Tugas Kampus Ku
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Tugas Kampus untuk DosenKu Mr. Muhamad Danuri, M.Kom


You are not connected. Please login or register

Analisa Sistem I

+10
Dharma Vharezwan
Iqbal Mohammed
Winda Rachman
Aditya Wahyu W
fina yan
Virdiani Adriyatna
M.Hardian
EmorCS
mitra fauzan
admin
14 posters

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Analisa Sistem I Empty Analisa Sistem I Mon Sep 03, 2012 1:33 pm

admin

admin
Admin

Kumpulan Tugas Analisa Sistem......

https://tugasku.forumid.net

mitra fauzan

mitra fauzan

Contoh Analisis dan Perancangan Sistem Penjualan Obat di Apotek

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Masalah
1. Bagaimana suatu apotek dapat mengolah data dengan mudah, cepat, tepat dan teratur?
2. Bagaimana membangun suatu sistem informasi penjualan obat untuk sebuah apotik..
1.2 Batasan Masalah
Permasalahan dibatasi pada pembuatan sistem informasi penjualan obat.

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Skenario Use Case
· Pembeli datang ke apotek membawa resep lalu menyerahkan resep kepada apoteker atau pembeli dapat langsung membeli obat tanpa menggunakan resep dan mendatangi apoteker.
· Setelah apoteker menerima resep dari pembeli kemudian apoteker meramu obat sesuai dengan apa yang ditulis dokter pada resep atau sesuai obat yang dibeli pembeli.
· Setelah obat selesai diramu,kemudian apoteker memberikan obat kepada kasir.
· Terakhir pembeli mengambil obat dan membayarnya di kasir.

2.2 Use Case
[img][Only admins are allowed to see this image] [/img]

1.3 Class Diagram
[img][Only admins are allowed to see this image] [/img]


2.4 Sequence Diagram
a. Sequence Diagram Pembelian Obat Dengan Resep
[img][Only admins are allowed to see this image] [/img]
Sequence Diagram Pembelian Obat Tanpa Resep
[img][Only admins are allowed to see this image] [/img]

2.1 Activity Diagram
a. Activity Diagram Penjualan Dengan Resep
[img][Only admins are allowed to see this image] [/img]

a. Activity Diagram Penjualan Dengan Tanpa Resep
[img][Only admins are allowed to see this image] [/img]


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah kami lakukan diatas tentang Sistem Ipenjualan obat Apotik, maka kami dapat memberikan beberapa kesimpulan, dengan semakin terkomputerisasi sistem penjualan obat apotek, sangat membatu mempermudah dan mempercepat karyawan dalam proses pelayanan kepada konsumen.
Disamping dapat mempermudah proses pelayanan sistem ini juga sangat membantu dalam pelaporan hasil penjualan obat yang efisien dan tepat, nantinya dari hasil laporan penjualan akan diserahkan kepada pemilik apotek untuk dilakukan pemeriksaan hasil pendapatan penjualn obat.
3.2Saran
Adapun saran – saran yang ingin kami sampaikan, di harapkan dari program Sistem Penjualan Obat di Apotek yang kami hasilkan dapat di kembangkan kembali agar program ini lebih user friendly terhadap penggunanya.

[Only admins are allowed to see this link]

3Analisa Sistem I Empty Re: Analisa Sistem I Sat Sep 08, 2012 10:03 pm

EmorCS

EmorCS

contoh hasil analisa:
"sistem penjualan tiket pesawat"
Contoh hasil analisa:
sumber:

http://romecs.comze.com

M.Hardian

M.Hardian

ANALISA:

Virdiani Adriyatna

Virdiani Adriyatna

Contoh Analisa Sistem Informasi Rawat Jalan Poliklinik ABC
Spoiler:

6Analisa Sistem I Empty Re: Analisa Sistem I Sun Sep 09, 2012 7:40 pm

fina yan

fina yan

Nama : Fina Rosiyanti


Analisa dan Perancangan Sistem PROGRAM PENILAIAN SISWA
PADA SMP BABUS SALAM TANGERANG
DENGAN VISUAL FOXPRO 9.0


analisa:

SUMBER



Terakhir diubah oleh fina yan tanggal Mon Sep 10, 2012 9:57 am, total 1 kali diubah

7Analisa Sistem I Empty ANALISIS SISTEM PADA PERUSAHAAN TELKOM Sun Sep 09, 2012 8:46 pm

Aditya Wahyu W

Aditya Wahyu W

ANALISIS SISTEM PADA PERUSAHAAN TELKOM

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “ANALISIS SISTEM PADA PERUSAHAAN TELKOM”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Bekasi, 21 Oktober 2010
Penulis


BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial dan selalau ingin berkomunikasi dengan sesamanya karena manusia mempunyai kebutuhan untuk saling berinteraksi dan mendapatkan informasi dari hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Dalam hidupnya manusia melakukan komunikasi untuk bertahan hidup karena tidak mungkin manusia hidup tanpa melakukan apa-apa seperti tidak berbicara dengan sesamanya atau pasif tidak ingin tahu. Dari kecil hingga dewasa manusia pasti butuh berkomunikasi dan butuh informasi dengan sesamanya. Jadi, manusia mempunyai sifat selalu ingin tahu serta saling bergantung satu sama lain atau membutuhkan.
Pada zaman dahulu manusia melakukan komunikasi dengan alat yang sederhana sepeti surat, burung merpati untuk mengantarkan surat, kentongan untuk menandai ketika di sebuah kampung ada sesuatu yang membahayakan penduduk terutama pencurian ataupun juga bias digunakan untuk mengumpulkan penduduk berkaitan dengan acara yang diadakan dikampung mereka, juga kentongan bias menunjukan tanda perubahan waktu setiap 1 (satu) jam atau 2 (dua) jam sekali. Kemudian komunikasi berkembang lagi menjadi lebih modern yaitu dengan munculnya teknologi telepon yang dapat diartikan sebagai komunikasi dalam jarak jauh, karena tele artinya jarak jauh dan phone artinya komunikasi. Setelah itu dunia komunikasi berkenbang ke teknologi pager yaitu meninggalkan pesan melalui operator ke pager tersebut dan orang yang dituju dapat melihat pesan yang ditinggalkan ke mereka. Jika mengacu pada teknologi masa kini pager hamper sama dengan SMS hanya perbedaanya terletak pada perlunya operator untuk menyanmpaikan pesan melalui pager sementara pada SMS tidak. Kemudian muncul yang namanya Siphone yang sedikit lebih canggih dari pager karena bisa digunakan untuk berbicara dengan seseorang sedangkan pager cuma alat untuk meninggalkan pesan secara elektronik.
Setelah reknologi komunikasi pager, komunikasi mengalami perkembangan kembali dengan munculnya HP (handphone) yang bisa digunakan untuk mengirim pesan dan berbicara dengan seseorang. Kemudian setelah masa itu perkembangan komunikasi berkembang semakin pesat dengan munculnya teknologi-teknologi komunikasi yang lebih canggih seperti yang sering kita gunakan saat ini, seperti internet, 3G, Video Call dan sebagainya.

B.Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Analisis Sistem Pada Perusahaan Telkom”, terkait dengan kebutuhan komunikasi yang semakin berkembang dan semakin canggih, maka PT. Telkom yang bergerak dalam bidang telekomunikasi mempunyai peran penting dalam memajukan teknologi komunikasi.
Berkaitan dengan masalah tersebut, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :
1. Kebutuhan teknologi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini?
2. Ketersediaan jaringan yang merata di setiap daerah

C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
a. Peran PT. Telkom dalam memajukan teknologi komunikasi.
b. Penyediaan layanan yang andal kepada masyarakat.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran PT. Telkom dalam memajukan teknologi komunikasi?
2. Kebutuhan teknologi komunikasi apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat saat ini?
BAB 2

PEMBAHASAN
A.Profil Perusahaan
Telkomsel merupakan operator selular terkemuka di Indonesia yang dimiliki PT Telkom dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen dan SingTel sebesar 35 persen.
Hingga Juni 2010, Telkomsel dipercaya melayani 88,3 juta pelanggan, menjadikan Telkomsel sebagai pemimpin pasar di industri telekomunikasi selular dengan pangsa pasar sekitar 50 persen.
Sebagai operator selular yang memiliki visi “Best and Leading Mobile Lifestyle and Solutions Provider in the Region”, Telkomsel menyediakan ragam pilihan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan melalui produk paskabayarkartuHALO maupun prabayar simPATI dan Kartu As.
Komitmen kuat Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile lifestyle yang semakin berkualitas sangat jelas terlihat dengan secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi selular terkini, yakni 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta Long Term Evolution. Tahun ini Telkomsel mengembangkan jaringan mobile broadband dengan mencanangkan 24 kota besar sebagai broadband city.
Sebagai pemimpin di industri telekomunikasi selular, Telkomsel telah menggelar 34.000 Base Transceiver Station termasuk lebih dari 6.000 Node B yang menjangkau 95 persen wilayah populasi Indonesia. Seiring diselesaikannya program Universal Service Obligation yang diamanahkan pemerintah untuk menggelar jaringan di 25.000 desa, maka layanan Telkomsel menjangkau hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia.
Bahkan kenyamanan berkomunikasi pelanggan Telkomsel yang sedang berada di luar negeri tetap terjamin berkat dukungan 403 mitra operator international roaming dan 300 mitra operator data roaming di lebih dari 200 negara di seluruh belahan dunia.
Sesuai dengan hukum Perusahaan Indonesia, Telkomsel mempunyai Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dengan tanggungjawab terpisah dan tidak merangkap menjadi anggota dalam kedua Dewan tersebut.

Dewan Komisaris
Nama Posisi
Bp. Rinaldi Firmansyah Presiden Komisaris
Bp. Losso Judianto Komisaris
Bp. Arief Yahya Komisaris
Bp. Lim Chuan Poh Komisaris
Mr. Ng Kwon Kee Komisaris.
Dewan Direksi
Bp. Sarwoto Atmosutarno Presiden Direktur
Ibu Triwahyusari Direktur Keuangan
Ibu. Herfini Haryono Direktur Perencanaan & Pembagunan
Bp. Leong Shin Loong Direktur Komersial
Bp. David Ng Direktur Operasi .
B.Sistem Kerja
Mendapatkan suatu sistem kerja yang lebih baik dari sistem kerja yang telah ada atau memiliki sistem kerja dari beberapa sistem kerja yang diajukan merupakan salah satu hal yang ingin dicapai dengan mempelajari teknik tata cara ini. Kemampuan untuk dapat membentuk atau menciptakan cara-cara kerja yang baikmerupakan kebutuhan utama dalam kegiatan diatas yaitu mencari sistem kerja yang baik dari yang lainnya, karena dari cara-cara alternatif yang dibentuk dengan sembarangan. Untuk dapat merancang sistem kerja yang baik, seorang perancang kerja harus dapat menguasai dan mengendalikan faktor-faktor yang membentuk sistem kerja. Faktor-faktor tersebut bila dilihat dalam kelompok besarnya terdiri atas pekerja, mesin ,peralatan serta lingkungan. Kerja merupakan suatu sistem, karena dalam pelaksanaanya melibatkan komponen-komponen pendukung dan analisa terhadap objek kerja yang dilaksankan. Dimana terdapat keterkaitan, saling mendukung dan mempengaruhi antara komponen yang satu dengan lainnya.
a. Manusia
Manusia berperan sebagai perancang, pelaksana dan pengevaluasi. Sebagai pekerja, manusia dengan segala sifat, kemampuan, kelebihan dan keterbatasanya dalam melakukan pekerjaan memberikan pengaruh yang besar atas keberhasilan sistem kerja.
b. Bahan
Bahan merupakan segala sesuatu yang akan diproses dalam sistem kerja. Untuk dapat menghasilkan output yang diharapkan dapat dilakukan penyesuain terhadap bahan yang meliputi ukuran/dimensi, warna dan faktor lain yang berpengaruh terhadap proses dalam sistem kerja.
c. Mesin
Mesin sebagai segala sesuatu yang membantu/mempermudah manusia dalam memproses input sistem kerja
d. Lingkungan kerja
Kondisi lingkunagan kerja sangat mempengaruhi terhadap operator dalam menyelesaikan pekerjaanya Parameter lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap proses dan hasil kerja manusia antara lain temperature, kelembapan, penerangan, kebisingan dan getaran.

Prinsip-prinsip sistem kerja :
a. Tidak terjadi antrian
b. Minimasi waktu siklus
c. Minimasi waktu delay
Sasaran yang ingin dicapai dengan penelitian cara kerja ini adalah untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Usaha ini dapat dilakukan dengan :
a. Melakukan perbaikan tata letak tempat kerja
b. Melakukan analisa dan perbaikkan elemen gerakan
c. Mendesain tempat kerja dan peralatan sesuai dengan prinsip ergonomic
Kreativitas seseorang dapat memungkinkan diperolehnya beberapa alternative dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Untuk melakukan perbaikkan cara kerja, alternatif itu harus dipilih yang baik yang dapat dilaksanakan. Untuk memilih suatu cara kerja perlu dikembangkan suatu kriteria penilaian yang dapat digunakan. Kriteria penilaian ini dapat meliputi :
a. Waktu penyelesaian yang dibutuhkan.
b. Tenaga yang dikeluarkan.
c. Akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkan oleh pekerjaan tersebut.

C.Produk dan Layanan
1. Telepon (Fixed Line)
a. TELKOM Free (0.800)
Merupakan layanan yang memberikan fasilitas kepada masyarakat luas untuk menghubungi pelanggan TELKOMFree tanpa dikenakan biaya percakapan.
b. TELKOM SLI
Merupakan panggilan telepon International Direct Dialing (IDD) dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang dipanggil berbeda wilayah negara.
c. TELKOM SLJJ
Merupakan layanan komunikasi jarak jauh antar pelanggan yang masih dalam satu wilayah negara. Pada umumnya, pelanggan-pelanggan tersebut berada dalam wilayah kode area yang berbeda.
d. TELKOM Unicall (0.807)
Merupakan layanan yang memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan yang mempunyai banyak kantor cabang untuk dihubungi pelanggannya dengan hanya menghubungi satu nomor unik.
e. TELKOM Lokal
Merupakan layanan komunikasi telepon antar pelanggan dalam jarak di bawah 30 km atau di dalam satu wilayah lokal.
f. TELKOM Teleconference
Merupakan Layanan teleconference melalui telepon baik fixed maupun mobile (Audio Conference) yang mempunyai kemampuan untuk melayani percakapan sampai 30 pemanggil dalam satu konferensi.


2. Data & Internet
TELKOM ISDN PRA
ISDN / Paduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi adalah jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
a. Speedy
Merupakan adalah layanan internet (internet service) berkecepatan tinggi dari PT.TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL).
b. e-Business (i-manage)
Layanan yang menyediakan fasilitas hosting dan collocation bagi perusahaan yang memerlukan outsource dalam menempatkan aplikasi dan datanya (application outsource enterprise).
c. e-Business (i-Xchange)
Implementasi aplikasi e-business pada umumnya bertujuan untuk mengefisienkan serta mempercepat suatu proses. I-Xchange merupakan bisnis kolaborasi yang menghubungkan satu perusahaan ke perusahaan lain.
d. e-Business (i-Settle)
Layanan yang memberikan fasilitas settlement transaksi perdagangan dan pembayaran dalam sistem pembayaran elektronis (electronic payment).
e. TELKOMNET Whole Sale (VPN DIAL)
Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
f. TELKOMNet ASTINET
ASTINet adalah layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju Global Internet. Layanan ini menyediakan fasilitas koneksi akses ke Internet yang disediakan pada port router TELKOMNet.

3. Flexi (Fixed Wireless)
a. Flexi Trendy
Flexi trendy adalah layanan flexi dengan sistem prabayar berbasis kartu/simcard yang dapat diisi ulang.
b. Flexi Home
Flexi Home adalah layanan flexi untuk perumahan atau kantor dilayani menggunakan terminal fixed berbasis nomor esn, tarif aktivasi, abonemen dan biaya pemakaian/usage sama dengan tarif telepon rumah/pstn.
c. Flexi Classy
Flexi classy adalah layanan flexi dengan sistem pascabayar.
d. Flexi Combo
FlexiCOMBO merupakan layanan yang memungkinkan Anda sebagai pelanggan e. Flexi Classy atau Trendy untuk tetap dapat berkomunikasi (voice, SMS dan data) di berbagai kota menggunakan beberapa nomor temporer.
e. Flexi-Triple C (CLASSY CORPORATE CUG)
Merupakan paket yang dibuat sebagai solusi kebutuhan komunikasi dalam satu Close User Group (CUG) yang berbasis pada layanan Flexi Classy.
4. Network
a. DID
Fasilitas untuk PBX agar pelanggan di luar PBX dapat menghubungi sambungan cabang PBX tersebut secara langsung tanpa melalui operator.
b. TELKOM Satelit - Sewa Transponder
Jasa sewa kanal atau saluran pada satelit. Transponder yang disewakan adalah transponder satelit yang bekerja pada pita frekuensi radio klasifikasi C (C-band).
c. TELKOMPhone-VSAT
Sama dengan TELKOMPhone-LDS, kecuali media transportasi melalui satelit.


5. Content & Aplication
a. Ventus
Merupakan layanan jasa nilai tambah dan konvergensi dari layanan surat-menyurat elektronis (email) dan mobile system (cellular/wireless).
b. I-VAS
i-VAS 'Satu Kartu Multi Layanan Internet' yang menjadi alat bayar untuk berbagai konten atau layanan internet yang bersifat micropayment.
c. FlexiLand
FlexiLAND merupakan pengembangan TelkomFLEXI, layanan portal online dan mobile yang menyediakan layanan seperti: blog (online diary), testimonial (komentar tentang seseorang), picture gallery, friend request,dll
d. FlexiTone
Para pengguna telepon mobile rata-rata menghabiskan waktu 2.5 jam dalam setahun untuk mendengarkan tone konvensional saat menunggu lawan bicaranya mengangkat telepon [Sumber: Alcatel].

D.Keunggulan Sistem
Era konvergensi teknologi informasi dan komunikasi secara significant telah mempengaruhi dunia bisnis dewasa ini. Setiap perusahaan dihadapkan pada persaingan bisnis yang kian ketat yang menuntut pengambilan keputusan secara cepat dan efisien dalam meningkatkan produktivitasnya.
Berpegang pada prinsip kemitraan, Telkom berupaya ikut menumbuhkembangkan bisnis Anda melalui solusi infokom yang tepat. Dengan coverage dan ragam layanan yang terus berkembang, serta jajaran Account Manager yang responsif, kami berkomitmen mewujudkan layanan terbaik yang mengedepankan benefit dan value

TELKOM Solution menawarkan solusi kesisteman yang mencakup:
1. Advance Communication (Basic Voice, Call Center, Audio Conference, Corporate Package).
2. Broadband & Multimedia (Internet Access, Video Conference, DRC)
3. System Automation (Intranet, Extranet, Office Automation, Security System)
4. Network Controlling & Monitoring (IT Operation, Monitoring System)

Saat ini jaringan backbone Telkom didukung dengan teknologi terkini berupa jaringan serat optik yang tergelar menghubungkan antar pulau serta sistem satelit yang menjangkau seluruh lokasi hingga kawasan regional. Jaringan Telkom juga dilengkapi dengan teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS) yang tersedia di lebih dari 1400 titik lokasi layanan seluruh Indonesia, yang akan memberikan kemudahan dalam mengelola jaringan data secara customized untuk keperluan tingkat prioritas aplikasi.

Beberapa keunggulan TELKOM Solution antara lain adalah:
• Functionality, mencakup layanan voice, data, video dan mendukung berbagai aplikasi bisnis. Untuk akses, tersedia layanan akses dial-up, dedicated ataupun wireless.
• Manageability, mudah dikelola dan memungkinkan pengelolaan jaringan di beberapa kota dipusatkan di satu lokasi.
• Provisioning Scalability, memungkinkan pelanggan menerapkan solusi yang lebih fleksibel karena perancangan dan implementasinya dapat disesuaikan dengan keputusan bisnis.
• Total Cost of Ownership Saving Opportunities, menawarkan harga yang kompetitif dan fleksibel, serta didukung oleh para tenaga ahli yang siap membantu kepentingan pelanggan melalui skema outsourcing.
Infrastruktur jaringan akses dan public access TELKOM sangat lengkap dan sangat siap untuk mendukung perluasan aksesibilitas sistem ICT pemerintah, meliputi jaringan PSTN (public switch telephone network), Mobile (Flexi dan TELKOMSEL), private network (VPN IP MPLS, leased channel, dll) didukung oleh akses-akses yang merupakan aset nasional seperti wartel, warnet dan community access centers.
Disamping itu TELKOM siap pula berperan sebagai partner pemerintah, TNI dan POLRI dalam menggelar sistem pelayanan yang baik, men-desiminasi informasi secara efektif dan efisien dengan meng-optimalkan layanan-layanan TELKOM dan TELKOM Group yang handal seperti
• Internet services melalui Speedy, ASTINET, Telkomnet Instan
• Telephony services baik wireline maupun wireless (Flexi dan TELKOMSEL)
• Komunikasi data
• TELKOM Vision layanan payTV dan broadcasting TV yang menjangkau seluruh tanah air Indonesia,
• komunikasi interaktif melalui in-bound dan out-bound call center PT Infomedia dan
• transaksi-transaksi elektronik dari PT Finnet Indonesia.
Sebagai penyedia jasa infokom terbesar dan tertua di Indonesia, di sisi backbone TELKOM memiliki jaringan fiber-optic, satelit dan radio transmisi yang membentang di seluruh wilayah RI dari kota-kota besar sampai pelosok-pelosok tanah air.
TELKOM satu-satunya business partner yang terpercaya bagi Pemerintah Republik Indonesia, TNI dan POLRI untuk menuju Good Corporate Governance dan transparansi.
E.Kelemahan Sistem
Dalam kasus Telkom, salah satu kelemahan yang cukup mencolok adalah jumlah pekerjanya yang terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya. Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
Saya menyimpulkan bahwa pihak Telkom sangat lemah dan lamban dalam mengambil keputusan sehingga sulit untuk bisa mengambil keputusan dengan baik , tetapi pemerintah terkadang juga membuat mereka untuk bisa bersikap dinamis dan royal dalam perubahan pasar . pelayanan telkom juga menurut saya harus di perbaiki, karena pengguna telkom saja sudah banyak, tetapi kadang operator sering sulit di hubungi oleh pelanggan sehingga pelayanan dalam telkom harus di perbaiki.


BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “Analisis Sistem Pada Perusahaan Telkom” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan PT. Telkom dalam memajukan teknologi komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang komunikasi.
2. Komunikasi bagi manusia merupakan kebutuhan yang amat sangat penting, untuk mejalani kehidupannya agar menjadi lebih baik.
3. Teknologi komunikasi kian hari semakin maju pesat seiring kemajuan zaman.


B. Saran
Bertolak dari peranan PT. Telkom yang begitu banyak sumbangsihnya dalam memajukan teknologi kominukasi, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya tidak perlu pekerja yang terlalu banyak, agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara efisien dan juga tidak terlalu boros dalam anggaran gaji pegawai.
2. Jangan terlalu membebani pegawai dengan berbagai peraturan dan regulasi yang justru membuat mereka menjadi lamban dalam mengambil keputusan.

8Analisa Sistem I Empty Contoh Analisa dan Perancangan Sun Sep 09, 2012 9:35 pm

Winda Rachman

Winda Rachman

Contoh Analisa Sistem dan Perancangan Sistem Informasi dan Pendaftaran Pasien Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak SADEWA

Contoh Analisa ::

Iqbal Mohammed

Iqbal Mohammed

NAMA : Muhammad Muaffan Iqbalulwahid
NIM : 11010853





Contoh Analisa Sistem:

10Analisa Sistem I Empty Re: Analisa Sistem I Sun Sep 09, 2012 11:02 pm

Dharma Vharezwan

Dharma Vharezwan

NAMA : DARMAWAN
NIM : 11010864

"Analisa & Perancangan SIstem Informasi Pada COFFEE SHOP KOPITIAM Berbasis Client Server"

[Only admins are allowed to see this link]

gito

gito

Spoiler:



Terakhir diubah oleh gito tanggal Mon Sep 10, 2012 8:43 am, total 1 kali diubah

DwiFitria

DwiFitria


Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation
Contoh Analisa dan Perancangan Sistem
Absensi dan Penggajian Karyawan pada RSAU Dr. M. Salamun

Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation Exclamation


Arrow Arrow Arrow klik disini ya Exclamation Exclamation Exclamation .........


Sumber :http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/544/jbptunikompp-gdl-anggaleksm-27164-6-babiv.pdf

http://uiqaelahh.blogspot.com/

13Analisa Sistem I Empty Re: Analisa Sistem I Thu Sep 13, 2012 9:22 pm

nofiyanto

nofiyanto

ANALISA SISTEM pada optik


3.1 Umum

Orang kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi memiliki cacat mata dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang di kota menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di tempat yang jarak pandang yang tidak jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti bekerja di depan komputer, membaca buku, bekerja di dalam ruangan tertutup yang sempit. Untuk itu seseorang harus memperhatikan kesehatan matanya dengan menjaga keseimbangan jarak pandang kita antara yang jauh dan yang dekat.
Ada beberapa cacat mata yang umum ditemui yaitu:
a. Rabun jauh
Satu jenis cacat mata yang penglihatannya tampak buram jika melihat benda-benda jauh.
Saat melihat benda jauh, bayangan jatuh di depan retina. Oleh suatu mekanisme yang otonom dan terintegrasi yang melibatkan sistem saraf sensoris, motoris, dan otot serta struktur mata lainnya, keadaan ini dikompensasi dengan mengurangi kecembungan lensa.
b. Rabun dekat
Kurang jelas penglihatan jika melihat dari jarak dekat; hipermetropia. Dengan berkurangnya kemampuan mata untuk fokus pada jarak dekat seperti membaca karena usia yang mulai menua.
c. Silinder
Mata menjadi silinder disebabkan kelengkungan kornea yang tidak rata penyakit ini tidak dapat disembuhkan kecuali dengan operasi dan dapat diringankan dengan kacamata.
Telah dijelaskan fungsi mata sangat penting bagi kehidupan. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini. Cara yang paling umum digunakan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan kacamata. Setidaknya itu penjelasan dari optikan ketika berencana membeli kacamata[/justify]

3.2 Tinjauan Perusahaan

Optik Mutia yang terletak di Jl.Margasatwa No.17 Pondok Labu Jakarta Selatan ini merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang penjualan frame dan kacamata beresep.Lokasi Optik Mutia sangat strategis yaitu pertemuan dua jalan utama dari arah Ragunan dan dari arah Gandul.Dengan ini tentunya akses dari para calon pasien tentu lebih mudah dan ini sangat menguntungkan ke penjualan Optik Mutia sendiri.

3.2.1 Sejarah Perusahaan

Optik Mutia berdiri pada tahun 14 Juni 2001 yang diprakarsai oleh Eriko Ruslan,RO. Tujuannya untuk mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya setelah lulus kuliah DIII di Akademi Refraksi Optical.Secara resmi Optik Mutia diresmikan pada tanggal 21 Juni 2001 ditandakan dengan acara syukuran yang mengundang ulama beserta RT setempat.Tahun pertama setelah dilantik frame yang dijual di Optik Mutia masih diambil dari sales karena masih melihat permintaan konsumen.Setelah melihat perkembangan yang dialami barulah Optik Mutia mengambil frame langsung ke distributor.Dari awal berdiri sampai sekarang Optik Mutia mengalami renovasi interior sebanyak satu kali untuk meningkatkan penjualan.Semakin meningkatnya kemajuan teknologi alat-alat pendukung Optik Mutia juga mulai dilengkapi mulai dari komputer untuk pemeriksaan,lensmeter, dan alat untuk mencuci kacamata.Barang yang diperjual belikan di Optik Mutia tidak hanya sebatas kaca mata saja tetapi juga menyediakan asesoris-asesoris yang secara tidak langsung berhubungan dengan kacamata.

3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organsisi adalah pengembangan secara grafik struktur kerja dari suatu organisasi,selain itu juga dengan adanya sturuktur organisasi ini dapat memberikan ketegasan dalam hal batas wewenang serta tanggung jawab kepada masing-masing anggota yang ditugaskan ini maka mereka akan dapat menunaikan tugasnya dengan baik.

1. Pemilik atau Kepala Toko
Pemilik merupakan top manajemen yang membuat keputusan akhir dari kebijaksanaan serta tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang ada pada Optik Mutia. Tugas pemilik perusahaan optik mutia adalah sebagai penanggung jawab terhadap perkembangan perusahaan serta sebagai pengambil keputusan dan kebijaksanaan perusahaan.
2. Kasir
Kasir adalah orang menjalankan sistem ini. Mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi seperti pembelian dan penjualan.Juga melakukan pencatatan laporan setiap bulannya.
3. Bagian Pemeriksaan
Bagian ini memiliki tanggung jawab terhadap pemeriksaan mata costumer.Pemeriksaan dilakukan dengan komputer dan manual agar mendapatkan data yang akurat tentang mata costumer.
4. Bagian Order Barang
Bagian order barang menerima perintah dari kasir untuk melakukan pengorderan lensa yang akan dipasangkan ke bingkai kacamata.

3.3 Prosedur Sistem Berjalan

Suatu prosedur memberikan instruksi terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur, instruksi itu mengarah pada karyawan dalam organisasi untuk pelaksanaan tugas dan membantu untuk menjamin pendekatan yang konsisten pada situasi tertentu.
Ada lima proses didalam sistem penjualan kacamata beresep di Optik Mutia.Kelima prosedur itu adalah :

1. Proses pemesanan
Customers datang ke bagian kasir untuk konsultasi masalah mata yang dialami oleh Customer.Setelah itu kasir memberikan formulir pemesanan kepada costumer untuk diisi.setelah data diisi semua costumer menyerahkan kembali kebagian kasir untuk dicek data yang diisikan.Setelah itu melakukan pemeriksaan mata di ruang periksa.

2. Proses pemeriksaan
Bagian pemeriksa menerima Formulir Pemesanan yang diserahkan oleh bagian kasir.Setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan komputer dan manual agar data yang didapat akurat.Setelah diperiksa, bagian pemeriksaan ( Refractionist Optisien ) mengeluarkan form hasil pemeriksaan mata Customer.Hasil pemeriksaanya diserahkan kebagian untuk melakukan pembayaran pemesanan lensa.Setelah itu kedua data ini diarsipkan oleh bagian.

3. Proses pembayaran
Customer memilih frame yang tersedia di Optik Mutia untuk dipasangi lensa sesuai dengan hasil pemeriksaan.Costumer melakukan pembayaran sesuai dengan biaya yang telah disepakat. Kemudian kasir membuatkan nota kontan dua rangkap berdasarkan hasil pemeriksaan dan form pemesanan tadi..,rangkap pertama berwarna putih diserahkan kepada costumer sebagai bukti pengambilan kacamata pada tanggal yang ditentukan.Rangkap kedua berwarna kuning disimpan oleh bagian kasir.Kemudian kasir membuat Daftar Pemesanan Lensa untuk diserahkan kebagian order yang akan dibawa ke labotarium dengan frame kacamata yang telah dipilih oleh costumer.Berikutnya bagian order menyerahkan Daftar pemesanan Lensa yang telah ditandatangani oleh lab bersama kacamata yang telah terpasang lensa sesuai ukuran.kemudian kasir mengarsipkan Daftar Pemesanan Lensa yang telah ditandatangani oleh labotarium tersebut.

4. Proses pengambilan
Costumer datang sesuai tanggal yang dijanjikan.Kasir meminta nota kontan putih untuk dicocokkan dengan data dengan arsip yang ada..Kasir menyerahkan kacamata kepada costumer sekaligus membuatkan kartu Hasil Pemeriksaan yang bisa digunakan jika costumer melakukan servis dengan membawa kartu ini akan mendapatkan layanan gratis.

5. Proses pembuatan laporan
Kasir akan mengambil setiap bulan data dari Nota Kontan Putih yang merupakan data pembayaran costumer untuk dibuatkan laporan data penjualan perbulan yang akan diserahkan kepada kepala toko.

3.4 Permasalahan Pokok

Permasalahan yang penulis amati pada Optik Mutia antara lain :
a. Semua proses yang ada pada Optik Mutia tersebut masih mengugunakan sistem manual.Walaupun laporan sudah menggunakan komputer,tetapi hanya sebatas melibatkan program Microsoft Word dan Exel saja.
b. Sistem penyimpanan dokumen pada Optik Mutia ini masih kurang baik.Sehingga menyebabkan ada beberapa dokumen yang hilang.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Penulis menyarankan beberapa alternatif pemecahan masalah untuk Optik Mutia, yaitu :
a. Sebaiknya Optik Mutia menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga pancatatan dan pengolahan setiap transaksi Optik Mutia menjadi lebih mudah dan cepat.
b. Dokumen-dokumen sebaiknya disimpan secara rapi pada suatu tempat khusus untuk penyimpanan sehingga memudahkan pencarian jika sewaktu-waktu dokumen tersebut diperlukan lagi.

14Analisa Sistem I Empty Re: Analisa Sistem I Sun Nov 04, 2012 4:11 pm

Nafiezfiz

Nafiezfiz

Analisis Sistem Informasi Perpustakaan SMK Harapan Meliau


Latar Belakang Masalah.

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh sekolah sebagai pendukung dan penunjang proses kegiatan belajar mengajar bagi para murid. Keberadaan sebuah perpustakaan sangat membantu untuk menambah atau meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi para murid di sekolah. Dengan meningkatkan fungsi perpustakaan secara maksimal maka diharapkan juga akan memberikan pendidikan yang maksimal bagi para murid. Salah satu langkah yang bisa diterapkan untuk menigkatkan fungsi perpustakaan sekolah adalah dengan penggunaan sistem pengolahan data yang tepat dan cepat. Sistem informasi pengolahan data perpustakaan yang dibutuhkan oleh sekolah nantinya dipergunakan untuk tujuan pencatatan, pengolahan, penyimpanan, melihat kembali dan juga untuk menyalurkan nformasi itu sendiri.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan Informasi pada saat ini yang hampir mencakup semua bidang dalam kehidupan manusia. Maka hal ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi perpustakaan yang berbasis komputerisasi.

Komputer merupakan salah satu cara atau saranan yang bisa digunakan untuk membantu dalam mewujudkan sistem informasi perpustakaan yang berbasisi komputerisasi tersebut. Sehingga sistem informasi tersebut akan mempunyai nilai lebih daripada sebuah sistem informasi perpustakaan yang diolah secara manual dan juga akan meghasilakan suatu sistem informasi yang efisien dan mempunyai produktifitas
yang tinggi.

Metode Penelitian.
Dalam pengumpulan data, akan digunakan beberapa metode untuk menentukan kebutuhan sistem yang akan dibangun. Adapun metode yang digunakan adalah:

1. Metode Observasi

Observasi merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap semua aktivitas objek penelitian

2. Metode Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung dengan sumber – sumber yang terkait

3. Metode Kearsipan
Merupakan metode pengumpulan data berdasarkan arsip atau dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi bahan penelitian

TINJAUAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM.

3.1 SMK Harapan Meliau

SMK Harapan Meliau mulai operasional sejak tahun ajaran 1991/1992. menerima siswa baru untuk kelas 1 sebanyak 80 siswa yang dibagi dalam 2 kelas, dengan kepala sekolah diampu oleh Bapak Teja Kusuma sebagai kepala sekolah SMK Harapan Meliau Gedung untuk kegiatan belajar mengajar telah diresmikan oleh Kakanwil Depdiknas pada saat itu ialah Bpak Drs Sulistyo pada tanggal 31 Agustus 1991. SMK Harapan Meliau mulai resmi dinyatakan bediri dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0216/0/1992 terhitung semenjak tanggal 1 April 1992 yang ditanda tangani oleh Mendikbud Bpk Prof Dr Fuad Hasan, dan kepala sekolah masih dipimpin oleh kepala sekolan dari SMK Harapan yaitu Bpk Teja Kusuma
BA hingga sekarang.

3.2 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari SMK Harapan adalah sebagai berikut:

3.2.1 Visi
Terwujudnya siswa yang santun, berprestasi dan mandiri (Tunas Diri).

3.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada iman dan taqwa.
2. Memaksimalkan penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Membekali pelajaran keterampilan dan kewirausahaan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikulum.

3.3 Analisis
Analisis sistem adalah sebuah tahapan yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan atau mencari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama. Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahapan perencanaan dan sebelum tahapan desain sistem. Tahapan analisis sistem merupakan sebuah tahapan yang sangatlah penting, hal ini dikarenakan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisi sitem maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan analisis sistem adalah

identifikasi masalah, yaitu mencari permasalahan atau kelemahan yang terdapat pada

sistem lama (sistem yang sebelumnya digunakan). Permasalahan yang ada pada sistem

lama merupkan suatu penghambat dalam mencapai tujuan dari sebuah sistem, sehinga

harus dicarikan pemecahaan dari masalah tersebut agar sistem dapat berjalan sesuai

dengan keinginana pengguna.

3.4 Analisis PIECES

Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek anatar lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayana pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance,information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

3.4 Analisis PIECES

Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek anatar lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayana pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance,information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Performance ( Kinerja Sistem)
Analisis kinerja ditujukankan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja dari sebuah sistem diukur berdasarkan jumlah produksi dan tanggap waktu. Jumlah produksi merupakan jumlah perkerjaan yang bisa diselsekan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tanggap waktu adalah keterlambatan rata-rata anatara
suatau teransaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada teransaksi berikutnya.

Dalam kasus ini, kinerja dari sistem perpustakaan SMK HARAPAN dirasakan kurang efektif dan efisien jika dilihat dari hasil Throughput(hasil dari beberapa waktu ) dan Respon time yang diberikan oleh sistem pengolah data perpustakaan tersebut. Misalkan saja dalam pencarian data buku dan pembuatan laporan, kedua pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya. Hal ini terjadi dikarenakan proses yang dilakukan masih bersifat mmanual sehingga proses penyelesaian kedua pekerjaan tersebut membutuhkan waktu
yang lama.

Table 3.1 Performance




Sistem Lama

• Jumlah beban kerja lebih besar dalam mengerjakan 4 laporan yaitu laporan koleksi buku, anggota, sirkulasi peminjaman, sirkulasi pengembalian dalam 1 minggu

• Pencarian dan pembuatan laporan data perpustakaan

memerlukan waktu yang lama karna pembuatanya masih bersifat manual

Information (Informasi)

Sebuah sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi akurat,relevan dan tepat waktu. Akurat berarti informasi yang dihasilkan terbebasa dari
kesalahan dan tidak menyesatkan, sedangkan relevan berarti informasi tersebut memiliki nilai bagi penggunanya, dan tepat waktu berarti informasi harus ada ketika dibutuhkan. Ketiga kriteria tersebut merupakan syarat dari sebuah informasi yang baik bagi sebuah perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan sebagai dasar dari pengambilan keputusan.
Pada sistem informasi perpustakaan yang ada di SMK HARAPAN hasil pengolahan informasinya masih memiliki beberapa kelemahan. Sepertikelambatan dalam pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan bagi pihak perpustakaan sendiri maupun pihak-pihak yang terkait.

Table 3.2. information




Sistem lama

• Tepat waktu. Pembuatan laporan yang seharusnya selesai dalam

1 hari, menjadi 2 sampai 3 hari

• Akurat. Tingkat kesalahan masih cukup besar karena proses masih dilakukan secara manual

3. Economy (Ekonomi)

Motif ekonomi mungkin merupakan salah satu pertimbangan dari alasan mengapa diperlukannya pengembangan sebuah sistem. Harapan sebuah perusahaan atau organisasi terhadap sistem yang baru adalah dukungan terhadap proses manajerial perusahaan yang lebih efisien. Sehingga adanya pemborosan waktu dan alat-alat yang dapat mengakibatkan pembengkakan biaya pada sistem sebelumnya (sistem lama) dapat di kurangi semaksimal mungkin, Khususnya seperti biaya pengadaan kertas dan tinta.

Table 3.3 Economy

Sistem lama

• Biaya yang digunakan untuk pengadaan alat tulis, tinta, buku dan kertas lebih besar

• Pengolahan secara manaual dengan waktu yang lama dapat menigkatkan biaya operasional

4.Control (Pengendalian)

Aktivitas sebuah perusahaan atau organisasi perlu mendapat perhatian dan control yang terus menerus agar tidak terjadi penurunan kinerja dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini untuk mengurangi dan mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjaga keamanan data dan kecurangan yang akan terjadi. Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk mengurangi dan mencegah hal-hal yang dapat merugikan perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dengan adanya control maka tugas atau kinerja yang mengalamai kendala dapat diperbaiki.

Table 3.4 control.

Sistem lama

• Pengendalian data pada sistem sirkulasi perpustakaan kurang maksimal karena masih terdapat kesalahan pencatatan baik secara disengaja ataupun tidak

5. Eficiency (Efisiensi)

Efisiensi pada sebuah sistem informasi menyangkut hal bagaimana menghasilkan output atau informasi sebaik mungkin dengan input yang diberikan, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bagi pihak-pihak yang memerlukanya. Selain itu efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah sistem tidak melakukan pemerosesan secara berlebih, dan usaha yang dikeluarkan untuk melakukan tugas-tugas tidak berlebihan juga.

Table 3.5 Eficiency

Sistem lama

• Beban kerja yang ditimbulkan lebih banyak, seperti proses pendataan buku, proses peminjaman, pengembalian dan pembuatan laporan-laporan

6. Service (Pelayanan).

Untuk menilai kualitas dari sebuah sistem adalah salah satunya bisa kita lihat dari segi pelayanannya. Pada sistem informasi perpustakaan peningkatan pelayanan terhadap anggota merupakan bagian dari tujuan utama diadakannya pengembangan sistem dari sistem lama ke sistem yang baru. Pada sistem informasi perpustaakan yang sebelumnya digunakan, pelayanan dari segi waktu
terhadap anggota terlihat masih kurang cepat dan akurat sehingga menjadi salah satu alasan diandakannya pengembangan sistem.

Table 3.6 Service

Sistem lama

Dari segi pelayanan terhadap anggota baik yang menyangkut peminjaman, pengembalian, serta pembuatan laporan masih membutuhkan waktu yang lama dan kurang maksimal


3.5 Analisis Kebutuhan Sistem

Kebutuhan fungsional:

1. Sistem harus mampu melakukan penyimpanan data dengan cepat dan tinga validasi data yang baik

2. Sistem harus mampu melakukan proses sirkulasi data buku dengan cepat dan dengan tingkat validasi data yang baik

3. Sistem harus mampu menyajikan data atau semu laporan yang dibutuhkan, baik laporan buku, laporan anggota, laporan peminjaman, laporan

pengembalian, maupun laporan denda.

Sponsored content



Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik