan wawancara terhadap karyawan yang bekerja pada bengkel utama sakti dan pemilik, sebagai narasumber







ANALISA SISTEM


1.Diskripsi system Bengkel Saat Ini

System yang digunakan dalam bengkel “Utama Sakti “ ini, masih menggunakan cara manual,mulai dari system stock barang/ bahan, dimana disini karyawan harus secara manual melakukan control keluar masuknya barang yang dicatat dalam kartu stok manual yang harus diisi setiap harinya.
Juga mengenai system pendataan penggunaan barang yang memuat penggunaan barang guna memperbaiki satu mobil dai awal sampai akhir
Selain itu untuk masalah pemesanan barang yang dilakukan ketika stok barang menipis atau bahkan habis, bengkel “Utama Sakti” pun masih menggunakan cara manual.
Padahal ketiga system diatas ada keterkaitan satu sama lain. Yang sering terjadi adalah ketidakterkendalinya data yang harus ditangani karyawan, diamana kartu stock sering kali terabaikan karna karyawan harus melayani resgistrasi pelanggan yang semakin banyak.
Selain maslah diatas, maslah registrasi pun sama hal nya, butuh proses yang lama, yang dirasa kurang sistematis, apalagi ketika ada customer yang sudah pernah registrasi sebelumnya, karyawan harus mencari datanya, dalam tumpukan berkas.
Yang terakhir adalah system hutang piutang yang kurang update, sering kali membuat karyawan kewalahan dalam menanganinya juga sering kali terjadi penagihan ulang padahal piutang tersebut sudah dilakukan pelunasan sebelumnya.

2.User Requirement

Metode yang kami lakukan untuk mencari User Requirement adalah dengan melakukan wawancara kepada pemilik, kkaryawan, pihak asuransi serta beberapa pelanggan pada bengkel “Utama Sakti” tersebut
Dari pihak bengkel (pemilik dan karyawan),pihak bengkel telah menyadari bahwa system yang dilakukan pada bengkel saat ini kurang praktis dan cukup merepotkan, apalagi kegiatan usaha ini semakin meningkat saat ini, banyak data yang tidak jarang terabaikan, mengingat semua system masih manual.
Selain itu juga seringkali terjadi ketidakseimbangan antara beberapa data yang saling berkaitan.seperti data stok barang harus balance dengan data penggunaan barang, padahal seperti dijelaskan diatas bahwa, sering kali data stok barang diabaikan oleh karyawan, karna karyawan tidak mampu mengolahnya ketika jumlah pendaftar meningkat. Juga kurangnya control mengenai faktur tagihan, piutang serta jatuh tempo pembayaran khususnya yang berkaitan dengan pihak asuransi.
Dari pihak customer, mereka harus mengantri dan menunggu lama ketika proses registrasi, apalagi ketika karyawan susah mencari data pelanggan yang sudah pernah registrasi, maka semakin lama customer harus menunggu.
Dari pihak asuransi, sering kali terjadi beberapa kesalahan khususnya mengenai jumlah tagihan yang tidak sesuai, jatuh tempo, serta pelunasan. Ketika pihak asuransi telah melakukan pelunasan karena kurangnya control data serta komunikasi dalam pihak bengkel, terjadilah penagihan ulang dari pihak bengkel

Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan dari penelitian dan wawancara kami, maka kami menyimpulkan bahwa di dalam system yang ada di dalam bengkel “Utama Sakti”, dapat diidentifikasikan permasalahan permasalahan sebagai berikut ;
a. Kurangnya pemantauan mengenai stok barang yang ada dalam bengkel
b. Kurangnya control terhadap penggunaan barang.
c. Proses pendaftaran yang manual dan kurang praktis membuat pelanggan berantri panjang dan menunggu lama.
d. Kurang terkendalinya data piutang dan faktur tagihan kepada pihak ketiga, serta kurang akuratnya data tersebut.
e. Pemantauan laporan yang cukup rumit dan membutuhkan wktu yang lama, terlebih beberapa data manual tersebut harus seimbang dengan data yang lain yang bersangkutan. Dan hasil laporan nya pun sudah pasti tidak dapat dijamin keakuratannya.

Berdasarkan beberapa masalah yang diuraikan diatas, maka diperolehlah user requirement sebagai berikut ;
sUser requirement dari sisi perusahaan
J Perusahaan menginginkan adanya system yang dapat membuat system penggunaan barang dan system stok barang menjadi seimbang
J Perusahaan membutuhkan system hutang dan piutang yang selalu update dan lebih akurat, sehingga meminimalkan kesalahan yang sering terjadi. Apalagi sitem hutang dan piutang ini berhubungan dengan relasi dengan pihak asuransi
a. User requirement dari pihak customer
Customer mengharapkan adanya system pelayanan yang lebih cepat dan efektif sehingga customer tidak perlu antri panjang dan menunggu lama.
b. User Requirement dari sisi pihak ketiga / pihak asuransi
Pihak asuransi mengharapkan adanya system pendataan tentang hutang piutang yang update, lebih akurat dan terkendali, serta data-data yang lebih lengkap mengenai keadaan mobil yang di servis.







3.Analisa Kebutuhan

Berdasarkan keadaan system yang ada saat ini dan user requirement ketiga pihak tersebut, maka system baru yang dibutuhkan olelh perusahaan adalah sebagai berikut :
 suatu system pendaftaran yang terkomputerisasi sehingga data-data para pelanggan dapat tersimpan secara sistematis dalam system. Dan jika ada customer yang sudah pernah melakukan pendaftaran sebelumnya, maka tidak perlu melakukan registrasi ulang lagi, dan untuk mencari data pelanggan tersebut jauh lebih cepat dari pada cara sebelumnya.

Dalam system registrasi juga akan diimplementasikan suatu program yang dapat membuat estimasi harga secara otomatis berdasarkan detail informasi kerusakan mobil yang juga diinput ketika proses registrasi berlangsung.

 Suatu system stok barang yag lebih otomatis, terhubung dengan system penggunaan barang, sehingga ketika karyawan membutuhkan / mengambil bahan guna keperluan perbaikan maka secara otomatis stok barang akan berkurang

 Suatu system hutang piutanog yang lebih akurat, dimana pada system ini, penyusunan hutang piutang tersebut berdasarkan tanggal jatuh tempo. Selain itu diharapka dapat pada system hutang piutang ini dilengkapi juga dengan semacam alarm pengingat .

Untuk beberapa hari sebelum tanggal jatuh tempo tiba, system akan memberikan suatu alrm pengingatterlebih dahulu.

 System pencetakan faktur/ estimasi total biaya yang berdasarkan dengan system registrasi, penggunaan barang dan lama pengerjaan.

 Laporan penggunaan servis yang menampilkan data penggunaan servis secara tunai maupun kredit, yang sudah di bayar atau belum. Juga data pelanggan yang melakukan servise

 Laporan hutang & piutang yang menunjukkan tanggal jatuh tempo, serta tanggal penggunaan servise, jika sudah di bayar akan di tampilkan pula tanggal terbayarnya hutang dan piutang tersebut.






















4. Analisa kelemahan Sistem

Analisis terhadap kelemahan system, bertujuan untuk mengetahui ketidakmaksimalan dan ketidak optimalan dalam system tersebut, sehingga dengan kita mengetahuinya, kita dapat mengidentifikasikan dan melakukan evaluasi melalui beberapa factor yaitu :

Pengukuran pekerjaan
Adalah suatu analisis standar kierja dan produktivitas personil dalam melakukan pekerjaan, yang artinya bahwa beban kerja personil berat dan banyak namun hanya dikerjakan oleh beberapa personil

Distibusi pekerjaan
Merupakan analisis terhadap proses-proses serta prosedur kerja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan. Adanya pembagian kerja yang sistematis dan semua karyawan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Namun pada sistem lama, struktur organisasi dan pembagian kerja kurang diterapkan, bahkan karyawan cenderung bekerja secara serabutan. Hal ini sudah tentu tidak baik dalam sebuah system

Kehandalan
Adalah analisis mengenai seberapa handalkah, suatu system dapat diterapkan. System yang ada saat ini masih kurang handal sebagai contohnya masih banyak terdapat kesalahan- kesalahan yang sering terjadi dalam system.

Tegnologi
Merupakan analisis atas tegnologi yang sudah digunakan dalam system yang lama. Selama ini penggunaan tegnologi belum maksimal,hampir semua masih dilakukan secara manual, baik tegnologi dalam pengolahan data serta pelayanan terhadap costumer.

Laporan
Data dan Informasi yang dihasilkan dalam laporan pada system lama sebagian besar bukan informasi yang sesungguhnya, dan juga tidak akurat.

Dokumen
Analisis dokumen berkaitan dengan kuantitas informasi 9akurat, tepat waktu serta relevan) dan nilai informasi (biaya informasi dan manfaat informasi) yang dihasilkan. Dan dokumen yang di perlukan dalam system ini adalah data penggunaan barang, data asuransi dan customer, dan data penggunaan servis.


















 PENUTUP ATAU KESIMPULAN

Merupakan sebuah studi yang mempertimbangkan terhadap kebutuhan- kebutuhan dalam pembangunan sebuah system, sehingga dapat ditentukan kelayakan system tersebut.


a. operasional
Perusahaan banyak mengalami permasalahan operasional dengan menggunakan system lama. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa hampir sebagain proses operasional yang ada dalam perusahaan dilakukan secara manual. menanggapi hal tersebut, maka system baru ini di yakini layak di bangun. Dengan adanya system baru ini dianggap bisa menimimalkan persoalan-persoalan operasionalnya seperti diatas.
b. teknologi
Perusahaan ini, merupakan sebuah bengkel yang cukup besar, untuk itu penggunaan teknologi diharapkan bisa deimbang dengan prosedur operasional yang ada. Tegnologi yang digunakan saat ini masih perlu penambahan lagi, 2 unit komputer yang dapat membantu menangani operasional pada registrasi pelanggan dan stok barang akan membantu penerapan system yang lebih optimal.
c. ekonomi
Berkaitan dengan omset/ keuntungan yang didapat pada bengkel utama sakti yang cukup besar, dimana saat ini hampir seluruh operasionalnya menggunakan system manual. akan memberikan keuntungan yang lebih jika dipandang dari sisi ekonomi jika menggunakan system baru ini.
Perusahaan tidak perlu menambah banyak karyawan untuk mengerjakan semua pekerjaan. Karena dengan adanya system baru ini, pekerjaan yang harusnya dilakukan 2 karyawan, (jika menggunakan system lama), dapat dilakukan hanya oleh 1 orang saja.
Selain hal diatas, seperti kita ketahui bahwa pembayaran yang dilakukan oleh pihalk ketiga, atau pihak asuransi menggunakan system hutang-piutang, jadi jika menggunakan system baru ini diyakini dapat mengontrol system piutang tersebut.





































atik purwoningsih



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam Pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan kepada pihak-pihak terkait dan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Ketepatan, keakuratan dan kecepatan penyajian data/informasi merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola Informasi yang baik.
Poliklinik Kecamatan Kedungjati merupakan satu-satunya Poliklinik di Kecamatan Kedungjati, Letaknya yang strategis karena berada di Kecamatan - raya yang mudah di jangkau oleh seluruh plosok masyarakat desa.

B. DEFINISI
Analisa system dapat didefenisiskan sebagai penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Langkah-langkah analisis system :
1. Identify ( identifikasi masalah)
2. Understand ( memahami kerja dari system yang ada)
3. Analyze (menganalisa system)
4. Report (membuat laporan hasil analisa system)

Definisi analisa system
Penguraian dari suatu system yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Hasil dari analisis system adalah :
Laporan yang dapat menggambarkan system yang telah dipelajari an diketahui bentuk permasalahan serta rancangan system baru yang akan di buat atau di kembangkan.

System Analis
Fungsi analis system :
1. mengidentifikasi masalah kebutuhan user
2. menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai
3. memilih alternative metode pemecahan masalah
4. merencanakan dan menerapkan rancangan system

Tujuan Analisa System
• memberikan layanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendaliaan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
• membantu para pengambil keputusan untuk mewujudkan tercapainya tujuan.
• mengidentifikasi dan mengevaluasi system yang telah ada atau berlangsung.
• merumuskan tujuan organisasi berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
• Menyusun suatu tahap rencana pengembangan system.

Yang perlu diperhatikan oleh system analis
 mempelajari permasalahan yang ada secara terinci.
 menentukan pendekatan yang akan diguakan dalam memecahkan masalah.
 membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara komputerisasi.



Bagian system analis










C. ANALIS SISTEM DAN PERANANYA

Ketrampilan yang dibutuhkan analis system :
1. Pengetahuan tentang teknologi informasi
2. Pengalaman dan pengetahuan programming
3. Kemampuan problem solving
4. Ketrampilan komunikasi interpersonal
5. Ketrampilan relasi interpersonal
6. Kemampuan menyesuaikan diri
7. Karakter dan etika

Tugas system analis :
1. mengumpukan dan menganalisa dokumen
2. menyusun dan menyajikan rekomendasi
3. merancang dan mengidentifikasi sitem
4. menganalisa dan menyusun biaya
5. mengawasi kegiatan pengawasan system



Pribadi Analis system :
1. Mampu bekerja sama
2. Berkomunikasi dengan baik
3. Bertindak secara metodik
4. Bersikap dewasa
5. Sopan santun
6. Mempunyai pendirian
7. Bersikap tegas
8. Akurat
9. Kreatif

D. LANGKAH-LANGKAH
A. Mengidentifikasi masalah
 Mengidentifikasi penyebab masalah.
B. Analisis system
 Mengidentifikasi solusi dari masalah
C. Analisis kebutuhan
 Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sitem baru.
 Menentukan kebutuhan fungsional dan non fungsional dari system baru.

KEBUTUHAN FUNGSIONAL
1. Menunjukkan what the system should do.
2. Menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktifitas apa saja yang terjadi dalam system baru.

Kebutuhan fungsional mencakup :
1. Fungsi deskripsi kebutuhan.
2. Laporan baik berupa hardcopy maupun softcopy.
3. Updating dan query online.
4. Penyimpanan data, pencarian kembali dan transfer data.

Kebutuhan nonfungsional mencakup :
1. Waktu respon.
2. Rata-rata waktu untuk kegagalan.
3. Kebutuhan keamanan.
4. Akses untuk pengguna yang tidakk punya hak.



























BAB II
PEMBAHASAN

CONTOH KASUS
(System Informasi Rawat Jalan Poliklinik Kecamatan Kedungjati)

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan yang terjadi sebagai berikut :
1. Data-data yang disimpan di poliklinik masih berjalan manual, padahal kebutuhan akan data-data pasien rawat jalan , rekam medis pasien serta dokter yang menangani pasien semakin meningkat.
2. System yang dijalankan belum sepenuhnya membantu pekerjaan, karma kebutuhan akan data yang efektif dan efisien serta ada saat dibutuhkan (availability) belum bias terpenuhi.
3. Penyediaan data yang banyak menyebabkan overload data dan informasi kurang.

B. ANALISIS SISTEM
Penyimpanan data dalam bentuk kertas atau manual menimbulkan resiko yang cukup besar, seperti ; kebakaran, rusak atau bencana alam yang bisa mengakibatkan data-data penting itu hilang,sehingga diperlukan system yang bisa menyimpan data lebih aman. Kebutuhan akan data yang efektif dan efisien serta ada pada saat dibutuhkan (availability) menjadi alasan utama untuk penyediaan informasi yang akurat. Data yang kurang lengkap menyebabkan informasi pelayanan kesehatan juga kurang, karena data tidak tersusun rapi, dan susahnya pencarian data yang mengurangi kurangnya informasi dari data tersebut.
Dari berbagai alasan yang telah diungkapkan diatas, maka pengembangan system informasi rawat jalan poliklinik kecamatan Kedungjati ini dibuat untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul.



C. ANALISIS KEBUTUHAN
Data yang dibutuhkan dalam pengembangan Sistem informasi ini adalah :
• Data pasien : nama pasien, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir, agama, golongan darah.
• Data Dokter : nama dokter, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir.
• Data obat : data pasien, pemeriksaan, total harga obat.
*) untuk nomer id_ tidak dicantumkan disini tidak apa-apa, dicantumkan juga boleh.

Kebutuhan Fungsional :
Fungsi dari system ini adalah :
• Proses login untuk dokter dan petugas
• Proses pengelolaan data pasien, meliputi; input,update dan delete.
• Proses pengelolaan data petugas, meliputi ; input, update dan delete.
• Proses pendaftaran pasien, baik daftar baru maupun pendaftaran untuk untuk periksa dilakukan oleh user petugas.
• Proses searching / pencarian data (data pasien, data dokter, data petugas, data pemeriksaan, data obat)
• Proses pemeriksaan, dilakukan oleh user dokter
• Proses pemberian obat dilakukan oleh petugas untuk diberikan kepada pasien.











BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “Analisa Sistem Rawat Jalan Poliklinik Kecamatan Kedungjati” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan poliklinik di kedungjati sangat penting bagi warga masyarakat Desa di Kecamatan tersebut.
2. System yang berjalan masih menggunakan manual.
3. Dibutuhkan system untuk memenuhi kebutuhan poliklinik, lebih efisien dan fleksibel

B. SARAN
Bertolak dari peranan Poliklinik yang begitu banyak sumbang asihnya dalam pelaksanaan program kesehatan di kecamatan keudungjati. Kami memberikan saran sebagai berikut :
1. Menggunakan system yang terkomputerisasi
2. Peran karyawan atau pihak yang terkait dalam poliklinik yang professional hendaknya mendapat bekal yang cukup sehingga menjadi karyawan yang handal dan professional .


wnurzanatun@yahoo.com



Analisa Sistem Pembukaan Rekening tabungan di Bank BRI Kutoarjo
By: Nurul aeni DKA-3.2 11020883
Waras Nurzanatun DKA-3.2 11020889




BAB.I PENDAHULUAN
A.Latarbelakang
Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank adalah tempat menabung,menyimpan Meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan.
Menurut Undang-Undang pokok perbankan No.10 th 1998: Bank adalah Badan usaha yang menghimpun Dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentukKredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dunia perbankan senantiasa di tuntut untuk dapat mengelola semua kegiatannya secara profesional,terutama mengena pada kegiatan transaksi dan pelayanan kepada nasabah di upayakan dapat seefektif dan seefisien mungkin.
Dalam hal ini kami akan membahas mengenai bagaimana prosedur/tata cara sistem pembukaan rekening tabungan di Bank dan masalah yang sering terjadi di dalam bank serta pemecahannya.



BAB.II PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan
@ Dari hasil analisa kami,berikut mengenai Pembukaan Rekening Tabungan pada Bank BRI kutoarjo..
Berikut ini merupakan prosedur pembukaan rekening tabungan :
1.Mendatangi deskman(customer service)untuk melakukan permohonan pembukaan rekening tabungan
2.Pembukaan rekening tabungan harus di lakukan oleh nasabah secara langsung tidak boleh di wakilkan
3.Menyerahkan fotokopi KTP/SIM sebanyak 1 lembar kepada deskman
4.Nasabah memilih tabungan simpedes/britama yang akan di buka
5.Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening dan dilampiri dengan fotocopy KTP/SIM serta menandatangani Kartu Contoh Tanda Tangan(KCKT) dan buku tabungan dengan menggunakan kertas”Spectroline”selanjutnya ditutup dengan kertas “ovelay”.
5.Jika Nasabah ingin menggunakan fasilitas ATM maka nasabah harus mengisi formulir aplikasi permohonan ATM BRI sebanyak 2 lembar.
6.Menyerahkan buku tabungan” pass book”slip setoran beserta dana setoran kepada teller.
Deskman adalah customer servis yang menerapkan front office,dengan tugas melayani nasabah
Sebagai berikut:
1.Memberi penjelasan tentang ketentuan pembukaan BRI nasabah simpedes dan nasabah Britama
2.Ketika nasabah ingin menggunakan fasilitas Atm,maka deskman memberi penjelasan
tentang penggunaan fasilitas Atm dengan jelas,mengenai syarat dan
ketentuan yang telah di tetapkan.
adapun ketentuan yang berlaku sbb:
-untuk BRI simpedes setoran awal minimal Rp.100.00
Untuk BRI Britama setoran awal minimum Rp.250.000
-utuk pembuatan kartu Atm awal, nasabah tidak di kenakan biaya percetakan
-setiap bulan akan di kenakan potongan sebesar Rp.10.000 untuk tabungan Britama
Dan setiap bulan di kenakan potongan sebesar Rp.5000 untuk tabungan simpedes
-Nasabah menentukan sendiri no. pin nya menulis pada alat yang tersedia
-Nasabah dapat mengganti pin sesuai keinginannya
- kartu atm di aktifkan di mesin atm
3.menyiapkan formulir aplikasi pembukaaan tabungan dan kartu contoh tanda tangan
4.meminta nasabah mengisi aplikasi pembukaan tabungan dan meminta nasabah menandatangani
KCTT dan buku register tabungan
5.menerima dan memeriksa semua berkas” di atas dengan KTP/SIM asli
6.melakukan CIF (customer Informasi File) bagi nasabah baru
7.memberikan no.rekening dan buku tabungan kepada nasabah
8.Mencetak salinan dan statistik data nasabah disertai KCTT dan di serahkan pd Kacab




Ka cabang
- Kacab menerima dan mengesahkan dokumen pembukaan tabungan
- Kacab mengaktifkan pembukaan tabungan.




Teller
-Menerima slip setoran , buku tabungan dan uang setoran dsari nasabah
-Mencocokan jumlah uang dan tandatangan nasabah yang tertera
-Mencatat transaksi ke dalam komputer
-Mencetak buku serta menandatangani slip setoran sebagai signer
-Menyerahkan buku tabunagan slip tabungan kepada nasabah.
B.Identifikasi Masalah
Dalam pembukaan rekening baru kemungkinan terjadinya kesalahan sangat kecil.Namun di dalam bank tidak menutup kemungkinan tidak terjadi Masalah.Ada masalah yang internal maupun ekternal.berikut adalah contoh masalah-masalah yang sering dihadapi
1.Nasabah memiliki tanda tangan yang berbeda dengan kartu identitasnya dirinya(KTP),sehingga mempersulit nasabah tersebut jika ingin membuka rekening dan pengambilan
2.Terjadinya saldo yang tidak sesuai dengan transaksi.
3.Terdebetnya saldo nasabah sedangkan nasabah tersebut tidak melakukan transaksi apapun.
4.Terjadinya off-line di bank BRI Kutoarjo
5.Terjadinya nasabah yang kehilangan buku tabungan/ ATM hilang
Seringkali pihak bank dihadapkan masalah hilangnya kartu ATM nasabah,hal ini cenderung dipicu karna berbagai faktor baik dari kecerobohan pihak nasabah maupun maraknya tinngkat kriminalitas,yang pada umumnya sangat merugikan nasabah, dimana sering terjadi pembobolan saldo rekening oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
C.Pemecahan Masalah
Dalam setiap masalah yang terjadi pihak BRI harus bisa menghadapi dan memberikan penyelesaian agar kenyamana dan kepercayaan nasabah tetap terjaga.Dalam hal ini BRI Kutoarjo akan menanggulangi masalah-masalah dengan cara sebagai berikut:
1.Deskman memberikan penjelasan kepada nasabah yang ingin membuka rekening agar mengisi aplikasi permohonan pembukaan rekening sesuai dengan kartu identitas diri(KTP),jika nasabah merubah tandatangannya maka harus segera menginformasikan kepada petugas deskman
2.Deskman meminta fotocopy buku tabungan nasabah dan akan memberikan penjelasan kepada nasabah bahwa adanya ketidaksesuaian saldo tersebut akan segera diproses paling lambat 14 hari kerja.
3.Deskman akan memberikan penjelasan kesalahan debet akan diproses paling lambat 14 hari kerja
4.Melakukan perawatan secara berkala dan rutin pada bagian server dan software,hal ini untuk menghindari agar tidak terjadinya off-line pada jam kerja sehingga tidak mengganggu proses kegiatan Bank.
5.Deskman akan menjelaskan bahwa akan dilakukan pembuatan kembali buku ATM yang hilang namun sebelumnya nasabah harus melapor kepada polisi untuk membuat surat kehilangan.



D.Kebutuhan sistem
1.Hardware(perangkat keras)
- 1 set komputer,
printer,
scanner
2.Software(Perangkat lunak)
-Aplikasi pemrograman menggunakan Ms. oracle,Ms.foxspro
3.Brainware
-seorang admin untuk memproses pemrograman Aplikasi,yang khusus untuk melakukan perawatan secara berkala dan rutin pada bagian server dan software komputer




BAB.III PENUTUP
Dari hasil analisa kami mengenai prosedural pembukaan rekening tabungan, pada bank tersebut masih Membutuhkan lebih dari seorang brainware,untuk menghindari pengantrian pelayanan yang lama,karna kurangnya brainware membuat tidak efektif dan efisien.Perlu adanya penambahan brainware yang bertugas dalam server dan software secara rutin untuk menghindari kesalahan Program komputerisasi yang di operasikan.

Demikian makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas analisa sistem
kami menyadari tentunya banyak kekurangan, saran dan kritik dari pembaca kami harapkan .


Indah Molyati



OLEH:
INDAH MOLYATI – DKA 3.1 – 11020862
TRI TAWANTININGSIH-DKA 3.1 – 11020888

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai Analisa dan Perancangan Sistem Informasi di dalam suatu butik. Kami mengambil judul “ Analisa dan Perancangan Sistem di Butik Nona Ita”. Pada kesempatan ini kami mengumpulkan dan menganalisa masalah-masalah yang ada di dalam Butik Nona Ita yang berada di semarang dan mencari solusi atau strategi untuk mengatasi masalah sehingga Butik dapat berkembang dan Maju. Dengan cara menyusun dan mengajukan rekomendasi, merancang dan mengidentifikasi sistem, menganalisa dan menyusun biaya, mengawasi kegiatan penerapan sistem dan mengevaluasi kegunaan sistem.
Dengan selesainya makalah ini kami berharap dapat menambah pemahaman kami dalam mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem dan dapat menerapkan langkah – langkah analisa masalah dalam kehidupan. Selain itu semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, serta dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi pembaca.



Semarang, November 2012

Penyusun


DAFTAR ISI

Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mengumpulkan dan Menganalisa Data 5
2.2 Mencatat permasalahan 6
2.3 Menyusun strategi penyelesaian masalah 7
2.4 Mengawasi kegiatan penerepan strategi penyelesaian masalah 8
2.5 Mengevaluasi sistem informasi Butik setelah pelaksanaan sistem
informasi dengan strategi baru 8
2.6 Menetapkan sistem informasi yang akan di gunakan Butik 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10







BAB I
PENDAHULUAN

Dalam upaya meningkatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan konsumen, Nona Ita harus dapat menganalisa dan merancang sistem informasi dalam menjalankan bisnis Butiknya dengan tepat. Dalam pelaksanaan bisnis harus mempunyai sistem yang baik sehingga tujuan pendirian Butik dapat tercapai. Analisa dan perancangan sistem informasi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan. Jika sistem informasi yang diterapkan tepat sesuai kebutuhan dan situasi perkembangan zaman, maka bisnis akan berjalan dengan lancar dan dapat memenuhi kebutuhan/ permintaan pasar.
Pada makalah ini, kami akan menguraikan sistem informasi yang dipakai di Butik Nona Ita dengan cara mengumpulkan, menganalisa data- data, mencatat masalah yang dihadapi, menyusun strategi penyelesaian masalah, mengawasi kegiatan penerapan sistem informasi berdasarkan strategi baru, mengevaluasi sistem dan memutuskan sistem informasi yang tepat untuk mengganti sistem informasi yang lama.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengumpulkan dan menganalisa data – data.
Dalam menganalisa suatu perusahaan langkah yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan perusahaan. Kemudian mencari masalah yang menghambat pencapaian tujuan dalam suatu perusahaan.
Dalam menganalisa masalah-masalah yang menghambat tujuan perusahaan yang harus dilakukan adalah menganalisa laporan-laporan keuangan , biaya-biaya operasional yang dikeluarkan, kondisi pasar, pelayanan yang diberikan kepada konsumen, kualitas barang yang dijual.
Dalam suatu usaha laporan keuangan sangat diperlukan, karena sangat membantu dalam mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Jadi setelah mempelajari laporan keuangan kita dapat mengetahui jumlah harta, utang, modal, pendapatan dan biaya setiap periode.
Kondisi pasar juga mempengaruhi pendapatan perusahaan. Dalam dunia usaha, pasar yang luas adalah tarjet yang utama yang harus dicapai, karena luasnya pasar mempengaruhi jumlah konsumen dan jumlah barang yang akan terjual. Dalam perusahan dagang, jika barang yang terjual semakin banyak maka laba yang diperoleh akan semakin besar. Maka sasaran utama dalam perdagangan adalah pasar konsumen.
Selain menguasai pasar komsumen, suatu perusahaan harus memperhatikan kualitas barang yang dijual. Perusahaan harus memperhatikan kualitas barang yang dijual dan meyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan konsumen. Harga yang terjangkau juga dapat mempengaruhi jumlah konsumen. Dalam menjalankan perusahaan dagang kita harus menawarkan harga yang sesuai dengan kemampuan konsumen.
Untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak suatu perusahaan harus memberikan pelayanan yang memuaskan, sehingga menarik perhatian konsumen.
Langkah pertama untuk analisa suatu sistem yang ada suatu perusahaan atau instansi, analis harus mengumpulkan data- data, mengalisa data untuk mencarikan solusi yang dihadapi perusahaan. Dalam Butik Nona Ida, kami mendapatkan data – data sebagai berikut:
- Menyediakan pakaian Resmi seperti pakaian pengantin, pakaian kerja, jas.
- Menyediakan pakaian tidak resmi seperti kaos oblong, baju santai.
- Menyediakan berbagai accesoris sepeti gelang, kalung, dll.
- Butik Nona Ita buka setiap hari (senin – minggu) pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
- Karyawan diButik Nona Ita ada 10 orang.
- Sistem pembayaran yang saat ini diterapkan adalah Pembeli langsung membayar kepada karyawan yang melayaninya dan kemudian karyawan tersebut menyetor ke bagian kasir.
- Butik Nona Ita sudah mempunyai beberapa pelanggan, akan tetapi Nona Ita belum mempunyai sarana untuk menginformasikan Butiknya itu kepada publik.
Setelah kami dapatkan data- data diatas, kami menganalisa mengenai apa yang menjadi permasalah butik Nona Ita, sistem apa yang tidak perlu diganti.
2.2 Mencatat Permasalahan.
Setelah melakukan analisa terhadap Butik Nona Ita, kami temukan permasalahan sebagai berikut:
1. Letak butik yang tidak strategis, sehingga kesulitan dalam mempromosikan barang – barang terbaru kepada masyarakat.
2. Kurangnya kreasi dalam promosi.
3. Sebagian sistem yang digunakan masih manual.
4. Sulitnya penyampaian informasi pada konsumen yang ada diluar daerah
5. Kurang ramahnya pelayanan terhadap konsumen




2.3 Menyusun strategi penyelesain masalah.
Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi Butik Nona Ita, analis berusaha mencari solusi dengan membuat strategi baru, sehingga permasalahan dapat berkurang atau pun hilang.
Dalam kasus Butik Nona Ita, Permasalahan secara ekstern atau faktor dari luar Butik belum berkembang adalah kurangnya Promosi terhadap masyarakat luas karena letak butik yang berada di daerah terpencil, jauh dari jalan Kota.
Oleh karena Itu, Analis memberikan strategi baru kepada Butik Nona Ita yang bertujuan untuk promosi atau memperkenalkan barang – barang baru sebagai hasil usaha dari Butik.
Strategi baru tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Membuat katalaog yang berisi barang – barang yang disediakan Butik lengkap dengan harganya serta dalam tampilan yang menarik. Ini bertujuan untuk menginformasikan kepada konsumen, barang – barang yang disediakan Butik.
2. Update katalog setiap 3 bulan sekali.Ini bertujuan agar konsumen mengetahui bahwa Butik Nona Ita menyediakan barang – barang yang up to date atau terbaru dan mempunyai kreativitas yang tinggi.
3. Dalam Membuat katalog, beri harga Promo untuk barang –barang tertentu, dimana harga yang ditetapkan sesuai persetujuan Pipimpinan Butik. Ini bertujuan agar menarik perhatian konsumen.
4. Membuatweb site mengenai barang – barang Butik/ Promosi melalu internet/ Online. Pada zaman ini, banyak para konsumen yang suka browsing atau mencari informasi melalui internet. Sehingga jika Barang – barang di Butik Nona Ita ditampilkan dalam Web, mempermudah dalam memperkenalkan barang – barang baru kepada konsumen. Konsumen dapat order barang secara Online.
5. Menyediakan karyawan khusus untuk mengantar barang, karena akan banyak konsumen yang memesan secara online.
Permasalahan intern atau dari dalam butik nona Ita yaitu sistem kerja yang masih manual. Dengan diterapkannya strategi promosi baru diatas, hendaknya sistem kerja harus dirubah. Sistem pelayanan akan menggunakan komputer. Sehingga pelayanan terhadap konsumen menjadi efektif dan efisien.
Cara pelayanan karyawan kepada konsumen juga sangat mempengaruhi daya beli konsumen. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan training center kepada karyawan secara bertahap dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
2.4 Mengawasi kegiatan penerepan strategi penyelesaian masalah.
Setelah memberikan solusi kepada Butik Nona Ita, Analis perlu mengawasi jalannya sistem yang diterapkan dengan strategi baru. Sehingga rancangan sistem dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana. Dengan cara, mencari kelemahan dan kelebihan dari sistem baru yang digunakan.

2.5 Mengevaluasi sistem informasi setelah pelaksanaan sistem informasi dengan strategi baru.
Tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi sistem informasi setelah menggunakan sistem baru. Mencari kelemahan dan kelebihan jika sisitem baru tersebut diterapkan di Butik Nona Ita.
Kelemahan – kelemahannya adalah sebagai berikut:
1. Butik Nona Ita harus mempunyai karyawan yang mengerti Teknologi dan
kreatif.
2. Harus memiliki komputer lebih dari satu untuk mempermudah pelayanan pada konsumen yang memesan barang melalui Online.
Kelebihan menggunakan sistem baru antara lain:
1. Mempermudah mempromosikan barang – barang pada masyarakat luas.
2. Sistem menjadi lebih efektif dan efisien, karena terprogram oleh komputer.
3. Pelanggan dapat mencari barang – barang terbaru dengan mudah.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.


2.6 Menetapkan sistem informasi yang akan di gunakan Butik.
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari penggunaan sistem baru diatas, Analis menyarankan kepada pemilik butik agar menggunakan sistem yang baru tersebut. Dan sebagai Pimpinan Butik, Nona Ita harus menilai sistem baru tersebut dan kemudian memutuskan apakah sistem baru tersebut akan diterapkan di Butik Nona Ita atau tidak.


























BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian – uraian diatas, penulis dapat menyipulkan dan memberi saran sebagai berikut:
3.1 Kesimpulan.
1. Pentingnya Analisa dan perancangan sistem dalam suatu usaha.
2. Berhasilnya suatu usaha didukung eleh sistem informasi yang digunakan.

3.2 Saran.
1. Setiap sistem yang diterapkan hendaknya di analisa kelemahan serta kelebihannya.
2. Sistem yang digunakan dalam suatu usaha hendaknya sesuai dengan sperkembangan jaman.











Ambar N



ANALISA SISTEM RAWAT INAP PUSKESMAS BRANGSONG 2 KAB. KENDAL

Oleh : Ambar Nasih (10020808)
Nur Hidayah (10020830)
1.PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Informasi menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat. Dan permasalahan yang kita hadapi sehari-haripun juga semakin kompleks tidak terkecuali dalam dunia kesehatan. Kebutuhan dalam memberikan layanan informasi kepada organisasi dan para ahli kesehatan dan juga pasien merupakan hal yang terpenting terutama dalam hal pengolahan data.

PUSKESMAS BRANGSONG 2 KABUPATEN KENDAL tentunya tidak lepas dari permasalahan tersebut,yaitu memberikan layanan informasi yang cepat,tepat,akurat dan efisien guna mendukung dalam pengambilan keputusan, sebagai salah satu instansi yang bergerak dibidang kesehatan dan melayani masyarakat luas permasalahan yang dihadapipun juga semakin kompleks, antara lain adalah data rekam medik. Hal ini tentu saja membutuhkan sistem pengolahan data dengan kecepatan dalam memproses data menjadi sebuah informasi agar informasi yang dihasilkan tepat dan akurat, salah satunya adalah dengan memanfaatkan kecanggihan komputer.

B.IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam sistem rawat inap pada PUSKESMAS BRANGSONG 2 KABUPATEN KENDAL selama ini masih menggunakan sistem manual yaitu melakukan pencatatan dengan menggunakan media kertas dan bolpoin,sehingga proses dalam mendapatkan informasi berjalan sangat lambat Penyimpanan data masih dalam bentuk catatan buku sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pencarian data dan penulisan laporan. Hal ini juga mengakibatkan terjadinya pemborosan baik waktu maupun tenaga.
C.RUMUSAN MASALAH
•Bagaimana membangun sistem rawat inap pada PUSKESMAS BRANGSONG 2 KAB. KENDAL agar dapat memberikan layanan informasi secara efektif dan efisien
2.PEMBAHASAN
A.ANALISA SISTEM BERJALAN
Dengan menggunakan Analisis PIECES (Performance,Information,Economic,Control,Efficiency, Service) :
•Performance
User masih kesulitan dalam mencari data rawat inap pasien
•Information
Informasi mengenai data rawat inap pasien masih secara manual,belum ada softcopynya
•Economic
Terjadinya pemborosan baik waktu maupun tenaga karena waktu yang digunakan untuk mendapatkan informasi sangat lambat.
•Control
Belum efektif karena pengecekan data pasien masih bersifat manual
•Efficiency
Membutuhkan rak dan ruangan yang cukup luas untuk penyimpanan data
•Service
Kurang memuaskan karena user masih kesulitan dalam pencarian data



B.PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan di atas,salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan sistem komputerisasi menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 . Visual Basic merupakan salah satu development tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi berbasis windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung pemrograman berorientasi objek ( Object Oriented Programming,OOP ). IDE ( Integrated Development Environment ) Visual Bsic 6.0 dibagi menjadi delapan bagian besar yaitu menu, toolbar, toolbox, project explorer, properties window, form layout, window, form, dan kode editor

C.KEBUTUHAN SISTEM
• Brainware :
Admin : Seseorang yang menjalankan aplikasi program
Programmer : Seseorang yang merancang dan membagun sistem
• Hardware :
1 set Personal Computer
Printer
• Software :
Database : Microsoft Access 2007
Aplikasi : Microsoft Visual Basic 6.0


3. KESIMPULAN
a. Sistem informasi rawat inap pada PUSKESMAS BRANGSONG 2 KAB. KENDAL kurang efektif dan efisien karena masih bersifat manual dan data disimpan dalam bentuk catatan buku sehingga mempersulit dalam pencarian data dan penulisan laporan, oleh karena itu sistem komputerisasi jauh lebih baik.
b. Dengan sistem komputerisasi diharapkan dapat memberikan informasi yang efektif dan efisien sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan
c. Dapat menghemat waktu dalam pencarian, pencatatan dan pemasukan data
d. Meningkatkan kinerja dalam rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik

ERMA FITRIASARI

ERMA FITRIASARI

OLEH
ERMA FITRIASARI(10020816)
ITA PUSPITASARI(10020824)

ANALISA SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT DI APOTEK MARI UNGARAN

I.LATAR BELAKANG
Dengan adanya keinginan untuk memberikan solusi pengobatan yang baik diantara masyarakat luas maka didirikanlah Apotek MARI.
Visi dan Misi
Visi Apotek MARI
Menjadi apotek yang dapat memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen dan dapat memberikan solusi pengobatan yang terpercaya bagi konsumen.

Misi Apotek MARI
1.) Memberikan pelayananan secara optimal kepada konsumen.
2.) Selalu menyediakan obat – obatan yang berkualitas untuk konsumen.
3.) Kepuasan konsumen bagi kami adalah bukti dari ke suksesan kami.

Namun dari hasil analisis yang kami peroleh dalam pengamatan ini adalah bahwa dalam pengolahan dan penyimpanan data masih dilakukan secara manual.Untuk mengatasi permasalahan –permasalahan yang ada,maka perlu dibuat sistem komputerisasi yang lebih menunjang dan lebih praktis atau efisien sehingga mengurangi proses-proses yang masih dilakukan secara manual.

II.IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat diidentifikasikan permasalahnya yaitu:
a.Dalam proses pembuatan laporan penjualan, laporan pembelian dan laporan obat, pihak apotek masih mengalami kesulitan karena sistemnya belum terkomputerisai atau masih dicatat kedalam buku transaksi (pembukuan sederhana).
b.Kesulitan dalam proses pengolahan data. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem yang terkomputerisasi, sehingga Metode penyimpanan datanya memiliki resiko keamanan yang tinggi karena data penting seperti data obat di apotek, laporan penjualan dan lain - lain hanya dalam bentuk media kertas atau masih dicatat dalam buku, bahkan kadang terdapat data yang hilang atau rusak, hal ini yang mengakibatkan sering terhambatnya didalam melakukan proses berikutnya.
c.Belum digunakannya sebuah aplikasi khusus yang membantu dan mendukung kerja sistem pengolahan data penjualan dan pembelian obat.

III.PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan masalah pokok yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk itu kiranya peran membangun suatu sistem pengolahan data yang lebih baik sangat diperlukan. Pemecahan dari permasalahan diatas adalah :
a.Membangun sebuah sistem informasi penjualan dan pembelian obat yang dapat mengolah data-data penjualan dan pembelian dan dapat membuat laporan-laporan penjualan, pembelian dan obat yang dibutuhkan.
b.Membuat sebuah tempat penyimpaan yang data-datanya dapat terorganisir dengan baik.
c.Dengan penggunaan Sistem Informasi penjualan dan pembelian obat di Apotek MARI yang komputerisasi atau menggunakan teknologi informasi, maka akan memepermudah dalam proses pengolahan datanya. Karena dalam sistem komputerisasi mempunyai banyak keuntungan sebagai berikut :
1.) Menghemat waktu pengolahan, pencarian, pencatatan, dan pemasukan data.
2.) Informasi yang dihasilkan akan tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena data-data yang dihasilkan akan lebih cepat didapat,dan penyampaian informasi baik berupa data penjualan, data pembelian, maupun data obat yang dibutuhkan akan menjadi lebih tepat sasaran.

III.KEBUTUHAN SISTEM
Kebutuhan Sistem untuk implementasikan program tersebut adalah:
1.minimal 2 komputer,satu untuk transaksi penjualan dan pembelian,dan satu khusus untuk penyimpanan data dan pengolahan laba rugi serta sebuah printer
2.Sebuah aplikasi program seperti microsoft visual basic 6.0
3.Seorang user untuk menjalankan program.

IV.KESIMPULAN
Dengan sistem yang terkomputerisasi akan adanya kemudahan-kemudahan yang didapat dari yaitu :
a.Data akan lebih terorganisir dengan
baik.
b.Kemudahan bagi setiap bagian atau pegawai maupun pihak lain yang terkait dalam pengolahan data, serta pembuatan laporan .
c.Informasi yang diperlukan dan dibutuhkan lebih detail, cepat dan tepat waktu.

Haqiqi Arum Bestari

Haqiqi Arum Bestari

OLEH
HAQIQI ARUM BESTARI(10020820)
EKA WAHYUNINGTYAS(10020815)



I. LATAR BELAKANG
Acropolis Distro, merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang-barang fashion antara lain jaket dan T-Shirt. Perkembangan teknologi yang didukung dengan perkembangan software maupun hardware yang semakin maju akan banyak membantu dalam mempermudah pengolahan data keluar masuk barang, sehingga efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan dapat tercapai. Realita yang ada, implementasinya di lapangan menghadapi kendala utama ketika pada sistem keluar masuk barang di bagian gudang, jadi pada Acropolis Distro dalam sistem pengolahan keluar masuk barang tidak terarah dan tidak terorganisir sehingga fungsi dan tujuan serta keamanan suatu informasi keluar masuknya barang tidak teratur.
Untuk mengolah data secara mudah, aman serta teratur agar nantinya didapat hasil akhir output yang akurat dibutuhkan suatu alat atau media yang dapat mengolah data dan memberikan informasi yang cepat dan akurat. Dalam hal ini komputer dengan aplikasi database sangat berguna untuk menangani permasalahan tersebut. Dengan dilatarbelakangi permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN KELUAR MASUK BARANG PADA ACROPOLIS DISTRO”. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic versi 6.0, yang merupakan bahasa pemrograman database yang sangat populer di lingkungan sistem operasi Windows.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat diidentifikasikan permasalahnya yaitu:
1. Sistem yang diterapkan saat ini masih manual sehingga dalam laporan masih belum cepat dan akurat
2. Bagaimana proses pembuatan sistem informasi persediaan keluar masuk barang dengan menggunakan pemrograman visual.

III. PEMECAHAN MASALAH

Pada program sistem informasi persediaan keluar masuk barang, dibatasi pada permasalahan penjualan, pembelian dan persediaan barang di Acropolis Distro. penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan pengembangan dan rekayasa perangkat lunak sebagai system pendukung dari sistim informasi manajemen yang sudah ada. Tujuan penelitian ini adalah membangun Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang di Acropolis Distro yang lebih cepat dan akurat dengan menggunakan software visual basic 6.0.

IV. KEBUTUHAN SISTEM

Kebutuhan Sistem untuk implementasikan program tersebut adalah:
1. 1 set komputer,satu untuk pengolahan data persediaan barang pada Acropolis Distro
2.Sebuah aplikasi program seperti microsoft visual basic 6.0
3.Seorang user untuk menjalankan program.



V. KESIMPULAN
1. Pengolahan data keluar masuk barang secara manual cukup memakan banyak waktu sebab mendata dan membuat laporannya pada lembar laporan tersendiri, selain itu buku arsip yang tidak sedikit akan memakan ruang penyimpanan data.
2. Dengan Komputerisasi sistem persediaan keluar masuk barang nantinya dapat memberikan informasi yang lebih baik dan efesien serta dapat membantu dalam pengawasan keluar masuk barang di Acropolis Distro.

Sponsored content



Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik