1.Pendahuluan
Penggunaan komputer terutama dalam suatu sistem informasi pembayaran SPP
menjadi suatu alat pemecahan masalah yang dapat memberikan manfaat, baik dalam
ketelitian, penyampaian informasi, maupun volume pekerjaan yang ditangani. Sehingga
dalam penyajian informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara akurat, tepat waktu,
dan lengkap tanpa harus melalui proses pencatatan secara berulang-ulang atau manual.
Proses pembayaran tidak dilakukan secara langsung oleh sistem sehingga terkadang
petugas mengalami kesulitan dalam penanganan antrian, sering terjadi kesalahan ketika
petugas sedikit lalai saat proses pembayaran. Selain itu, dilihat dari user interface-nya
kurang menarik sehingga mempersulit proses penginputan data dan hasil pengolahan
informasi belum efisien.
Pengembangan sistem tersebut sangat dibutuhkan untuk meminimalisir
permasalahan yang timbul dan memaksimalkan pekerjaan petugas agar target
penyampaian informasi, ketelitian, maupun volume pekerjaan dapat ditangani lebih
efisien dan efektif.
Melihat permasalahan di atas menjadi motivasi bagi penulis untuk membuat
pengembangan sistem informasi pembayaran SPP pada SMA Negeri 2 Bangkalan.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling
bergantung sama lain.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, informasi harus dapat dengan jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan (relevance)
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang
akan dibahas dengan informasi tersebut.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem informasi.
Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian
subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan.
2.4 Konsep Pengembangan Sistem
Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun
sistem baru untuk mengganti, memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang sudah
ada.
2.5 Konsep Dasar Sistem Pembayaran
Informasi pembayaran adalah informasi yang memuat tentang pengaturan dalam
merangkai transaksi pembayaran SPP yang ada di SMA Negeri 2 Bangkalan. Prosedur
pembayaran adalah urutan kegiatan dimulai dari siswa melakukan transaksi pembayaran
SPP dan petugas melayani kegiatan tersebut.
2.6 Konsep Dasar Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga didefinisikan
dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronik.
2.6.1 Rancangan Model Logika
Rancangan model logika (logical model) dari sistem informasi lebih menjelaskan
kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan
bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data atau
disebut dengan DFD (Data Flow Diagram). DFD menggambarkan arus data dari suatu
sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada.
2.7 Sistem Perangkat Lunak yang digunakan
2.7.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup MSWindows.
Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows secara optimal.
Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program
aplikasi lainnya yang berbasis MS-Windows. Kemampuan Visual Basic secara umum
adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan untuk membuat
program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows.
2.7.2 Microsoft SQL Server 2000
SQL Server 2000 merupakan salaj satu produk DBMS yang dibuat oleh
Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft yang lain adalah
Microsoft Access yang di-include-kan dalam paket Microsoft Office sehingga versi dari
DBMS Ms. Access menyesuaikan versi Microsoft Office yang ada.
3. Anlisis dan Perancangan
3.1 Tinjauan Umum
Sebelum tahun 1978, kota Bangkalan hanya memiliki satu Sekolah Menengah
Atas (SMA) yaitu SMA Negeri 1 Bangkalan. Karena terjadi perkembangan populasi
penduduk setiap tahunnya di kota Bangkalan menyebabkan kurangnya sarana
pendidikan untuk tingkat menengah atas, maka Pemerintah Daerah Dinas Pendidikan
Kota Bangkalan mengajukan permohonan untuk mendirikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang baru yang akan diberi nama SMA Negeri 2 Bangkalan, rintisan dimulai
adanya sekolah Filial (rintisan di bawah koordinasi) yang saat itu kegiatan belajar
mengajarnya berada di SMAN 1 Bangkalan, karena saat itu SMA Negeri 2 belum memliki
gedung sendiri, kemudian pada tahun 1978 SMA Negeri 2 sudah memiliki gedung sendiri
di Jl. Soekarno Hatta No.18. Semenjak itulah kegiatan belajar mengajar mulai di
lepaskan dari SMAN 1 Bangkalan dan pada saat itu sudah di lantik Kepala Sekolah
pertama SMAN 2 Bangkalan yaitu bapak A. Moenir, BA.
Visi dan Misi SMA Negeri 2 Bangkalan
Visi : Mewujudkan generasi yang berprestasi dengan berpijak pada
akhlaq yang mulia
Misi :
1. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondisif dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efisien dan
bermakna yang mengarah pada belajar tuntas.
3. Meningkatkan kwalitas pembinaan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
tuntutan potensi dan minat siswa.
4. Mengembangkan nilai-nilai ajaran agama dan budaya bangsa dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah.
5. Meningkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap tugas pokok
dan fungsinya.
6. Meningkatkan kwalifikasi tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan
pembelajaran yang berkwalitas.
3.2 Analisis Sistem
3.2.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam tahap
analisis sistem. Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai sistem pembayaran SPP
pada SMAN 2 Bangkalan penulis menemukan beberapa masalah antara lain :
1. Kurangnya keefektifitasan dalam penanganan antrian karena pendataan siswa
yang akan melakukan transaksi pembayaran dilakukan dengan mengisi data
secara manual pada kartu pembayaran.
2. Kurangnya keefektifitasan dalam penanganan pekerjaan atau tugas admin, disini
terjadi double working yang memakan waktu pekerjaan.
3. Proses pembayaran tidak ditangani langsung melalui sistem.
4. Sistem tidak dapat menghasilkan kwitansi pembayaran yang dibutuhkan
beberapa siswa sebagai bukti pembayaran.
5. Sistem tidak dapat menghasilkan informasi dan laporan tunggakan.
3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses penyelesaian masalah yaitu
dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang dikenal dengan analisis
PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services).
1. Analisis Kinerja (Performance Analysis)
Tabel 3.1 Perbandingan Analisis Kinerja
Sistem Lama Sistem Baru
1. Proses pembayaran yang masih
manual berpotensi menimbulkan
kesalahan, pemrosesan data juga
memakan banyak waktu.
1. Diharapkan sistem dapat
melakukan proses pembayaran
sehingga dapat mengurangi
kesalahan yang sering terjadi dan
mengurangi waktu pekerjaan.
2. Analisis Informasi (Information Analysis )
Tabel 3.2 Perbandingan Analisis Informasi
Sistem Lama Sistem Baru
1. Informasi sudah tersimpan pada
sistem namun masih terjadi
penumpukan data sehingga user
sulit untuk mengetahui berapa
jumlah transaksi atau pendapatan
yang diterima pada hari itu.
2. Sistem tidak menyediakan informasi
berupa kwitansi pembayaran yang
ditujukan untuk siswa sebagai tanda
bukti bayar.
1. Diharapkan sistem dapat menjumlah
berapa banyak transaksi yang
terjadi pada hari itu, selain itu
penyajian informasi lebih
memberikan kemudahan terutama
penyajian informasi tunggakan dan
pembayaran.
2. Diharapkan sistem dapat
memberikan bukti pembayaran
untuk siswa (bila perlu).
3. Analisis Ekonomi (Economic Analysis)
Tabel 3.3 Perbandingan Analisis Ekonomi
Sistem Lama Sistem Baru
1. Pemborosan biaya disini lebih
ditekankan pada biaya manfaat,
kurangnya manfaat yang dihasilkan
oleh sistem membuat pemborosan
waktu pekerjaan walaupun hanya
membutuhkan sedikit pengeluaran
untuk biaya operasional.
1. Diharapkan sistem baru dapat
memberikan banyak biaya manfaat
walaupun sedikit menambah biaya
operasional karena ini untuk
pengembangan jalannya sistem
pembayaran yang lebih efektif dan
meringankan pekerjaan.
4. Analisis Pengendalian (Control Analysis)
Pengendalian sistem sangat dibutuhkan untuk menghindari dan mendeteksi
kesalahan atau penyalahgunaan sistem. Selain itu pengendalian digunakan untuk
menjamin keamanan data dan informasi sehingga pekerjaan yang mengalami gangguan
dapat diatasi.
Tabel 3.4 Perbandingan Analisis Pengendalian
Sistem Lama Sistem Baru
1. Admin tidak mampu mengontrol
kesalahan dan mengoreksi
informasi karena terlalu banyak
penumpukan data.
2. Untuk mengakses aplikasi, setiap
user menggunakan password
yang sama.
3. Sistem tidak memberikan control
ketika siswa melakukan
keterlambatan pembayaran
1. Diharapkan sistem mampu
mengontrol informasi yang
dibutuhkan sehingga user dapat
mengoreksi transaksi pembayaran
yang belum atau sudah terjadi.
2. Diaharapkan setiap petugas
memiliki account masing-masing
sebagai bukti penanggung jawab
setiap transaksi yang ditangani.
3. Diharapkan sistem dapat
memberikan control terhadap
pembayaran yang tepat waktu
maupun yang terlambat.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)
Tabel 3.5 Perbandingan Analisis Efisiensi
Sistem Lama Sistem Baru
1. Penggunaan kalkulator masih
dilakukan walaupun sistem sudah
merekam setiap transaksi, hal ini
menunjukkan kurangnya efisiensi
terhadap kinerja sistem.
1. Diharapkan dengan adanya
pengembangan sistem ini dapat
meningkatkan keefisienan sistem
dengan menyediakan fitur
perhitungan otomatis.
6. Analisis Pelayanan (Service Analysis)
Tabel 3.6 Perbandingan Analisis Pelayanan
Sistem Lama Sistem Baru
1. Pelayanan pembayaran belum
berjalan teratur, untuk melayani
satu siswa dibutuhkan waktu 4
sampai 6 menit.
1. Diharapkan pelayanan lebih
teratur sehingga cukup dalam
waktu kurang dari 4 menit
transaksi pembayaran selesai.
3.3 Analisis Kelayakan Sistem
3.3.1 Kelayakan Teknologi
Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang mudah
dioperasikan. Pengerjaannya yang mengutamakan kebutuhan user dan kemudahan
dalam pengoperasiannya membuat sistem ini user friendly walaupun tidak semua orang
dapat mengaksesnya tanpa login dari user.
3.3.2 Kelayakan Hukum
Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar
peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru tidak boleh
menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar hukum yang akan berlaku,
terutama dalam penggunaan software berlisensi terkait penggunaan aplikasi pendukung
sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan merupakan software resmi,
berlisensi, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
3.3.3 Kelayakan Operasional
Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk dapat
mengoperasikannya. Sistem dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses
pengembangannya dilakukan dengan teknik penerapan kebutuhan informasi melalui
penelitian yang seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu
sehingga akan memudahkan user untuk menjalankannya.
3.3.4 Kelayakan Ekonomi
Untuk pengadaan proyek sistem informasi pembayaran ini tentu membutuhkan
biaya yang dalam hal ini termasuk dalam biaya investasi. Dalam hal ini perusahaan harus
mengeluarkan sumber daya demi mendapatkan manfaat di masa yang akan datang dan
juga keuntungan yang lebih bila dibanding keuntungan dengan menggunakan sistem
yang lama. Agar tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian sumber daya maka perlu
dilakukan analisis, perhitungan atas biaya dan manfaat untuk menentukan apakah
proyek sistem informasi tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan.
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan merupakan langkah pertama di dalam fase pengembangan
rekayasa suatu produk atau sistem. Tujuan perancangan adalah membuat suatu
perangkat lunak yang dapat memberikan informasi pembayaran SPP. Program ini
dirancang menggunakan database, sehingga penggunaannya lebih murah dan mudah
dioperasikan.
3.4.1 Perancangan Proses
DFD (Data Flow Diagram) atau diagram aliran data adalah model proses yang
digunakan untuk mengambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau
pengolahan data yang dilakukan oleh sistem. Notasi tiap level menggunakan notasi De
Marco & Jourdan untuk menggambarkan Data Flow Diagram sistem informasi
pembayaran SPP pada SMA Negeri 2 Bangkalan.
Konteks diagram atau DFD level 0 menerangkan entitas-entitas yang terlibat
dalam sistem. Pada sistem ini terdapat 4 entitas luar yang terlibat yaitu entitas admin,
operator, siswa, dan bagian keuangan merupakan penerima laporan pembayaran
tunggakan.
3.4.2 Perancangan Basis Data
Perancangan database harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan database
yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan
mudah dalam manipulasi data.
Tabel 3.25 Struktur Tabel Siswa
Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain
Id_siswa int 4 Primary key
NIS Char 4 v
Nm_ siswa varchar 50 v
Nm_Ortu varchar 50 v
Alamat varchar 50 v
No_telp varchar 50 v
Id_stssiswa int 4 v Foreign key
Id_kelas Int 4 v Foreign key
Tabel 3.26 Struktur Tabel User
Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain
Id_user int 4 Primary key
Username varchar 50 v
Password varchar 50 v
Id_stsuser int 4 v Foreign key
Tabel 3.27 Struktur Tabel Wali Kelas
Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain
Id_walikelas Int 4 Primary key
NIP char 21 v
Nm_WaliKelas varchar 50 v
Tabel 3.28 Struktur Tabel Kelas
Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain
Id_kelas Int Primary key
Nm_kelas varchar 8 v
Id_walikelas char 21 v Foreign key
Tabel 3.29 Struktur Tabel sts_siswa
Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain
Id_stssiswa int 4 Primary key
Ket_stssiswa varchar 50 v
Tabel 3.30 Struktur Tabel sts_user
Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain
Id_stsuser int 4 Primary key
Ket_stsuser varchar 50 v
Tabel 3.31 Struktur Tabel Transaksi
Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain
Id_transaksi int 4 Primary key
Tgl_trans datetime v auto
Id_siswa int 4 Foreign key
Bulan varchar 20 v
Jml_Bayar int 4 v auto
4. Implementasi Sistem
Sebelum melakukan implementasi sistem, dilakukan pengujian program terlebih
dahulu. Tujuan pengujian program adalah untuk mengetahui bahwa komponenkomponen
sistem telah berfungsi dengan baik sehingga perangkat lunak pembayaran
siap digunakan. Terdapat dua metode untuk melakukan pengujian program ini yaitu
pengujian black box dan white box.
5. Penutup
- Spoiler:
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan yang disajikan pada bab
sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dalam pengembangan sistem pembayaran
SPP pada SMA Negeri 2 Bangkalan adalah:
1. Sistem ini dapat menangani proses pembayaran sehingga lebih membantu
petugas pembayaran dalam menangani proses dan pengolahan data
pembayaran sehingga tidak akan terjadi double working seperti penggunaan
pada sistem lama.
2. Data yang berhubungan dengan pembayaran SPP tersimpan secara
terkomputerisasi pada database yang dapat melakukan penyimpanan,
pengubahan, penghapusan dan pencarian data serta pembuatan laporan.
3. Penggunaan sistem ini mempermudah proses pembayaran, mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dan pencetakan laporan.
4. Sistem ini memberikan informasi bahwa siswa mengalami tunggakan selama
siswa belum melakukan pembayaran pada bulan yang terseleksi.
5. Sistem ini dapat menghasilkan bukti pembayaran untuk siswa, tetapi untuk
menghemat waktu dan biaya, kwitansi dapat diambil kapan saja saat dibutuhkan
siswa sebagai laporan kepada wali murid, jadi pencetakan kwitansi ini hanya
dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan.